Seruni.id – Puasa idul adha adalah salah satu yang semestinya selalu dilakukan oleh umat islam disetiap bulan dzulhijjah sebelum datangnya hari raya lebaran idul adha terutama oleh mereka yang tidak mengerjakan ibadah haji. Sebab, kita akan sangat merugi jika melewatkan ibadah sunnah ini. Dimana menurut salah satu dalil, puasa sunnah pada bulan tersebut yaitu arafah akan bisa menhapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
Selain dua puasa sebelum idul adha 2019, yang sering dikerjakan umat islam yaitu arafah dan tarwiyah, boleh juga mengerjakan puasa pada hari pertama dan kedua, namun jika tidak memungkinkan, maka usahakan mengerjakan pada 8 dan 9 yang disebut dengan tarwiyah dan arafah.
Yang dimaksud dengan puasa sunnah jelang idul adha adalah puasa sunnah yang dikerjakan sebelum tanggal 10 dzulhijjah. Banyak pertanyaan mengenai puasa idul adha berapa hari? Sebenarnya puasa sunnah tersebut dimulai dari tanggal 1 hingga 9, tapi yang sering dilakukan banyak orang yaitu pada tanggal 8 dan 9 itupun hanya dilaksanakan bagi yang tidak sedang beribadah haji, namun untuk mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji, tidak diharuskan melakukan puasa ini.
Dalam hal tata cara atau panduannya, puasa sunnah ini sama seperti puasa Ramadhan, baik syarat atau rukunnya, dimulai sejak terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari (waktu maghrib).
Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah merupakan puasa yang jatuh pada tanggal 8 dzulhijjah. Asal mula nama tarwiyah sendiri diambil karena kebiasaan para jamaah haji yang berbondong-bondong membawa air zamzam saat menjalankan ibadah haji. Tarwiyah berarti membawa bekal air.
“Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari arafah, seperti puasa dua tahun.”
Disarankan untuk lebih rajin melaksanakan ibadah puasa sunnah mulai dari tanggal 1 dzulhijjah sampai dengan 9 dzulhijjah. Dalam rentang waktu 1 sampai 9 dzulhijjah, hari tarwiyah sendiri terdapat di dalamnya yakni tanggal 8 dzulhijjah.
Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).
Hadits lain pun menjelaskan:
“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh).” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Turmudzi).
Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dijalankan pada hari arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan dzulhijjah. Di dalam hadist yang mulai ini terdapat sebuah dalil dan hujjah yang sangat kuat tentang waktu puasa arafah, yaitu pada hari arafah ketika manusia wukuf di arafah. Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat.
Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain. Oleh karena itu, puasa arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di arafah.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shalallahu’ailhi wa sallam bersabda,
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Imam Nawawi dalam Al Majmu’ (6; 428) berkata, “Adapun hukum puasa arafah menurut Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah: disunnahkan puasa arafah bagi yang tidak berwukuf di arafah. Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di arafah, menurut Imam Syafi’ secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa karena adanya hadits dari Ummul Fadhl.”
Adapun orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah.
“Dari Ummul Fadhl binti Al Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan, ‘Beliau berpuasa.’ Sebagian lainnya mengatakan, ‘Beliau tidak berpuasa.’ Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya.” (HR. Bukhari no. 1988 dan Muslim no. 1123).
Keutamaan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha
Selama 7 hari awal bulan dzulhijjah, umat muslim dapat melaksanakan puasa sunnah jelang idul adha secara berturut-turut. Keutamaan yang didapatkan dari puasa ini berbeda-beda setiap harinya. Berikut diantaranya:
• Pada tanggal 1 Dzulhijjah, Allah akan mengampuni dosa mereka yang berpuasa pada hari tersebut.
• Seseorang yang berpuasa tanggal 2 Dzulhijjah akan merasakan nikmat seperti beribadah dan berpuasa selama satu tahun penuh tanpa maksiat.
• Allah SWT akan mengabulkan doa mereka yang berpuasa pada tanggal 3 Dzulhijjah.
• Pada tanggal 4 Dzulhijjah, Allah akan menghilangkan kesusahan dan memberikan berkah bagi mereka yang berpuasa pada hari tersebut.
• Seseorang yang berpuasa pada tanggal 5 Dzulhijjah akan dijauhkan dari sifat munafik dan terlepas dari siksa kubur.
• Pada tanggal 6 Dzulhijjah, akan dibukakan pintu kebaikan semua Nabi untuk mereka yang berpuasa.
• Bagi seseorang yang berpuasa pada tanggal 7 Dzulhijjah akan ditutup 30 pintu kesulitan dan akan dibukakan 30 pintu kemudahan untukya.
Keutamaan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha (lanjutan)
• Ibadah yang dikenal dengan puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada hari ini, seseorang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang besarnya hanya diketahui oleh Allah SWT.
• Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan yaitu dapat melebur dosa selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda:
• “Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.” (HR Imam Muslim)
Niat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah
Jika Anda ingin melaksankan puasa sunnah tersebut, berikut ini niat puasa idul adha hari pertama dan kedua:
Niat Puasa Tarwiyah:
“Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa tarwiyah sunnah karena Allah Ta’ala”
Niat Puasa Arafah:
“Nawaitu shouma ‘arofah sunnata lillaahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa arafah sunnah karena Allah Ta’ala”
Puasa idul adha 2019 tanggal berapa? Mungkin pertanyaan tersebut akan terlintas dipikiran para pembaca. Nah, puasa hari raya idul adha jatuh pada tanggal 8 dan 9 dzulhijjah atau tanggal 9 dan 10 Agustus 2019.
Manfaat Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha
Menjalankan puasa sunnah tidak hanya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Melainkan kita juga akan merasakan manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Berikut diantara manfaatnya:
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Inilah 13 Hikmah Puasa Untuk Diri Kita
[/su_box]
-
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Menjalankan puasa sunnah tarwiyah maupun arafah pada umumnya akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa terhadap kesehatan tubuh. Salah satunya, mampu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Terlebih, dengan berpuasa akan membantu mencegah timbulnya salah satu penyakit serius seperti kanker.
-
Meningkatkan Fungsi Otak
Puasa terbukti mampu membperbaiki fungsi otak dengan meningkatkan produkasi protein yang bisa memicu bahan kimia lain untuk meningkatkan kesehatan saaraf. Produksi protein tersebut disebut-sebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF akan mengaktifkan sel induk otak untuk dibuah menjadi neuron baru. Protein ini juga mampu melindungi sel otak dari perubahan yang berkaitan dengan penyakit parkinson dan alzheimer.
-
Menurunkan Berat Badan
Puasa pada umumnya termasuk puasa tarwiyah dan arafah bisa menjadi salah satu cara aman untuk menurunkan berat badan. Namun, tentunya niat pertama seharusnya bukan untuk diet, melainkan untuk beribadah karena Allah Ta’ala. Di sisi lain, dengan berpuasa banyak riset yang menunjukkan bahwa dilakukan secara berkala memungkinkan tubuh membakar sel lemak lebih aktif daripada diet biasa.
-
Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Manfaat puasa memiliki efek positif pada sensitivitas insulin yang memungkinkan tubuh mentoleransi karbohidrat dengan lebih baik. Setelah berpuasa, insulin menjadi lebih efektif saat sel mengambil glukosa dari darah.
-
Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Saat berpuasa, sistem pencernaan akan istirahat karena tidak adanya asupan makanan atau minuman yang masuk. Ini bisa memberi energi pada metabolisme untuk membakar kalori lebih efisien lagi. Saat pencernaan buruk, maka kondisi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan metabolisme makanan dan lemak terbakar. Puasa tarwiyah maupun arafah pada umumnya dapat mengatur pencernaan serta meningkatkan fungsi usus sehat.
-
Memperbaiki Pola Makan
Bagi penderita gangguan makan berlebihan, dengan berpuasa maka akan sangat membantu, khususnya bagi kamu yang memiliki pola makan tidak teratur. Untuk siapapun yang ingin mencegah nafsu makan yang berlebihan, kamu bisa menetapkan waktu dimana dapat mengonsumsi sejumlah harian kalori dalam satu waktu.
-
Memanjangkan Umur
Selain itu, puasa mampu membuat kamu bertahan hidup lebih lama. Sebuah studi yang menjelaskan bahwa makanan bisa menjadi salah satu faktr permicu terjadinya penuaan dan makan terlalu banyak akan mempengaruhi sistem metabolisme tubuh yang semakin melambat.
-
Mencerahkan Kulit dan Mencegah Jerawat
Percaya atau tidak, manfaat puasa bisa membersihkan kulit dan mencegah timbulnya jerawat termasuk saat puasa sunnah tarwiyah maupun arafah. Hal tersebut terjadi disebabkan karena saat tubuh yang sementara bebas dari aktivitas dalam proses pencernaan, ia akan lebih fokus meregeneratif sistem lainnya.
-
Baik untuk Kesehatan Jantung
Saat berupasa terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian menjelaskan saat berupasa ada pengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, melatonin dan glisemi.
-
Meningkatkan Konsentrasi Urin dalam Ginjal
Meningkatkan konsentrasi urdin dalam ginjal bisa dilakukan saat berupasa karena penghentian konsumsi air. Dalam keadaan tertentu mampu melindungi terhadap fungsi ginjal. Kekuarangan air saat puasa mampu meminimalkan volume air dalam darah yang akibatnya memacu kinerja pembuluh darah serta menambah prostaglandin. Selain akan mendapatkan manfaat untuk kesehatan tubuh, saat puasa tarwiyah pun arafah, kamu pun akan mendapatkan beberapa keutamaan berikut ini:
-
Memperolah Keberkahan Umur
Bagi mereka yang menjalankan puasa sunnah tarwiyah maupun arafah, maka Allah Ta’ala akan memberikan keberkahan pada hidupmu, yang terpenting puasa tersebut diniatkan semata hanya karena Allah dalam rangka memuliakan bulan dzulhijjah. Maka, usiamu akan bertambah.
-
Rezeki Akan Bertambah
Selain itu, dengan menjalankan puasa sunnah tersebut, Allah Ta’ala juga akan membukakan pintu rezeki yang lebih luas dan lapang. Terlebih, puasa akan membuat tubuhmu menjadi lebih sehat, dengan begitu kamu bisa menjemput rezeki dengan lebih semangat.
-
Lebih Bahagia
Puasa sunnah tentunya akan membuat kamu dekat dengan Allah, dan tidak ada ketenangan jiwa yang lebih baik dari kedekatan seorang hamba dengan sang pencipta. Hati yang tenang dan keimanan yang kian bertambahlah yang akan membuat diri kamu merasa bahagia.
-
Diampuni Segala Dosa-dosanya
Inilah salah satu keutamaan yang paling besar dari puasa tarwiyah dan arafah, sebagaimana yang tertuang dalam hadist berikut, “Dari Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda, “Puasa pada hari arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun dan satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
-
Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda
Untuk itu, Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal saleh di bulan ini karena keutamaan dan pahalanya yang sangat melimpah.
-
Dimudahkan dalam Kematian dan Sakaratul Maut
Siapapun pasti mengharapkan jalan kematian yang dimudahkan. Ternyata inilah salah satu kemuliaan dari puasa sunnah tarwiyah dan arafah bagi siapapun yang menjalankannya dengan hanya mengharapkan ridha Allah SWT.
-
Diterangi dalam Kuburnya
Selain itu, dengan menjalankan ibadah puasa sunnah dengan ikhlas, maka puasa tersebut, InsyaAllah, akan menjadi penerang selama berada di alam barzah.
-
Berat Timbangan Amalnya Saat Hari Penghisaban
Limpahan pahala dari menunaikan puasa sunnah tarwiyah dan arafah, kelak akan menjadi pemberat timbangan amal di padang mahsyar.
-
Selamat dari Jatuhnya Kedudukan di Dunia
Allah SWT akan menjagamu dari terpuruknya kedudukan, baik dengan cara menyelamatkanmu dari langkah yang salah atau pun memberi ilham untuk mencapai kesuksesan.
-
Naik Martabatnya di Sisi Allah SWT
Siapapun tentunya tidak ingin melewatkan keistimewaan yang satu ini, barangsiapa yang menjalankan puasa sunnah jelang idul adha, pasti Allah akan naikkan derajatnya di akhirat kelak. Untuk itu, sayang sekali jika puasa sunnah ini dilewatkan begitu saja. Umat muslim disarankan untuk melakukan berbagai amal baik di 9 hari pertama bulan Dzulhijjah ini.
Menjalankan amalan di bulan Dzulhijjah sangat disarankan, bahkan wajib bagi yang mampu karena pahalanya akan dilipatgandakan. Amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan pada 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah antara lain adalah memperbanyak doa, dzikir, takbir dan menyebut nama Allah. Perbanyak pula melantunkan sholawat kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Perawatan Kesehatan yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Puasa
[/su_box]
Dengan mengetahui keutamaan yang melimpah itu, ada baiknya kita melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah. Selain pahala kita akan bertambah, dosa-dosa kita dihapus, insyaAllah kita juga akan memperoleh ridlo Allah. Mudah-mudahan kita menjadi bagian dari orang-orang yang mendapat keberkahan di dunia maupun akhirat. Aamiin yarabbal’alamin.