Sopyah, Wanita yang Menyamar Menjadi Pria Agar Bisa Menjadi Kuli Demi Menghidupi Adiknya

Sopyah, Wanita yang Menyamar Menjadi Pria Agar Bisa Menjadi Kuli Demi Menghidupi Adiknya
matamata.com

Seruni.id – Baru-baru ini, kisah inspiratif seorang wanita bernama Sopyah viral di media sosial. Di tengah gemerlapnya kota, Sopyah memilih jalan yang tak biasa demi menafkahi sang adik.

Mungkin sudah banyak yang melihat bagaimana penampilan dari Sopyah ini. Wannita 23 tahun itu mengubah penampilannya layaknya seorang pria. Mulai dari potongan rambut hingga gaya berpakaiannya.

Mengubah penampilannya bak seorang pria memang sengaja ia lakukan. Bukan tanpa alasan. Keputusan tersebut ia ambil, demi membantu perekonomian keluarga. Terlebih, saat itu sang ibu mengidap kanker.

Banyak yang terkejut dengan jalan yang dipilih oleh Sopyah. Sebab, wanita asal Indramayu ini rela mengubah penampilannya demi diterima sebagai kuli bangunan. Seperti yang kita tahu, pekerjaan tersebut cukup berat dan biasanya hanya dilakukan oleh laki-laki.

Namun, apa boleh buat, Sopyah terpaksa melakukan hal tersebut demi bisa menyambung hidup. Sebelumnya, ia pernah ditolak dan ditertawai karena ingin menjadi kuli. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi alasannya untuk mengubah penampilan dan membuktikan bahwa ia mampu melakukan pekerjaan berat layaknya seorang pekerja kuli bangunan.

Pekerjaan tersebut telah ia jalani selama enam tahun. Hasil dari kerja kerasnya itu digunakan untuk biaya makan dan sekolah sang adik. Sopyah sebelumnya sempat mengenyam pendidikan hanya sampai bangku SMP saja.

Lantas, apakah tidak ada pekerjaan lain sampai ia harus menjadi seorang kuli? Sebenarnya, Sopyah pernah melakukan pekerjaan lain, hanya saja hasil dari pekerjaan tidak mampu menutupi kebutuhan keluarga.

Selama menjadi kuli bangunan, Sopyah terbiasa untuk mengangkat semen hingga menggunakan alat berat untuk memecah batu. Kita bisa bayangkan, bagaimana beratnya pekerjaan yang harus ia jalani.

“Mecahin batu yang gede, pake alat besi yang gede ada kali 25 kilo (nggak ada yang bantuin) udah biasa,” kata Sopyah seperti yang dikutip dari kanal YouTube milik Deddy Corbuzier.

Setelah ibunya meninggal dunia, keluarga Sopyah sempat mengontrak karena rumahnya telah dijual untuk biaya pengobatan sang ibu sampai akhirnya berpisah dengan ayah dan dua saudaranya.

Adik bungsunya kini tinggal bersama dengan kakak pertama yang telah berkeluarga, sedangkan sang ayah bekerja di Jawa Tengah.

Sopyah kini menghidupi adiknya Samsul dan mengaku tidak bisa menyewa kost karena penghasilannya yang pas-pasan, sehingga terpaksa harus tinggal di tanah kuburan.

“Saya ngga punya rumah, saya numpang di makam di atas makam cuma pakai tikar doang om,” kata Sopyah kepada Deddy.

Sebagai seorang kuli bangunan, Sopyah mampu menghasilkan 100 sampai 200 ribu sehari.

“Serem sih serem tapi saya mau kemana lagi om, ngga ada tujuan lain. Udah 2 tahun tinggal dikuburan,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah setempat tak pernah menawarinya untuk pindah, melainkan hanya memberi pekerjaan dan menyekolahkan adiknya Samsul. Kakak adik ini juga menjelaskan bahwa mereka jarang berkomunikasi dengan ayah dan saudaranya lantaran sama-sama tidak memiliki ponsel.

 

Pelajaran yang Bisa Kita Petik

Kisah Sopyah, wanita yang menyamar menjadi pria demi menjadi kuli bangunan dan menghidupi adiknya, penuh dengan pelajaran berharga yang dapat kita ambil. Berikut beberapa di antaranya:

Kegigihan dan Keteguhan Hati: Sopyah menunjukkan kegigihan dan keteguhan hati yang luar biasa dalam menghadapi situasi sulit. Demi menghidupi adiknya, dia rela menyamar menjadi pria dan bekerja keras di dunia yang didominasi laki-laki. Kisahnya menunjukkan bahwa tekad dan kerja keras dapat mengantarkan kita untuk mencapai tujuan, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.

Pengorbanan dan Kasih Sayang: Sopyah rela mengorbankan identitas dan kenyamanannya demi adiknya. Dia menunjukkan cinta dan kasih sayang yang mendalam kepada adiknya, dan dia bersedia melakukan apa pun untuk memastikan adiknya mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kisahnya mengingatkan kita tentang pentingnya pengorbanan dan kasih sayang dalam keluarga.

Keberanian dan Ketegasan: Sopyah berani mengambil risiko dengan menyamar menjadi pria dan bekerja di lingkungan yang asing dan penuh rintangan. Dia menunjukkan ketegasan dalam menghadapi diskriminasi dan rintangan lain yang dia hadapi. Kisahnya menginspirasi kita untuk berani menghadapi tantangan dan memperjuangkan apa yang kita yakini.

Kreativitas dan Kemampuan Beradaptasi: Sopyah menunjukkan kreativitas dan kemampuannya beradaptasi dalam situasi yang sulit. Dia belajar cara kerja sebagai kuli bangunan dan berpura-pura menjadi pria untuk menghindari kecurigaan. Kisahnya menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kemampuan beradaptasi, kita dapat mengatasi rintangan dan menemukan solusi inovatif dalam situasi yang sulit.

Kesetaraan Gender dan Keadilan Sosial: Kisah Sopyah juga menyoroti isu kesetaraan gender dan keadilan sosial. Dia terpaksa menyamar menjadi pria karena keterbatasan peluang kerja bagi wanita di masyarakatnya. Kisahnya mengingatkan kita tentang pentingnya memperjuangkan kesetaraan gender dan menciptakan masyarakat yang lebih adil bagi semua.

Baca Juga: 8 Daftar Pekerjaan Terberat di Dunia

Selain pelajaran-pelajaran di atas, kisah Sopyah juga merupakan pengingat bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada harapan dan peluang untuk bangkit. Kisah inspiratifnya dapat memotivasi kita untuk pantang menyerah dan terus berusaha mencapai tujuan, bahkan dalam situasi yang paling sulit.