Seruni.id – Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh keberkahan yang akan membawa rahmat, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. Selain itu, seluruh syetan yang menganggu akan dibelenggu, setiap hamba dapat beribadah dengan tenang.
Bulan suci Ramadhan yang hadir setiap satu tahun sekali ini, setidaknya harus kita sambut dengan penuh bahagia dan suka cita. Agar dapat menunaikan ibadah puasa secara maksimal, sudah seharusnya kita mempersiapkan diri sematang mungkin. Lantas, apa saja yang harus kita persiapkan?
1. Bertobat dan Kembali kepada Petunjuk Allah
Persiapan menyambut bulan suci Ramadhan yang pertama adalah bertobat dan kembali kepada petunjuk Allah. Sejatinya bertobat tidak hanya dilakukan saat menyambut bulan Ramadhan saja, tapi harus setiap saat. Sebab, kita hanyalah manusia bisa, yang tak luput dari segala dosa dan kesalahan.
Dengan bertobat menjelang bulan Ramadhan, menunjukkan keseriusan kita dalam memuliakan bulan tersebut. Sehingga ketika sudah sampai pada bulan tersebut, tak ada lagi sekat-sekat yang bisa menghalangi diri kita dari amal shalel. Sebagaimana yang telah Allah firmankan,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An Nuur: 31)
2. Memperkuat Iman
Selain bertobat, persiapan menyambut bulan suci Rmadhan yang paling besar adalah mempersiapkan keimanan. Apa sih yang bisa kita lakukan untuk memperkuat iman? Mulailah dengan melatih penglihatan dari kebiasaan-kebiasaan buruk sehari-hari. Membiasakan diri untuk shalat tepat lima waktu, berkata yang baik, jujur, dan lainnya.
3. Persiapan Fisik dan Jasmani
Di bulan suci Ramadhan nanti, usahakan kondisi fisik kita selalu prima, terlebih di tengah masa pandemi seperti ini. Kondisi fisik yang prima, akan membuat tubuh kita lebih semangat untuk berbuat kebaikan dan mengumpulkan pahala. Sebab, jika jatuh sakit, tentu ibadah tidak bisa dilakukan secara maksmal.
Maka dari itu, jagalah kondisi fisik dan jasmani mulai dari sekarang dengan mengurangi kebiasaan yang tidak sehat, seperti begadang, mengonsumi makanan yang tidak sehat, dan lainnya. Ubahlah kebiasaan tersebut dengan rutin berolahraga, bila perlu konsumsi vitamin atau suplemen kesehatan. Dengan begitu, tubuhmu jadi lebih tahan banting memasuki bulan Ramadhan, sehingga tidak mudah sakit.
4. Mempelakari Hukum-hukum Seputar Ramadhan
Ilmu adalah kunci atau modal utama dalam hal beramal. Sebab, tanpa adanya ilmu, kita akan kehilangan petunjuk dalam beribadah. Akibatnya, jika kita bersemangat maka akan jatuh dalam kesesatan, atau bisa juga akan tertinggal, tidak bisa memperbanyak amal karena tidak mengetahuinya.
Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al-Amru bil Ma’ruf, hal: 15)
5. Mempersiapkan Amal dan Materi
Amal dan materi menjadi persiapan penting untuk menyambut datangnya bulan suci, usahakan hal ini tidak boleh terlewat. Selain karena kebutuhan menjelang bulan puasa yang meningkat, serta harga-harga barang yang meroket, tentunya kamu inign meningkatkan amal dengan berzakat dan bersedekah, kan? Selagi masih memiliki waktu, mulailah kelola keuangan dengan hidup lebih hemat agar tabunganmu cukup untuk memenuhi kebutuhan dan juga amal di bulan puasa.
6. Meninggalkan Segala Bentuk Perselisihan dan Perpecahan
Bulan yang begitu mulia, rasanya tidak pantas jika diisi dengan hal-hal yang berujung pada perpecahan. Terlebih dalam masalah perbedaan mazhab fikih, ia adalah sesuatu yang tidak layak untuk diperdebatkan. Sebab, masing-masing memiliki dasar dan pijakan yang dibenarkan.
Bahkan, terhadap orang yang meninggalkan perdebatan yang tidak manfaat, walaupun posisinya benar, maka Rasulullah menjajikan baginya rumah di dalam syurga. Beliau bersabda,
“Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meningalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meningalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaqnya.” (HR. Abu Dawud)
7. Jangan Lupa Mengganti Puasa yang Tertinggal
Hal yang tak kalah penting dari poin di atas adalah mengganti puasa yang tertinggal sebelumnya. Ini bukan sebuah keharusan lagi, tapi sudah menjadi kewajiban. Siapa pun yang memiliki utang puasa yang belum dilunasi, maka ia harus segera menyelesaikannya.
Qadha tidak mesti dilakukan setelah bulan Ramadhan yaitu di bulan Syawal secara langsung. Namun, boleh tunda sampai bulan Sya’ban, asalkan sebelum masuk Ramadhan berikutnya. Diriwayatkan dari Dari Abu Salamah, beliau mengatakan bahwa ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
“Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu meng-qadhanya kecuali di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim)
8. Berharap Dosa Diampuni
Kita mesti bersyukur atas kedatangan bulan yang penuh berkah ini. Apabila hal ini sudah kita lakukan, maka selanjutnya berpasrah dan berdoa kepada Allah agar doa yang sudah kita lakukan dapat pengampunan dari-Nya, sehingga saat memasuki bulan Ramadhan kita dalam keadaan suci.
9. Siapkan Perlengkapan Ibadah
Hal yang sangat penting untuk mendukung kita dalam mempertebal iman di bulan Ramadan adalah dengan adanya perlengkapan ibadah yang terpenuhi. Siapkan sajadah, sarung, peci hingga mukena agar aktivitas beribadah bisa dilakukan secara maksimal.
10. Berdoa Agar Disampaikan ke Bulan Ramadhan
Sebagaimana yang telah Seruni jelaskan di atas, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Oleh sebab itu, di antara kebiasaan para salaf adalah senantiasa berdoa memohon kepada Allah agar dipertemukan bulan Ramadhan serta diberika kekuatan untuk memaksimalkan ibadah di dalamnya. Bahkan, sebagian mereka ada yang berdoa enam bulan sebelum kedatangan bulan tersebut.
Mu’alla bin Al-Fadhl, salah satu ulama tabiu’ tabiin berkata, “Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Di antara doa yang dicontohkan para salaf adalah apa yang diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
Baca Juga: 6 Cara Agar Anak Terbiasa Membaca Al-Qur’an Selama Ramadhan
Itulah serangkaian persiapan dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi akan datang. Semoga kita bisa mempersiapkan diri kita sebaik mungkin, agar ibadah puasa dapat berjalan secara maksimal.