Seruni.id – Setiap Ramadhan tiba, salah satu iklan yang sering muncul di layar kaca adalah iklan sirup. Sirup sudah biasa disajikan sebagai hidangan untuk berbuka setelah berpuasa karena rasanya yang manis dan segar. Nah, berbicara mengenai sirup, ternyata Indonesia punya beragam sirup legendaris asli nusantara, loh. Dengan aroma yang unik dan rasa yang juara. Dari beberapa merek, ternyata ada beberapa yang cukup legendaris dan tetap menjadi favorit penikmatnya. Penasaran apa saja merek sirup tertua di Indonesia ini? Berikut daftarnya:
Sirup Tjampolay
Tjampolay merupakan salah satu sirup legendaris di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1936. Dulu varian rasa yang ditawarkan hanya rozen rose, asam jeruk dan nanas. Namun kabarnya, saat ini sirup Tjampolay telah memiliki sembilan varian rasa, sekarang sudah tersedia rasa pisang susu, melon, leci, mengga gedong, jeruk nipis, dan kopi moka.
Sirup Tjampolay ini memiliki kelebihan lain yang tak dimiliki sirup pada umumnya, loh. Sebab, sirup ini berbahan dasar gula murni. Jadi, tidak memiliki efek samping apapun untuk kesehatan, sehingga aman untuk dikonsumsi. Maka tak heran, jika sirup sudah dibuka kemasannya, hanya dalam hituangan bulan langsung mengkristal.
Usaha Sirup Tjampolay telah dilanjutkan oleh generasi ketiga keluarga Tan Tjek Tjiu. Kali ini pabriknya berada di daerah Lawang Gada, Cirebon. Sirup Tjampolay pun dikenal sebagai salah satu sirup kenamaan di Cirebon.
Siropen Telasih
Sebelum sirup Tjampolay, ternyata Siropen Telasih lebih dulu beredar, loh. Sirup legendaris ini telah diproduksi sejak tahun 1923. Hingga kini, perusahaan yang memproduksi sirup tersebut masih berdiri. Letaknya masih sama di Jalan Mliwis No. 5, Surabaya dengan bangunannya yang klasik bergaya Belanda.
Selain Siropen Telasih, ada produk lain yang dikhususkan sebagai oleh-oleh. Namanya siropen premium yang hanya berbeda kemasan. Untuk rasanya, ada delapan macam varian mulai mawar, frambosen, vanili, cocopandan, jeruk keprok, leci, arbei, dan melon.
Sirup Kurnia
Masyarakat yang berada di pulau Sumatera tentunya sudah tak asing lagi dengan sirup yang satu ini. Siapa sangka, sirup Kurnia ternyata diproduksi secara rumahan oleh seorang warga Tionghoa, Elias Hudaya, pada 1969, menjadi terkenal. Keunikan dari sirup ini ialah dari varian rasanya yang beraoma raspberyy dengan rasa limun dan warna merah mawar.
Sirup legendaris ini menjadi kebanggaan warga Kampung Mulia, Banda Aceh, sehingga lebih dikenal dengan sebutan sirup Aceh. Ada juga yang mengenalnya dengan nama sirup Cap Patung karena pada label merek di botolnya ada gambar patung Liberty, ditambah tulisan: Specie-Limonade Siroop.
Sirup Kurnia pun memiliki keunikan dengan mempertahankan kemasan menggunakan botol model lama seperti botol kecap. Bahkan untuk bahan utama tetap menggunakan gula murni tanpa campuran pemanis buatan.
Meskipun pada tahun 1990 pabrik sirup Kurnia harus tutup dan pindah ke Sumatera Utara, namun sirup ini tetap dikenal dengan sirup Aceh. Bahkan, penikmatnya pun semakin meluas di penjuru pulau Sumatera karena sirup ini menjadi minuman wajib saat Ramadhan atau hari raya.
Sirup Tawon
Membaca namanya saja sudah seram karena bermerek ‘Tawon’. Tapi, ini bukan tawon asli, ya. Sirup ini asli dari Probolinggo yang diproduksi oleh perusahaan IE IE. Namun sayangnya, keberadaan sirup ini semakin sulit ditemukan. Tetapi masih ada beberapa tempat yang masih menjualnya, seperti di sekitar Pasar Semampir Kraksaan, Pasar Baru, dan beberapa pasar tradisional lainnya.
Nah, sirup legendaris yang satu ini sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh, loh. Untuk kamu yang sedang berkunjung ke Probolinggo kamu bisa mengunjungi pabriknya yang berada di Jalan Mas Suharto No. 6 Probolinggo.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
10 Resep Minuman Segar ala Rumahan, Praktis dan Cocok untuk Buka Puasa
[/su_box]
Siropen Leo
Malang tidak hanya terkenal dengan apel dan segala bentuk olahan lainnya. Namun, terkenal juga dengan sirupnya yang telah berusia puluhan tahun. Namanya adalah Siropen Leo yang lebih dikenal dengan sebutan Stroop Leo. Sirup legendaris ini sudah laris manis sejak tahun 1948 sebagai oleh-oleh khas Malang. Sayangnya, saat ini sudah banyak merek sirup bermunculan, membuat Siropen Leo semakin tergeser. Hingga saat ini, produk ini masih dijual, namun hanya beberapa toko tertentu saja.