Seruni.id – Tahukah Momies, dengan adanya sosial media yang bertebaran di dunia akhir-akhir ini, tanpa sadar telah memunculkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit pamer. Pamer apa sajakah itu ?
1.PAMER WAJAH.
Tidak saja orang yang jahil,bahkan yang mengaku ‘alim pun tak ketinggalan ikut serta pamer wajah, illa man rohimallah.
2.PAMER HARTA.
Terlihat di statusnya “lagi di bengkel servis motor/mobil kesayangan”
.
3.PAMER KEMESRAAN.
Statusnya “masyaa allah istriku/suamiku bla bla bla”
.
4.PAMER PRESTASI.
Contoh “alhamdulillah akhirnya diterima di ….bla bla bla”
.
5.PAMER KEBAIKAN.
Contoh “alhamdulillah sudah bisa bantu/ngasih…. bla bla bla”
.
6.PAMER REZEKI
Contoh”alhamdulillah sudah laku ……bla bla bla”
Jika memiliki wajah yang tampan, harta berlebih, amalan kebaikan, prestasi, banyak rizki dan harta yang terlihat mentereng dan mahal, pasti ingin sekali dipamerkan. Selalu berbangga dengan harta dan perhiasan dunia, itulah jadi watak sebagian kita.
Semoga Allah memberikan taufik pada kita untuk merenungkan firman allah ta’ala berikut ini.
.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) (8).” ( At Takatsur: 1-8)
Hal yang dianjurkan adalah tahaddust bi nikmat, yaitu menceritakan nikmat dalam rangka bersyukur kepada ALLAH, sebagaimana di akhir surah adh dhuha
Bagaimana cara membedakannya?
Caranya adalah tergantung dari niat pelakunya, apakah yang ia ceritakan dalam rangka pamer, ataukah menceritakan nikmat ALLAH. Ingatlah, bahwa ALLAH mengetahui isi hati setiap hamba-Nya.
SEMOGA ALLAH TA’ALA MELINDUNGI KITA DARI JELEKNYA SIFAT PAMER, AAMIIN.
sumber : @kajianislam
