Seruni.id – Bagi orang yang tak terbiasa bangun sebelum subuh untuk makan sahur di bulan Ramadhan mungkin terasa sangat berat sekali. Meskipun setiap tahun kita maleksanakannya, namun mesti ada pembiasaan pada awal-awal puasa. Maka, ketika kita sudah mulai terbiasa, bangun untuk makan sahun akan terasa lebih ringan.
Sahur sendiri merupakan makan atau minum yang dilakukan di waktu sebelum subuh tiba. Nabi shallallahu’alaihi wasallam menganjutkan dan berwasiat kepada orang yang hendak berpuasa di bulan Ramadhan untuk mekan sahur terlebih dahulu. Dalam Islam pun disebutkan bahwa makan sahur akan bernilai ibadah dan membawa berkah. Dalam hadits riwayat imam Bukhari dan Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ
“Bersahurlah, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan.”
Makan sahur sangat dianjurkan oleh Nabi Saw, karena di dalamnya terdapat keistimewaan yang luar biasa. Selain itu juga terdapat hikmah yang akan diperoleh bagi siapa saja yang melaksanakan makan sahur. Adapun hikmahnya sebagai berikut:
1. Makan Sahur Membantu Orang yang Berpuasa Menanggung Beban
Menanggung beban yang dimaksud yakni ketika ia berpuasa maka ia dapat menahan lapar selama sehari penuh hingga waktu berbuka. Melalui makan sahur pula, mereka yang melaksanakan puasa akan terbentu untuk semangat dalam beraktivitas serta menjalankan ibadah, dan terhindar dari perangai dan perilaku buruk yang diakibatkan rasa lapar.
Sebab biasanya, orang lapar akan mudah tersulut emosi dan mudah marah. Berbeda dengan orang yang makan sahur, mereka akan lebih tenan sehingga mampu berperilaku baik dengan orang lain. Dalam sebuah atsar disebutkan, ‘Bantulah puasa kalian di siang hari dengan melakukan makan sahur.’
2. Bisa Memanfaatkan Waktu Sahur untuk Berdoa
Orang yang akan makan sahur, ia akan bangun di penghujung malam dan bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa, membaca istighfar, dan lain sebagainya. Dan juga bisa melaksanakan shalat subuh di awal waktu, terutama jika makan sahur menjelang waktu subuh tiba. Dalam hadits riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata:
تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
“Kami bersahur bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lantas aku bertanya kepada Nabi Swa, ‘Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw pun menjawab, ‘Sekitar 50 ayat.'”
3. Mendapatkan Shalawat dari Allah dan Para Malaikat-Nya
Maksud shalawat dari Allah adalah rahmah dan pujian kepada orang yang makan sahur di depan para malaikat-Nya. Sedangkan, shalawat dari malaikat adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah bagi mereka yang makan sahur. Disebutkand alam hadits riwayat imam Ahmad dari Said Alkhudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda,
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
“Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang makan sahur.”
Adapun sajian makan sahur seorang Muslim yang utama ialah buah kurma. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw,
“Sebaik-baiknya makan sahur seorang Mukmin ialah kurma.”
Dan bagi orang yang tidak memiliki makanan yang bisa disantap saat bersahur, hendaklah ia tetap dianjurkan untuk minum, meskipun hanya seteguk air. Nabi Muhammad Saw menjelaskan,
“Makan sahur seluruhnya berkah, janganlah kalian meninggalkannya, meskipun hanya minum seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.”
Baca Juga: Inilah 3 Cara Rasulullah Agar Tidak Tidur Setelah Sahur
Juga sabda Rasulullah Saw pada kesempatan yang lain, “Siapa yang hendak berpuasa hendaklah bersahur meskipun hanya sedikit.”
Untuk itu, marilah kita manfaatkan kesempatan mendapatkan pahala besar yang disediakan oleh Allah Yang Maha Rahman dan Rahim untuk mereka yang bersahur.