Seruni.id – Diet thonon merupakan penggabungan diet kalori rendah dengan diet protein tinggi. Diet ini didasarkan pada konsumsi protein dengan batasan karbohidrat dan lipid. Menjalani diet thonon ini dibagi menjadi dua fase.
Untuk fase pertama diet thonon dilakukan selama 14 hari. Periode ini merupakan diet ketat yang menggabungkan antara diet rendah kalori dan protein tinggi sehingga fokus dari penganan yang harus dikonsumsi adalah daging, ikan dan protein lain yang dapat membantu menjaga otot dan melelehkan lemak.
Fase kedua dari diet thonon terdiri dari fase stabilisasi berat badan yang hilang selama 14 hari pertama diet. Durasi fase kedua dari diet thonon bervariasi tergantung pada berat yang hilang. Fase ini dimaksudkan untuk mencegah berat badan kembali seperti semula dan akan berlangsung selama satu minggu untuk setiap penurunan satu kilogram berat badan.
Menurut Samantha Rigoli, seorang ahli gizi di Healthy to The Core New York City, secara teori menu makanan yang monoton akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Mungkin kita akan mengalami penurunan berat badan di awal program diet, tapi untuk mempertahankan berat badan tersebut bukanlah yang hal mudah. Oleh karena itu fase kedua ini cukup penting untuk tetap menjaga badan sesuai dengan keinginan.
Selain kedua fase tersebut, diet thonon juga mengharuskan seseorang memotong asupan kalori harian hingga setengahnya, dari minimal 1,200 kalori per hari menjadi hanya 600-800 kalori per hari. Biasanya orang yang melakukan diet thonon akan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan yaitu hingga 22 Lbs dalam waktu dua minggu.
Seperti aturan diet lainnya, diet thonon juga memiliki cara spesifik untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Dilansir dari laman Women’s Health, jadwal makan dalam diet thonon seperti berikut ini:
Menu sarapan: Minum secangkir kopi atau teh tanpa pemanis. Kadang, bisa diselingi dengan susu dan sepotong kecil roti gandum.
Menu makan siang: Sepiring lauk tinggi protein. Misalnya, dua buah telur rebus dengan tambahan sayuran; atau ikan yang direbus dengan tambahan kombinasi sayuran.
Menu makan malam: Masih menu yang tinggi protein, misalnya daging steak 200 gr dengan tambahan sayuran sesuai selera
Diet thonon tidak dianjurkan untuk wanita hamil, orang dengan fisik yang lemah, orang yang punya penyakit jantung, pengidap gangguan ginjal, orang hipertensi, serta orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu dan orang dengan cedera psikologis tertentu. Kelemahan dari diet thonon ini ternyata dapat menyebabkan sembelit karena hanya mengandalkan asupan tinggi protein tetapi rendah kalori.
-dari berbagai sumber-