Seruni.id – Setiap perempuan, pasti mengalami siklus bulanan yang disebut dengan menstruasi atau haid. Haid berlangsung setiap satu bulan sekali dengan durasi setiap bulannya adalah sekitar 4-14 hari. Untuk menghindari tembusnya darah yang keluar selama haid, setiap perempuan pasti menggunakan pembalut dan mayoritas pembalut yang digunakan adalah pembalut sekali pakai yang banyak dijumpai di warung-warung dan mini market.
Namun, ternyata pembalut yang kita pakai bisa mengancam kesehatan kita loh. Dari laman okezone.com dijelaskan bahwa wanita tidak sadar akan risiko yang dialami saat sedang haid. Biasanya pembalut yang dipakai saat datang bulan dianggap bersih dan nyaman dipakai. Malahan, ada beberapa wanita yang jarang ganti pembalut setiap tiga jam. Maka risiko penularan penyakit pun jadi meningkat sepanjang waktu. Berikut beragam bahaya yang dapat mengamcam kesehatan kita akibat pembalut yang kita pakai,
Mengandung banyak bahan kimia
Ada banyak kandungan bahan kimia pada pembalut wanita. Umumnya, dapat menyebabkan beberapa jenis infeksi penyakit yang mengancam area Miss V. Terlebih, risiko tersebut dapat Anda alami saat jarang ganti pembalut saat menstruasi.
Bisa terserang kanker serviks
Karena area Miss V sering kotor dan tidak higienis, kuman dan bakteri mudah masuk. Akibatnya, virus HPV pun dapat berkembang biak. Jadilah Anda mudah terserang kanker serviks, gara-gara tidak menjaga higienitas pembalut.
Tidak ramah lingkungan
Tahukah Anda, pembalut jadi suatu ancaman bagi lingkungan. Setiap tahun, 42,6 juta wanita, seperti di India membuang lebih dari 7 juta pembalut. Hal ini mestinya jadi perhatian khusus, karena pembalut bekas tidak dapat didaur ulang.
Nah, dengan begitu lalu apa solusi yang tepat untuk meminimalisir penyakit yang disebabkan akibat pembalut dan juga mengurangi sampah lingkungan kita? Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan pembalut kain.
Pemakaian pembalut kain dirasa lebih hemat waktu dan biaya, serta lebih ramah lingkungan karena Anda tak perlu repot untuk bolak-balik mengganti pembalut. Secara teknis, Anda memang bisa saja memakai satu pembalut (apapun jenisnya) yang sama selama seharian penuh meski tidak terasa nyaman — asal tidak bau dan merembes bocor. Selain lebih ramah lingkungan, memakai pembalut kain dapat mengurangi risiko iritasi yang sering muncul akibat bahan pembalut kertas yang umumnya kasar dan mengandung bahan kimia.
Namun Frederico Patiricia dokter spesialis kandungan, dikutip dari kompas.com, mengatakan bahwa kalau memakai pembalut kain terlalu lama akan menyebabkan area vagina dan sekitarnya gampang lembap. Pasalnya, bahan kain yang dipakai untuk pembalut bekerja layaknya bahan kaos katun yang gampang menyerap keringat. Hal inilah yang dapat memicu pertumbuhan bakteri di organ kewanitaan Anda.
Bakteri yang berlebihan di dalam vagina bisa menyebabkan iritasi, peradangan, bau setelah berhubungan seks, keputihan abnormal, dan gejala lainnya. Untuk mencegah hal ini, Anda tetap harus rutin mencuci, membilas dan mengeringkan kain pembalut setiap habis dipakai.
Jadi ternyata kedua pembalut ini sama berisiko dan sama bermanfaatnya untuk menampung darah menstruasi yang keluar. Namun, jika ditelisik mana yang lebih sehat, itu semua tergantung cara pemakaian Anda. Semua risiko di atas umumnya bisa dicegah kalau Anda memerhatikan kebersihan vagina selama menstruasi.
Semoga bermanfaat.
-dari berbagai sumber-