Seruni.id – Tidak lengkap rasanya kalau kita travelling di suatu tempat tanpa mencicipi makanan khas dari tempat tersebut. Aceh yang merupakan provinsi paling ujung barat Indonesia ini selain memiliki beragam kekayaan alam dan budaya, juga memiliki makanan tradisional yang khas Aceh. Tentu saja nikmat rasanya.
Seperti yang telah diketahui, Aceh adalah wilayah yang mempunyai beragam kekayaan alam, kekayaan ilmu pengetahuan, kekayaan budaya dan kekayaan agama yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat Aceh menjadi daerah yang spesial dari zaman kerajaan, penjajahan hingga zaman modern sekarang ini.
Kota Aceh yang mendapat julukan “Serambi Makkah” juga terkenal dengan wisata kulinernya. Beraneka ragam sajian kuliner yang membuat lidah kita bergoyang. Maka tidak heran kalau kita berkunjung ke Aceh akan didapatkan bagitu banyak panganan khas Aceh. Apa saja makanan tradisional khas Aceh tersebut, yuk kita simak.
Baca juga: 27 Makanan Enak Khas Betawi
1. Mie Aceh
Siapa yang tak kenal mie ini, dengan cita rasa pedas menggoda berwarna kekuningan hampir merah membuat Mie Aceh, satu jenis kuliner yang menggoda.
Mie Aceh dapat dicicipi dengan dua cara, yakni di goreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa meggunakan kepiting, daging atau seafood. Variasi inilah yang nanti menentukan nama mienya.
Saat ini Mie Aceh sudah banyak ditemukan di penjuru Indonesia, namun rasanya tidak sama jika kamu datang langsung ke Aceh.
2. Sate Matang
Dinamakan sate matang bukan karena sate ini sudah dimasak (tidak mentah), tetapi karena memang sate ini berasal dari daerah Matang, Bireueun. Terdiri dari dua pilihan menu yaitu sate kambing dan daging sapi yang telah diungkep dengan bumbu terlebih dahulu lalu dibakar.
Sate matang sudah bergema di setiap kota seluruh Aceh, medan bahkan Jakarta. Di mana ada masyarakat Aceh bermukim di kota-kota besar di Indonesia. Pasti ada gerobak yang bertulis sate “sate matang”.
Adapun yang membuat sate ini spesial adalah disajikan dengan kuah soto dengan aroma khas Aceh yang kaya akan rempah.
3. Kuah Sie Itek
Kuah sie itek ini adalah masakan bebek yang sangat menggoda. Gulai itek ini yang paling terkenal berasal dari Kota Bireueun juga.
Masakan Itik atau Bebek sangat banyak ragam dan macamnya di Nusantara. Tapi yang ini jelas beda karena masakan bebek ini punya resep sendiri dari Aceh yang sangat bisa menggoyang lidah.
4. Ayam Tangkap
Ayam tangkap merupakan makanan khas aceh yang berasal dari Aceh Besar. Terbuat dari ayam yang digoreng dengan cabai hijau dan daun temuru atau daun kari. Rasanya hampir sama seperti ayam goreng pada umumnya namun yang membuat khas karena aromanya karena disajikan bersama cabai hijau dan daun temuru yang juga digoreng mempunyai sensasi rasa tersendiri.
Ayamnya dipotong kecil-kecil sehingga tersembunyi dibalik tumpukan daun teumuru dan cabai hijau goreng serta taburan bawang goreng di atasnya, mungkin karena tersembunyi itulah maka dinamakan ayam tangkap.
Baca juga: 24 Makanan Khas Makassar Yang Wajib Kamu Coba Saat Ke Makassar
5. Martabak Aceh
Martabak Aceh ini memang berbeda dari martabak yang biasa kita kenal. Bahan dasarnya roti cane yang dicampur dengan telur, daging sapi ataupun daging ayam kemudian digoreng.
Martabak Aceh ini sepintas mirip dengan telor dadar biasa, tapi ketika digigit baru terasa perbedaannya. Roti cane sebagai “kulitnya” memberikan rasa yang gurih dan sedikit pedas.
Martabak Aceh ini enak untuk disantap sebagai cemilan dan Sangat dianjurkan dinikmati dengan Coffee.
6. Ungkot Keumamah
Keumamah merupakan masakan khas Aceh lainnya dengan cita rasanya yang sangat nikmat. Keumamah berbahan baku ikan.
Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol atau ikan tuna yang dikeringka dengan cara dijemur, lalu direbus dan kemudian disalai. Ikan kering ini diiris tipis-tipis dan dimasak dengan kentang dalam kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya ikan kayu.
Ungkot Keumamah
beritatagar.idBumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan cabai hijau.
Selama perang Aceh melawan Belanda di hutan belantara, Keumamah ini sangat terkenal karena sangat mudah dibawa dan dimasak untuk perbekalan saat berperang.
7. Rujak Aceh Samalanga
Rujak Aceh Samalanga, disebut demikian karena rujak Aceh tentunya banyak ditemukan di Aceh sampai di pelosok-pelosok desa. Rujak dari Samalanga ini memiliki kekhasan tersendiri.
Keunikan rujak Aceh pada umumnya memiliki keistimewaannya yang terletak pada cita rasanya yang asam, manis dan pedas. Bahan-bahan yang digunakan memang relatif sama seperti pembuatan rujak pada umumnya, yang terdiri dari buah mangga, pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, nanas, dan timun.
Namun bumbu-bumbu yang digunakan, memiliki ciri khas tersendiri seperti garam, cabe rawit, asam jawa, gula aren (merah) yang cair, kacang tanah dan pisang monyet (pisang batu) atau rumbia (salak Aceh).
Yang membuat rujak Aceh berbeda adalah buah yang dipakai. Rujak Aceh menggunakan buah rumbia khas Aceh. Buah yang daunnya digunakan untuk membuat atap rumah ini diserut bersama buah-buahan lainnya.
Rujak Aceh sudah menjadi makanan tradisional di daerah ini sejak lama. Makanan ini nikmat dimakan dalam keadaan dingin atau dicampur dengan es serut dengan siraman saus rujak dan dinikmati di siang hari yang terik.
8. Gulai Kambing Aceh
Gulai kambing Aceh mempunyai rasa yang khas. Rasa Khas tersebut karena memakai bumbu khas Aceh. Dimasak dengan menggunakan kuali besi yang besar dan terus dipanaskan. Artinya kapanpun anda pesan gulai kambing selalu dihidangkan dalam keadaan panas, kuah yang tidak kental, daging kambing nya pun empuk dan tidak bau.
Daging kambing rebus cincang yang di campur dengan bawang dan cabe rawit tumbuk serta jeruk nipis sebagai pelengkap gulai kambing.
9. Kuah Pliek U
Kuah Pliek ‘U adalah makan aceh yang sangat populer dengan campuran berbagai rasa dan mengandung beraneka ragam vitamin serta zat-zat yang bisa meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh.
Kuah Pliek ‘U merupakan makanan yang melambangkan kekerabatan dan keanekaragaman dalam masyarakat Aceh yang dapat disatukan dalam satu kuali, sehingga menghasilkan rasa yang unik dan digemari oleh seluruh masyarakat Aceh, bahkan di dunia.
Karena kaya berbagai macam sayur, Kuah Pliek ‘U juga merupakan media memperkenalkan hasil alam Aceh yang begitu kaya akan jenis sayurnya. Bisa dikatakan, dengan menyantap kuah Piek ‘U berarti kita telah menyantap seluruh sayuran yang ada di Aceh.
Masakan ini wajib dimakan ketika berkunjung ke Aceh. Pergi ke Aceh tanpa makan Kuah Pliek ‘U, sama seperti belum pergi ke Aceh. Masakan ini sangat mudah didapatkan, 90% rumah makan di Aceh pasti menyediakan Kuah Pliek ‘U.
10. Kuah Masam Keu-eung
Kuah Masam Keu-eung merupakan salah satu masakan khas Aceh yang tampilan dan rasanya hampir sama dengan gulai asam padeh dari Padang.
Pada asam padeh, komposisi cabai merahnya cukup banyak sehingga tampilan kuahnya tampak merah membara. Sementara itu, kuah Masam Keu-eung walau bercita rasa pedas dan asam juga namun menggunakan porsi kunyit lebih banyak sehingga warnanya terlihat kekuningan.
Kuah Masam Keu-eung yang berarti asam pedas memiliki rasa asam, asin, dan pedas yang membaur menjadi satu dalam kuahnya yang kekuningan. Tidak hanya terpaku pada ikan yang bisa anda gunakan, udang pun lezat untuk diolah dengan cara ini.
Ditambah lagi, pada umumnya masyarakat Aceh menggunakan periuk tanah liat untuk memasaknya tetapi dengan wajan pun tetap lezat.
11. Kue Adee
Kue tradisional sejenis bingkang manis ini, hanya bisa ditemui di Aceh, khususnya di kawasan kabupaten Pidie Jaya. Namanya pun tidak sulit untuk dilafal, yakni Adee. Adee merupakan jenis kue bertekstur lembut, legit, dan manis. Manisnya kue Adee berasal dari gula asli.
Sebelumnya, Adee memang hanya bisa ditemui di Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Bahkan sebelum tahun 2004, kue Adee ini hanya bisa ditemui di pasar pada bulan Ramadhan saja, atau bisa dicicipi ditempat-tempat pesta perkawinan. Tapi, sejak tahun 2005 lalu, kue Adee sudah bisa ditemui di daerah-daerah lain, termasuk di Kota Banda Aceh.
Sepintas kue ini mirip dengan bingkang. Adee bisa menjadi paduan enak saat menyeruput segelas kopi atau teh. Juga bisa menjadi hidangan istimewa untuk menjamu tamu. Atau pun sebagai oleh-oleh untuk teman dan kerabat di luar kota.
12. Kue Timphan
Hidangan kue khas Aceh disaat lebaran atau hari raya baik hari raya Idul fitri maupun Idul Adha, Timphan ini dibuat 1 atau 2 hari sebelum lebaran dan daya tahannya bisa mencapai lebih kurang seminngu,Timphan adalah menu hidangan utama buat tamu yang berkunjung kerumah saat lebaran.
Timphan adalah penganan kecil sejenis lepat yang berasal dari Aceh. Bahan untuk membuat timphan terdiri dari tepung, pisang, dan santan. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk sampai kenyal. Lalu dibuat memanjang dan di dalamnya diisi dengan serikaya atau kelapa parut yang dicampur dengan gula. Kemudian adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus (rebus tanpa direndam air) selama satu jam.
13. Keukarah
Keukarah atau karah adalah penganan terbuat dari campuran tempung dan santan berbentuk lembing berukuran satu telapak tangan orang dewasa. Kue ini adalah salah satu jajanan khas Aceh yang mirip dengan serabut atau sarang burung. Rasanya sangat renyah, manis, garing, dan rapuh.
Penyajian kue ini sering dijumpai pada pesta pernikahan. Selain itu menjelang hari raya atau acara adat dan Kenduri Aceh,kue ini juga tak pernah absen dalam penyajian kudapan Penyajian kudapan ini juga dapat ditemui pada acara penyambutan tamu atau sebagai teman minum teh.
14. Bhoi
Bhoi adalah bolu khas Aceh. Penganan ini memiliki bentuk aneka ragam, seperti bentuk Bunga, Bintang, Hewan dan sebagainya. Ciri khas Kue bhoi ini adalah teksturnya yang kasar dan ukurannya yang lebih kecil serta padat jika dibandingkan dengan kue yang lainnya.
Dahulu kue Bhoi ini biasa dijadikan seserahan yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita pada acara pernikahan. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, Kue ini beralih fungsi menjadi buah tangan jika berkunjung ke rumah sanak saudara, Khitanan maupun Kelahiran.
Proses pembuatan kue ini tergolong rumit dan tidak setiap orang bisa membuatnya. Dibutuhkan keuletan dan kesabaran dalam pembuatannya. Meskipun demikian, kue ini masih bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun dipesan langsung pada pembuatnya.
15. Meuseukat
Meuseukat adalah Penganan khas Aceh sejenis dodol. Meuseukat bertekstur lembut dan rasanya manis. Rasa manis ini didapat dari buah nanas yang digunakan dalam pembuatannya sehingga kue ini disebut juga dodol nanas. Warna kue ini adalah putih karena hanya menggunakan tepung terigu tanpa pewarna makanan. Jika berwarna kuning, hal tersebut dikarenakan buah nanas yang digunakan sebagai campuran.
Seperti halnya makanan dari daerah lain, Meuseukat ini juga memiliki filosofi tersendiri yang kemudian menempatkannya dalam kasta tertinggi kue tradisional khas Aceh.
Dalam memperlakukan tamu masyarakat Aceh dikenal dengan kesopanannya yang tinggi. Tidak hanya dari perilakunya tetapi juga dari penyajian makanannya. Warna putih kue inilah yang kemudian diartikan sebagai kejernihan hati masyarakat Aceh saat menyambut tamu.
Berdasarkan makna filosofi diatas maka penyajian kue ini hanya dihadirkan pada saat-saat tertentu.
Hal yang paling utama adalah Penyambutan tamu. Selain itu pernikahan juga tidak lepas dari kehadiran panganan ini yaitu sebagai hantaran. Kue ini juga bisa didapati pada perayaan hari raya besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tujuannya tidak lain adalah untuk menyambut keluarga dan handai taulan yang bersilaturahmi.
16. Bulukat Kuah Tuhe
Bulukat kuah tuhe merupakan kuliner warisan yang sangat penulis sukai. Bulukat Kuah Tuhe merupakan makana santan dicampur santan, pisang atau nangka masak dan gula. Dimakan dengan bulukat (beras ketan yang sudah dimasak) rasanya sangat gurih.
Hampir setiap daerah di Aceh mengenal kuliner yang satu, Biasanya sering disajikan waktu acara2 besar seperti memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Bulan Ramadhan. Bulukat kuah tuhe enak dinikmati setiap saat, tanpa mengenal musim.
Untuk itu sering2lah berkunjung ke Aceh untuk bisa mencicipinya. Kuliner satu ini cukup enak dinikmati dimana dan kapan saja.
17. Manisa Pala
Makanan khas aceh selatan bernama manisan pala ini terbuat dari buah pala. Banyak sekali industri rumah tangga di Kabupaten Aceh Selatan yang memproduksi manisan pala tersebut.
Pala merupakan komoditi terbesar yang dihasilkan dari kabupaten aceh selatan. Jadi tidak heran jika kamu sedang berkunjung ke aceh selatan, kamu akan menemukan beragam jenis olahan dari buah pala
18. Pisang Sale
Pisang sale merupakan makanan ringan khas aceh yang dapat diperoleh di daerah Aceh Timur. Hal tersebut dikarenakan Aceh Timur didapuk menjadi sentra penghasil pisang sale terbesar se-aceh. Makanan tradisional ini mempunyai rasa dan aroma yang khas.
Dibuat dari pisang matang yang dikupas kulitnya, kemudian dijemur sampai kering untuk kemudian diasapi agar tahan lama. Lalu olahan pisang tersebut diolesi dengan gula tebu sebelum siap untuk disantap.
19. Kembang Loyang
Kembang loyang merupakan makanan khas Aceh Tamiang yang terbuat dari tepung roti bercampur dengan gula dan telur serta sari pati santan. Campuran adonan tersebut kemudian di aduk hingga rata dan dicetak dalam cetakan kembang loyang untuk digoreng.
Kembang loyang akan banyak kamu jumpai pada acara hajatan dan hari besar keagamaan, seperti hari raya idul fitri.
20. Lepat
Lepat terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah kalis, dibungkus dengan daun pisang dimana bagian tengahnya diberi taburan kelapa parut gongseng atau dikenal dengan inti kemudian dikukus.
Lepat banyak disajikan saat perayaan hari-hari besar masyarakat Gayo. Makanan ini bisa bertahan sampai dua minggu jika diasapi.
21. Jadah Lemang
Jadah Lemang adalah makanan khas Aceh Singkil. Terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan kelapa yang telah dibubuhi garam.
Cita rasa gurih yang dihasilkan cocok dipadukan dengan daging rendang menjadi sajian wajib saat perayaan hari-hari besar Islam, seperti Idul fitri maupun Idul Adha. Jadah lemang dimasak dengan media yang unik, yaitu bambu.
22. Bohromrom
Bohromrom atau yang disebut juga dengan kue boh duek beudeh ini terbuat dari tepung ketan dibalut parutan kelapa ini terbilang mudah dalam proses pembuatannya.
Sekilas tampilannya mirip dengan kue klepon yang ada di Jawa hanya saja kue ini tidak berwarna hijau, melainkan agak kecoklatan. Rasakan sensasi gula jawa yang meleleh di mulut ketika kamu menggigit kue bohromrom ini.
23. Pacri Nanas
Pacri nanas berbahan dasar buah nanas yang diberi bumbu berupa merica, kayu manis, kapulaga, bunga lawang, cengkeh, cabai merah, serto bawang.
Cara membuatnya mudah, pertama cairkan gula putih sampai menjadi layaknya karamel. Kemudian masukkan air dan semua bumbu yang telah disiapkan. Tunggu sampai mendidih baru masukkan nanas, beri garam secukupnya agar terasa gurih. Pacri nanas matang dan siap dihidangkan.
24. Nasi Gurih
Sama halnya dengan nasi uduk khas betawi, nasi gurih bercita rasa gurih karena dimasak menggunakan santan kelapa ditambah paduan rempah-rempah khas aceh. Aromanya wangi dan gurih.
Biasanya nasi gurih disajikan dengan tambahkan beberapa jenis lauk pauk seperti telur dadar, ikan lado, maupun ikan goreng agar menyantap nasi gurih terasa lebih nikmat.
25. Bubur Kanji Rumbi
Makanan khas dari aceh ini akan mudah ditemui saat menjelang bulan ramadhan. Terbuat dari beras pulan yang ditumbuk kasar dan direbus dengan campuran rempah-rempah khas aceh menjadikan bubur kanji rumbi ini sebagai makanan favorit masyarakat aceh
Baca juga: 10 Wisata Kuliner Khas Jogja yang Unik
26. Roti Cane Aceh
Roti canai aceh teruat dari tepung terigu yang berbentuk bulat dan dimasak memakai mentega. Roti canai ini sudah sangat terkenal, apalagi varian rasanya yang beragam. Favorit kami adalah roti canai gula pasir dengan rasa manis yang pas tidak terlalu eneg jika dimakan.
27. Kuah Beulangong
Kuah beulangong dikenal sebagai masakan Aceh Besar. Berbahan dasar daging kambing atau sapi yang dimasak menggunakan belangan dengan ditambah buah nangka sebagai campuran. Kuah beulangong biasa disajikan diacara kenduri besar di aceh.
28. Eungkot Paya
Eungkot paya mempunyai rasa dominan asam dan pedas. Bahan dasarnya adalah ikan payau yang dicampur dengan santan, rebung kala, jantung pisang, dan ketumbar yang disangrai. Salah satu kuliner warisan aceh yang masih eksis hingga sekarang.
29. Sie Reuboh
Sie Reuboh merupakan warisan kuliner Aceh Besar. Sie Reuboh merupakan masakan yang terbuat dari daging sapi rebus ditambah dengan bumbu-bumbu khas aceh yang dimasak dengan ditambah cuka secara bertahap ke dalam masakan. Cuka ini dibubuhkan agar daging bisa bertahan lama dan terasa lebih empuk.
30. Mie Jalak Sabang
Masakan khas Aceh Utara yang satu ini bertekstur kenyal dan berwarna pucat. Kerap disajikan dengan kuah kaldu bening gurih ditambah dengan potongan daging cincang, telur rebus, dan juga tauge.
31. Sambal Ganja (Asam Udeung)
Mendengar namanya pasti langsung terbayang sesuatu yang tidak baik. Namun, terlepas dari namanya yang kontroversial, sambal ini bukanlah terbuat dari daun ganja, tapi udang.
Sambal ini dinamakan sambal ganja karena siapapun yang pernah mencobanya pasti akan ketagihan. Sambal ini pada dasarnya menggunakan daging udang yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sambal.
32. Dendeng Aceh
Kuliner khas dari Aceh yang satu ini terbuat dari daging sapi yang telah diiris tipis, dikeringkan dengan dijemur untuk kemudian dicampur dengan rempah dan bumbu tradisional Aceh. Dendeng Aceh dapat dengan mudah kamu temui di toko oleh-oleh yang tersebar di seantero kota Aceh.
33. Bakpia Aceh
Satu lagi kuliner khas yang cocok kamu jadikan buah tangan adalah bakpia Aceh. Sentra penghasil bakpia Aceh ada di kawasan Pantai Kasih, Sabang. Harganya murah dan tahan hingga tujuh hari loh.
34. Tasak Telu
Makanan khas dari Aceh Tenggara ini mempunyai arti masakan tiga jenis. Maksudnya bumbu yang dipakai dalam masakan tasak telu hanya terdiri dari tiga jenis saja, yaitu cabe rawit, batang serai, dan bawang merah.
Namun seiring berkembangnya jaman, bumbu yang dipakai dalam tasak telu juga bertambah dan mengalami modifikasi. Cara memasak tasak telu tergolong mudah. Pertama-tama bahan dan bumbu yang telah ada direbus, batang serai dipipihkan untuk dimasukkan ke air yang mendidih. Setelah itu masukkan daging bebek ke dalam rebusan air yang mendidih, bubuhkan garam secukupnya dan tunggu sampai daging bebek tersebut lembek. Tasak telu siap dihidangkan!
Nah, bagi kamu yang ingin berkunjung ke kota Serambi Makkah untuk mencicipi sajian makanan khas aceh ini, ada baiknya untuk mencari informasi terlebih dahulu dan mencatat tempat wisata Aceh mana saja yang dekat dengan sajian kuliner Aceh.
Jadi, selain bisa memanjakan mata, kamu juga bisa memanjakan perut. Selamat berlibur ke Aceh!