Seruni.id – Siapa yang tidak pernah bersentuhan dengan pewarna rambut? Sebagian besar dari kita pernah mewarnai rambut ya? Tapi kita harus waspada ya, karena sering mewarnai rambut bisa menimbulkan efek negatif, seperti kanker.
Mewarnai rambut bagi kalangan remaja merupakan suatu kebiasaan baru yang berupaya untuk memperindah penampilan dan mengikuti trend masa kini. Untuk para orang tua, mewarnai rambut bisa jadi alternatif untuk menutup uban.
Yah, tidak bisa dipungkiri, pada umumnya, mewarnai rambut telah dilakukan oleh semua kalangan baik anak-anak ataupun lanjut usia. Mencoba warna-warna baru untuk mewarnai rambut juga dilakukan untuk eksperimen warna apa yang lebih cocok untuk rambut.
Mulai dari warna terang seperti oranye, ungu, hijau, biru, hingga pirang, dan berbagai warna lain sudah bisa diaplikasikan di rambut. Tren ini memang tidak selamanya buruk, tetapi bahaya dari melakukan pewarnaan ini justru lebih besar dibandingkan manfaatnya loh.
Sudah ada banyak studi yang mengungkapkan kaitan antara pewarna rambut dan kanker. Hal tersebut dikarenakan pewarna rambut mengandung zat kimia yang bisa meresap ke dalam kulit melalui rambut.
Dari Sunday Time of London, seorang ahli bedah kanker payudara di Pricess Grace Hospital di London, menemukan peningkatan 14 persen pada penyakit tersebut bagi wanita yang mewarnai rambut mereka.
Selain kanker payudara diatas mewarnai rambut dapat meningkatkan risiko kanker lainnya, yaitu potensi terbesar kanker kandung kemih.
Walaupun diperlukan penelitian lanjutan terhadap penemuan itu, disarankan kepada wanita agar hanya mewarnai rambut mereka hingga lima kali dalam setahun.
Pewarna rambut umumnya mengandung paraphenylenediamine, yang merupakan alergen penyebab umum dari alergi kulit. Alergi kulit ini bisa muncul dalam bentuk pigmentasi, ruam, jerawat di kulit kepala, dan gatal yang parah.
Bahaya lain yang disebabkan dari pewarna rambut adalah masalah pernapasan, bahkan pada mereka yang tidak menderita asma. Ini disebabkan oleh kandungan persulfate yang ada dalam pewarna rambut. Tak hanya itu, zat kimia lain yang ada dalam pewarna rambut juga bisa menyebabkan masalah pernapasan jika terhirup terus menerus.
Tentunya ada alasan kenapa setiap kemasan pewarna rambut memberikan peringatan ‘jauhkan dari kontak dengan mata’. Jika pewarna rambut tidak sengaja mengenai mata, bisa terjadi peradangan, mata merah, berair, bahkan konjungtivitis.
Walaupun beberapa studi masih mencari kebenaran hal ini, tetapi banyak yang telah memberikan laporan terjadinya perubahan warna kulit karena pewarna rambut. Kulit Anda terbuat dari protein yang dikeratinisasi, jika protein ini bersinggungan dengan pewarna rambut, dapat terjadi perubahan warna kulit karena zat kimia yang ada dalam pewarna.
Sangat bisa menjadi alasan kenapa para pakar rambut sangat keras memperingatkan untuk menggunakan sarung tangan, karena kulit dari tangan kita terbuat dari protein yang sama.