Seruni.id – Seorang wanita berinisial DN, membagikan pengalamannya di TikTok ketika ia harus menjalani cuci darah secara rutin. Hal ini dilakukan karena dirinya divonis mengalami gagal ginjal kronis.
Wanita 26 tahun itu, awalnya tidak merasakan gejala apapun, namun kemudian ia merasakan gejala mual, urine berbusa, hingga wajah yang membengkak. Menurut dokter, gejala tersebut memang hanya akan muncul ketika kondisinya sudah padah.
“Kata dokter GGK (gagal ginjal kronis), ini memang hanya akan muncul saat sudah parah. Nah, penyakit pendampingnya itu hipertensi,” ucap DN, seperti yang Seruni kutip dari laman Detik Health.
“Gejala awal yang aku rasain itu mual, muntah, kesemutan di seluruh badan, urine berbusa, dan daerah wajah agak bengkak,” sambungnya.
Karena kondisi tersebut, ia pun harus melakukan hemodialisa atau cuci darah secara rutin, guna mengurangi racun di ginjal. Bahkan, setiap hari pun, DN harus mengganti cairan tubuh. DN bercerita, ia juga sempat melakukan extra HD sebagai salah satu pengobatan.
“Waktu itu kreatinin dan ureum lumayan tinggi, udah gitu HB aku rendah, terus jadi dilakuin extra HD. Sekalian untuk ngebantu ngeluarin racun plus transfusi,” tulisnya dalam video TikTok.
Meski lelah, tapi serangkaian pengobatan gagal ginjal tersebut harus ia lakukan secara rutin. Sebab jika tidak, hanya akan membuat kondisi tubuhnya semakin memburuk.
“Efeknya kalau tidak cuci perut, racun menumpuk dan bisa membahayakan tubuh,” jelasnya lebih lanjut.
DN pun berpesan kepada semua orang, terutama anak muda, agar selalu menjaga kesehatan ginjal. Caranya dengan mengatur pola tidur dan makan, minum air mineral dengan cukup, dan jika perlu lakukan cek laboratorium secara rutin.
Penyebab Gagal Ginjal
Dengan viralnya kasus ini, banyak yang mulai mencari-cari tentang penyebab gagal ginjal. Perlu diketahui, kebanyakan kasus gagal ginjal disebabkan karena berkurangnya aliran darah ke ginjal. Adapun hal yang bisa menurunkan aliran darah ke ginjal yaitu sebagai berikut:
- Volume darah yang rendah.
- Jumlah darah yang dipompa jantung di bawah normal.
- Gangguan pada pembuluh darah.
- Pengaruh beberapa obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu suplai darah ke ginjal atau bahkan mengganggu ginjal. Contohnya, obat anti inflmasi non-steroid (OAINS), obat untuk hipertensi, dan antibiotik tertentu.
- Cairan pewarna, yang digunakan pada uji pencitraan tubuh dan sinar X.
Selain karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, gagal ginjal akut juga bisa dipicu oleh dua penyebab, yaitu:
- Tersumbatnya saluran urine.
- Kerusakan langsung di ginjal.
- Faktor Risiko Gagal Ginjal
- Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena gagal ginjal akut, yaitu:
- Memiliki risiko tinggi menderita sumbatan saluran urine.
- Mengidap diabetes.
- Mengidap penyakit hati.
- Pembuluh darah pada lengan dan kaki tersumbat.
- Terkena infeksi parah.
- Mengalami dehidrasi.
- Berusia 65 tahun atau lebih.
- Sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Gejala
Di fase awal, gagal ginjal kerap kali tidak menunjukkan gejala apapun. Sehingga cukup sulit untuk mendeteksinya. Untuk memastikannya, maka dibutuhkan uji laboratorium. Namun, penyakit ini bisa berkembang dengan sangat cepat sehingga membuat pengidapnya mengalami beberapa gejala, seperti:
- Berkurangnya produksi urine.
- Linglung atau kebingungan.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas.
- Penumpukan cairan dalam tubuh atau edema.
- Kelelahan.
- Dehidrasi.
- Sakit di bagian dada.
- Nyeri punggung.
- Sakit perut.
- Tingginya tekanan darah atau hipertensi.
- Gangguan tidur.
Di samping itu, perlu diingat bahwa kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala yang bervariasi pada setiap orang. Gejala yang muncul akan tergantung dari tingkat keparahan pengidapnya.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Apabila kamu atau anggota keluargamu ada mengalami salah satu dari sejumlah gejala gagal ginjal di atas, usahakan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya agar diagnosis dapat dilakukan, sehingga gejala yang dirasa dapat benar-benar dipastikan penyebabnya.
