Seruni.id – Seorang nenek asal Pakistan, Naseem Akhtar berhasil menyelesaikan proyek terbesar dalam hidupnya, yaitu menyulam 30 juz Al Quran di atas kain dengan tangannya sendiri. Ia memulainya, sejak masih berusia 30 tahun.
Diselesaikan dalam Waktu 32 Tahun
Untuk merampungkan Al Quran pertama di dunia dengan jahitan ini, Nenek Akhtar membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, dengan kesabaran, didedikasi, keuletan, dan Rahmat Allah, ia dapat menggapai cita-citanya untuk menyelesaikan Al Quran tersebut selama 32 tahun. Masya Allah.
Pembuatan Al Quran ini sendiri merupakan sebuah mahakarya yang mencerminkan kerja keras dan dedikasinya terhadap Islam. Selama 15 tahun pertama, wanita 62 tahun ini menghabiskan hari-harinya untuk menulis ayat Al Quran di atas kain putih dengan tangan yang penuh cinta.
Dan 17 tahun kemudian, waktunya ia habiskan untuk menyulam menggunakan jarum dan benang. Bukan hal yang mudah menjahit 300 meter kain dengan 25.000 meter benang untuk menyulam 30 jus Al Quran tersebut. Al Quran itu terdiri dari 10 jilid, masing-masing berisi tiga juz Al Quran. Kesepuluh jilid Al Quran tersebut memiliki berat 55 kilogram.
Nenek Akhtar menggunakan benang bordir berwarna emas yang menandai kesempurnaan. Halaman sampulnya pun dibuat dari sutra dan dia memilih pola yang sama untuk setiap bab. Di awal setiap bab, dia telah membuat halaman sampul yang terpisah. Tak hanya itu saja, dia telah menjahit semua ayat Al Quran dengan warna hijau yang hidup.
Dilakukannya Sendiri
Dari hari ke hari, ia menyulam jahitan demi jahitan yang melengkak lengkok di atas kain katun, semuanya dilakukan dengan tangannya sendiri tanpa bantuan mesin. Bahkan, dia pun belum mengambil bantuan dari orang lain untuk tujuannya itu. Dia telah menyelesaikannya sendiri.
Akhtar mengaku dirinya tetap dalam keadaan wudhu selama ia menyulam 30 juz Al Quran tersebut. Menurutnya, Al Quran tersebut merupakan karya independennya.
Karya besar Nenek Akhtar itu pun telah sampai ke telinga kerjaan Saudi dan secara publik mereka mengundang wanita itu ke Madinah untuk diberikan penghargaan khusus. Bukan hanya itu, kini Al Quran jahitan tangannya teleh diberikan tempat spesial untuk bisa dijadiakn sebagai pelajaran dan inspirasi di museun Al Quran di Masjid Nabawi, Madinah al Munawaroh, Kota Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.