Astagfirullah, Ternyata 4 Hal Ini Termasuk Dosa Jariyah!

salamdakwah.com

Seruni.id – Kita tentu sudah mengetahui bahkan mendengar istilah sedekah atau amal jariyah. Amal jariyah sendiri merupakan bentuk sedekah yang pahalanya akan terus mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Selain amal jariyah, terdapat pula dosa jariyah.

Image result for dosa jariyah
dakwahjateng.net

Kedua hal tersebut memiliki sifat yang sama. Dosa ini akan terus memberatkan timbangan keburukan di akhirat kelak, meskipun kita tidak lagi mengerjakan maksiat atau bahkan setelah meninggalkan dunia ini. Naudzubillahimindzalik. Apa saja dosa jariyah tersebut?

Mempelopori Perbuatan Maksiat

Dalam hadits dari Jarir Bin Abdillah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).

Di waktu lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

“Orang ini tidak mengajak lingkungan sekitarnya untuk melakukan maksiat yang sama. Orang ini juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan dosa seperti yang dia lakukan. Namun, orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang, sehingga ada yang menirunya atau menyebarkannya.”

Berdasarkan hadits ini, siapa saja yang mempelopori maksiat ini, dosanya akan ditanggung oleh dirinya. Karena itulah, anak adam yang pertama kali melakukan pembunuhan, dialah yang dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman yang terjadi di alam ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).

Bisa disimpulkan, dosa jariyah bisa saja mengalir kepada orang-orang yang pertama kali membuat celana ketat bagi wanita, rok mini, pakaian terbuka, video vulgar, game vulgar, dan lain sebagainya.

Pengedar Konten Ilegal

Konten ilegal yang dimaksud adalah bisa sebuah software, musik, video, buku, atau apapun yang memiliki hak cipta. Seseorang yang menyebarkan konten tersebut secara ilegal yang merugikan pihak lain.

Dosa akibat perbuatan tersebut akan terus mengalir selama masih ada yang mengunduh konten ilegal yang disebarkan. Hal ini berlaku bagi pembajaan, peniruan, dan pelanggaran-pelanggaran hukum lainnya.

Telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 29, yaitu:

“Hai orang beriman! Jangan kamu saling memakan harta sesamammu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku, dengan suka sama suka di antaramu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang Kepadamu.”

Mengajak Orang Lain Melakukan Maksiat

Walaupun bukan sebagai pelopor, bagi orang yang juga mengajak orang lainnya melakukan maksiat, termasuk sebagai orang yang sedang memupuk dosa jariyah.

Allah Berfirman tentang cerita bagaimana kondisi orang kafir di akhirat kelak, dimana mereka akan menanggung kekufurannya, serta dosa-dosa yang mereka sesatkan. Hal ini dituturkan dalam surat An-Nahl:

“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).” (QS. an-Nahl: 25)

Dilain waktu Imam Mujahid mengatakan,

“Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan adzab karena dosa orang yang mengikutinya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/566).

Ayat ini, memiliki makna sama dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Wanita ataupun Pria yang Tidak Menutup Aurat Mereka

Aurat wanita adalah seluruh tubuh, terkecuali wajah dan telapak tangannya, sedangkan pria dari pusar hingga lutut. Wanita maupun pria yang mengadikan dirinya dengan memamerkan perhiasan tubuh, selama masih ada orang lain yang melihat maka dosanya akan terus mengalir.

Hadist yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khuduriy, bahwasanya Nabi SAW bersabda,

“Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.”

Baca Juga: Perhatikan Auratmu Wahai Wanita!

Setelah mengetahui bentuk dosa ini, semoga Allah SWT memudahkan dan meringankan langkah kita untuk melakukan amal jariyah dan menjauhkan kita dari dosa jariyah. Aamiin.