Seruni.id – Salah satu pengajar di Ponpes Krapyak Bantul yang juga merupakan bagian dari penulis kamus Arab-Indonesia ‘Al-Bisri’, KH Munawir Abdul Fatah, tutup usia. Ia menulis kamus Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab bersama (alm) KH Adib Bisri, adik kandung KH Mustofa Bisri.
Sudah sejak lama ia mengalami penyakit komplikasi. Dan saat detikcom memantau ke rumah duka, Jalan Dongkelan, Dusun Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Tidak sedikit pelayat yang berdatangan ke rumah duka. Mereka pun silih berganti mensalatkan jenazah KH Munawir Abdul Fatah.
Anak pertama almarhum, yakni Luluk Nailufar, mengatakan bahwa ayahnya dinyatakan meninggal pada hari Kamis (28/12) malam. Ia juga mengungkapkan jika ayahnya meninggal di usianya yang menginjak 73 tahun.
Baca Juga: Aa Gym Akan Menjadi Orangtua Asuh dari Bungsu Aa Jimmy
“Meninggalnya tadi malam pukul 19.20 WIB, karena sakit komplikasi dan sudah sepuh,” katanya saat ditemui di rumah duka, Jumat (28/12/2018).
Selain itu, Luluk juga menjelaskan jika penyakit komplikasi yang diderita ayahnya sudah memasuki stadium akhir.
“Perjalanan penyakitnya juga sudah lama, jadi stadiumnya sudah stadium terminal, sehingga mau diambil tindakan sama dokter sudah tidak memungkinkan,” ucapnya.
Ribuan takziyin mengantar jenazah almarhum KH Munawir Abdul Fatah ke peristirahatan terakhirnya di komplek pemakaman keluarga di Sorowajan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY, Jumat (28/12/2018). Jenazah almarhum dimakamkan di sebelah makam Kiai Zaenal Abidin, yang merupakan pemilik Ponpes Al Munawir.
Selepas salat Jumat, ribuan santri, tokoh NU, dan agama lainnya, serta sejumlah pejabat pun warga, ikut mengantarkan jenazah Mustasyar PWNU DIY itu. Almarhum juga merupakan staf pengajar di Pondok Pesantren Krapyak, Bantul.
“Ayah tidak pernah mengeluh. Tidak ingin merepotkan anak-anaknya,” ucap Luluk.
Selamat jalan guru, semoga tempatmu adalah yang terbaik dari yang baik, di sisi Allah SWT. Aamiin.
