Seruni.id – Salah satu masjid peninggalan Kesultanan Utsmani (Ottoman) di Bosnia Herzegovina, akan kembali dibuka pada 4 Mei 2019 mendatang. Setelah 27 tahun ditutup. Terletak di kota Foca, Masjid Alaca benar-benar dihancurkan oleh pasukan Serbia, saat kota itu dikuasai selama perang Bosnia, pada pertengahan 1990-an.
Dikenal sebagai Mutiara Bosnia, atau keindahan Foca, Masjid Alaca sudah kembali dibangun secara intensif sejak 2014, oleh Direktorat Jenderal Yayasan Turki. Dan Masjid Alaca akan kembali dibuka pada malam Hari Masjid Bosnia, melansir sebuah pernyataan dari Uni Islam Bosnia Herzegovina. Negara tersebut menetapkan tanggal 7 Mei sebagai Hari Masjid, sebagai sarana untuk mengenang ribuan masjid yang hancur akibat perang.
“Tanggal ini dengan cara simbolis mengingatkan kita lebih dari seribu masjid, ruang sholat, dan karya amal lainnya, yang dihancurkan dalam perang. Tahun ini, kita menandai wasiat itu memiliki makna khusus, dengan kembali membuka Masjid Alaca,” begitu pernyataan yang dikutip dari kantor berita Anadolu, Senin (11/02/2019).
Dibangun pada tahun 1549 di Foca, Masjid Alaca menjadi salah satu warisan budaya yang dilindungi di Bosnia Herzegovina. Dan merupakan masjid pertama yang dibangun di negara tersebut, dengan arsitektur Ottoman klasik.
Baca Juga: Ketika Adzan Berkumandang di Rusia, Allahu Akbar
Namun, dihancurkan oleh pasukan Serbia pada tahun 1992, menggunakan ledakan dinamit. Batu-batu masjid pun ditemukan di dua lokasi yang berbeda ratusan meter dari lokasinya yang sekarang. Dan sisa-sisa bangunan masjid itu sengaja dikubur.
Sementara, ada 12 masjid di Foca sebelum perang, yang semuanya juga dihancurkan. Terdapat 614 masjid, 218 ruang sholat, 69 tempat belajar Alquran, 4 pondok darwis, 37 makam, serta 405 warisan sejarah milik yayasan Muslim dihancurkan selama perang, menurut Uni Islam Bosnia.
Dan sekitar 534 masjid di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Serbia pun dihancurkan, sementara 80 masjid lainnya dihancurkan di wilayah yang saat ini berada di bawah pasukan Kroasia.
Uni Islam Bosnia pun menyebutkan 80 persen dari 1.144 masjid di Bosnia dihancurkan atau dirusak. Selain masjid yang dihancurkan, bangunan keagamaan lainnya dan lebih dari 100 imam pun tewas oleh pasukan Serbia dan Kroasia dalam perang tersebut.