Seruni.Id-Ulos merupakan kain tradisional Batak, Sumatera Utara yang menyimbolkan kehangatan, restu, berkat, kasih sayang dan persatuan. Berdasarkan hasil studi, Ulos merupakan produk peninggalan peradaban tertua di Asia. Ulos bahkan diperkirakan telah ada jauh sebelum bangsa Eropa mengenal tekstil. Kain ini biasanya berfungsi sebagai pakaian resmi dalam upacara adat, sebagai penghargaan atau penghormatan, balas jasa kepada orangtua serta pakaian penari pada tari adat.
Ulos dibuat dengan menggunakan Hasuksak, dengan lama pembuatan bisa mencapai empat bulan. Harga selembar kain Ulos berkisar Rp. 200.000 sampai dengan puluhan juta Rupiah. Umumnya motif dari kain ini terdiri dari dua warna dan paling banyak memiliki tiga warna dasar yaitu Merah, Putih dan Hitam yang mempunyai makna tersendiri.
Warna putih melambangkan Kesucian dan kejujuran, Merah melambangkan kepahlawanan dan keberanian serta hitam melambangkan duka.
Dalam pemakaiannya, kain ulos tidak dapat dikenakan dengan sembarangan, dimana pemakaiannya harus sesuai dengan acara yang sedang dilakukan. Contohnya pada acara perkawinan maka masyarakat biasanya menggunakan Ulos Ragi Idup yang bercorak cerah,sedangkan pemakaman menggunakan Ulos Ragi Hotang yang bercorak gelap.
Beberapa jenis Ulos yang umum dipakai masyarakat adalah : Ulos Jugla, Ulos Ragi Idup, Ulos Ragi Hotang, Ulos Sadum, Ulos Runjat, Ulos Mangiring, Ulos Bintang Maratur, Ulos Sitolu Tuho dan Ulos Suri – Suri Ganjang. Setiap kain tersebut menggunakan bahan baku berbeda dalam setiap pembuatannya.
-dari berbagai sumber-