Seruni.id – Seorang yang hidup di dunia pasti akan mengalami berbagai ujian yang berbeda. Salah satunya, ujian sakit. Terkadang seseorang sehat, namun di lain waktu ia juga sakit.
Berbicara tentang sakit, maka sudah tentu kita semua pasti sudah pernah mengalaminya, karena ujian sakit sebenarnya adalah cara Allah memberitahukan bahwa tubuh yang kita miliki adalah amanah darinya. Yaitu yang sudah sepantasnya dijaga dengan baik, dengan bijaksana, dan penuh kehati-hatian saat masih sehat. Tentunya yang diinginkan setiap orang adalah kondisi sehat. Makanya banyak yang mengeluh saat diuji Allah dengan sakit.
Namun tahukah Anda bahwa dibalik ujian sakit itu ternyata ada berbagai kenikmatan?
Pertama: Sakit itu MENGURANGI DOSA
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan, ujian sakit bisa menjadi penggugur dosa-dosa hamba-Nya.
.
“Tidaklah ada kelelahan, sakit, kesedihan, kekhawatiran, gangguan dan kesusahan yang sangat yang diderita seorang muslim, bahkan sampai duri yang menancap di tubuhnya; melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penggugur sebagian dosa-dosanya.”
.
HR. Bukhari dan Muslim
Kedua: Sakit itu Menguji Kesabaran
Allah Ta’ala berfirman,
.
“إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ“
.
Artinya: “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberi pahala sempurna tanpa batas”. QS. Az-Zumar (39): 10.
Ketika kita mengalami ujian sakit sebenarnya Allah hanya ingin menguji seberapa besar sabar yang kita miliki saat sedang sakit, maka jangan sampai kita lupa untuk bersabar menerima semuanya dan mengeluh dengan bahasa yang tak pantas.
Tetaplah bersyukur dengan bijak, ajarkan hati dan mulut untuk terus berucap nama baik Allah, seperti halnya kalimat istighfar, hamdalah, ataupun kalimat tasbih.
Baca juga: Ada Hikmah Dan Pelajaran Dibalik Rasa Sakit Yang Kita Terima
Ketiga: Sakit bisa MENYADARKAN DIRI DARI KELALAIAN
Dalam al-Qur’an ditegaskan,
.
“ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ“
.
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena pebuatan tangan manusia. Allah mengehendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. QS. Ar-Rum (30): 41.
Keempat: Sakit mengingatkan NIKMAT SEHAT
Seorang penyair berkata,
.
“Kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang-orang yang sehat. Yang bisa melihatnya hanyalah orang-orang yang sakit”. Tentunya yang diinginkan setiap orang adalah kondisi sehat. Makanya banyak yang mengeluh saat diuji Allah dengan sakit.
Buktinya ketika masih sehat terkadang kita mati-matian mencari harta dunia, sampai tak mengenal lelah, dan ketika sakit sudah menghampiri bisa jadi apa-apa yang telah kita timbun ludes secara perlahan untuk mengembalikan nikmat sehat itu kembali dirasakan.
Maka, bersyukurlah ketika masih sehat, jangan terlalu gencar mencari harta dunia yang hanya sesaat, apalagi sampai lupa kepada yang memberi nikmat sehat dan nikmat harta, karena disitulah sakit kita sebenarnya, yaitu sakitnya sebuah hati karena tidak bisa berbijaksana bersyukur kepada Allah.
-dari berbagai sumber-