Berita  

Viral, Para Remaja Ejek Anak Palestina Saat Makan di Restoran Cepat Saji yang Diboikot

Viral, Para Remaja Ejek Anak Palestina Saat Makan di Restoran Cepat Saji yang Diboikot
akurat.co

akurat – Sebuah video yang merekam aksi sekumpulan remaja perempuan yang menyantap makanan di sebuah restoran cepat saji sambil melontarkan lelucon tak pantas tentang anak Palestina, menggemparkan media sosial. Video ini menuai kecaman keras dari warganet karena dianggap tidak memiliki rasa empati dan adab.

Dalam video yang viral di media sosial pada Senin 10 Juni 2024, terlihat lima orang remaja perempuan sedang makan bersama di sebuah restoran cepat saji yang masuk dalam daftar boikot. Sambil tertawa terbahak-bahak, mereka saling melemparkan ejekan seolah-olah hidangan yang mereka santap berasal dari tubuh anak-anak Palestina.

Aksi tak terpuji ini sontak memicu kemarahan warganet. Banyak yang mengecam keras perilaku para remaja tersebut, menyebut mereka tidak memiliki empati dan adab.

Hingga saat ini, Israel masih terus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina yang mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak. Di tengah situasi tragis tersebut, aksi para remaja dalam video tersebut dianggap sangat tidak sensitif dan melukai banyak pihak.

Penting untuk Menumbuhkan Empati pada Anak

Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi kita, baik guru maupun orang tua untuk mengajarkan tetang kepedulian dan rasa empati pada anak-anak remaja. Berikut cara yang bisa dilakukan:

 

Mengenalkan Anak pada Sejarah

Kepedulian terhadap Palestina tak lepas dari sejarah. Orang tua perlu menceritakan latar belakang sejarah di balik terjadinya genosida saat ini. Agar anak memiliki landasan ilmu dalam mengekspresikan kepeduliannya.

Cerita sejarah yang rumit dapat dikemas seperti kegiatan mendongeng dengan menggunakan kata-kata yang sederhana. Saat ini, cukup banyak buku anak tentang Palestina yang bisa dibaca bersama.

 

Memperlihatkan Kondisi Sebenarnya

Ketika berseluncur di media sosial, dapat dipastikan anak atau orang tua mendapati konten-konten yang mengekspos korban genosida atau gambaran perjuangan rakyat sipil di Palestina. Kengerian itu tidak dapat dipungkiri menular pada anak, bahkan kita sebagai orang tua.

Melihat fenomena ini, orang tua dapat mendampingi anak agar bisa menjelaskan apa yang terjadi sembari memperlihatkan kondisi sebenarnya. Pastikan orang tua menjelaskan dengan tenang dengan memperhatikan kondisi psikologis anak. Jangan sampai anak menjadi takut dan trauma.

 

Ajarkan Anak Tentang Bersyukur

Orang tua juga perlu memberitahu bahwa kondisi anak sekarang adalah nikmat yang harus disyukuri. Memiliki rumah tinggal dengan akses air bersih dan listrik yang menyala merupakan nikmat yang harus disadari.

Orang tua juga dapat memantik diskusi dengan anak terkait hak-hak kemanusaiaan, seperti hak kebebasan, hak pendidikan, hak anak, dan hak kemerdekaan. Ajak anak berdiskusi bagaimana ia sekarang dapat belajar, bermain, dan mendapatkan haknya dalam kondisi aman dan nyaman.

 

Mengajak Berdoa dan Berdonasi

Bentuk sederhana dari sebuah empati adalah ikut mendoakan. Ajak anak-anak untuk ikut menyematkan doa atas keselamatan rakyat sipil di Palestina.

Selain itu, orang tua juga bisa menekankan pentingnya membantu sesama saat berada keadaan kesulitan. Saat ini, banyak kantong donasi yang dapat dipilih dan terpercaya. Dengan berdonasi, kamu tidak hanya membantu mereka yang kesulitan, tetapi juga mengajarkan anak bahwa sebuah tindakan kecil itu berharga.

Baca Juga: Kenapa All Eyes on Rafah Viral di Media Sosial?