Seruni.id – Dikala rasa sedih melanda, masing-masing orang memiliki cara tersendiri untuk meluapkannya. Ada yang menangis terus menerus, berserah kepada Yang Maha Kuasa, hingga menuliskannya di selembar kertas yang berisi puisi sedih.
Meskipun hanya sebuah kata-kata, namun mencurahkan isi hati melalui puisi sedih, akan melegakan hati dan membuat perasaan menjadi lebih tenang. Sebab, secara tak langsung, beban yang dipikul sedikit demi sedikit akan terlepas.
Bukan hanya itu, kata-kata yang digunakan dalam puisi pun biasanya menggunakan diksi dan susunan kata yang indah, sehingga tak hanya bisa melepas beban saja, namun juga menghibur diri agar kembali bahagia. Berbicara masalah pusisi, berikut ini Seruni akan memberikan contoh puisi sedih yang menginspirasi:
Puisi Sedih untuk Anak
Menuliskan sebuah pusisi bukan hanya berlaku untuk sepasang kekasih, namun juga orangtua ke anak, pun sebaliknya. Biasanya, puisi ini berisikan ungkapan kasih sayang yang begitu menyentuh hati, tak jarang membuat si pembaca bersedih. Berikut contohnya:
1. Sebuah Pesan
Oleh: Rifaldi
Anakku,
Tumbuh besarlah
Seiring bertumbuhnya
Pengalaman dan perasaanmu
Maaf,
Terkadang, saya sibuk siapkan bekal
Hingga saya lupa
Berbagi kisah kasih denganmu
Pilihlah jalanmu
Tugasku memberi tahu
Jalan terbaik untuk dituju
Dan aku, sudah lakukan itu
Berdiri tegaklah
Dengan kakimu
Berjalanlah dengan semangat
Sesuai tujuanmu
Tugasku telah usia
Terima kasih buah hati
Telah mengizinkanku menikmati
Perjalanan penuh arti
Ketahuilah,
Setiap detik bersamamu
Adalah waktu terbaik
Dalam hidup ini
2. Puisi untuk Anak Gadisku
Oleh: Ika Kartika
Kau cintaku dalam segala
Kau mentariku dalam gulita
Hadirmu adalah cahaya keluarga
Kau satu-satunya
Perempuan penerusku
Hanya doa untukmu
Di setiap napas cintaku
Kupanjatkan kepada Allah Azza wa jalla
Tuk hadirkan pasangan hidupmu
Yang terbaik untukmu selamanya
Bukan cinta semasa semesta
Bukan juga cinta fatamorgana
Tuk hidup selamanya
Menuju surga Allah Azza wa jalla
Aamiin
3. Jelajahi Duniamu
Anakku,
Jelajahilah duniamu
Jadilah anak pemberani
Seperti elang yang terbang
Jauh di angkasa sana
Bukan di jelai-jelai yang kotor
Surga elang ada di langit luas
Maka jadilah tinggi
Seperti elang di angkasa
Gapailah cita-citamu
Jangan pernah menyerah
Rangkullah mimpi-mimpi indahmu
Hingga kau hidup dalam kebahagiaan
Hidup ini sangat berharga
Untuk sekadar kau keluhkan
Dunia ini begitu indah
Untuk sekadar kau takutkan
Gapailah duniamu
Genggamlah sepenuh jiwa
Dan jika kau mendapatnya
Persembahkan ia untuk negeri abadi
4. Kamu Akan Menemui
Putirku,
Ketika kamu dilahirkan ke dunia
Ibu tahu bahwa kebahagiaan kan
Menyelimuti hidupmu
Karena,
Saat kau terlahir
Hati Ibu penuh dengan rasa bahagia
Maka begitulah kelak
Kamu akan menemui kehidupanmu
Yang dipenuhi dengan bunga-bunga
Warna yang semarak penuh cinta
Nikmatilah kehidupan ini
Dari udaranya yang bersih
Langitnya yang cerah, ataupun
Sungai-sungainya yang mengalirkan keindahan
Kamu akan menemui
Betapa kehidupan ini
Merupakan gambaran tentang;
Keagungan-Nya,
Kasih sayang-Nya,
Kemurahan-Nya
Bersyukurlah,
Untuk setiap keadaan
Berjanjilah untuk menapaki
Jalan yang diridhai
Karena setiap kali
Syukurmu datang kepada-Nya
Maka Dia kan menurunkan nikmat-Nya
Berlipat-lipat lagi banyaknya
5. Puisi untuk Anakku Tercinta
Oleh: Tanti
Anakku,
Kau adalah permata terindah dalam hidupku
Tiada yang lebih membuatku bahagia selain hadirmu
Karena kau adalah berkat Tuhan dalam hidupku
Anakku,
Senyumanmu, tawamu, candamu bergitu menghiburku
Hilang semua penat ketika kau hadir
Semangatku bekerja menjadi lebih berkobar
Anakku,
Kuberukan nama indah untukmu
Itu adalah doa, harapan, dan citaku untkumu
Ku ingn kau seperti itu saat dewasa nanti
Anakku,
Aku tak berharap kau membalas semua yang telah kulakukan untukmu
Aku hanya inign kau mencintaiku seperti aku sangat mencintaimu
Anakku,
Jika dewasa nanti, jadilah orang yang berguna dan mandiri
Aku tak ingin hidupmu menyusahkan siapapn
Karena itu semua yang kau butuhkan telah aku persiapkan
Anakku,
Apapun yang terjadi di hidup ini, teruslah melangkah
Jangan berhenti karena halangan
Sebab, kau pasti bisa melalui itu semua
Dengan teguh pada iman dan percaya pada kelebihanmu
Anakku,
Aku tak akan pernah melupakanmu atau meninggalkanmu
Karena kaulah nafasku, hidupku, dan pelitaku
Dan aku rela berkorban utnuk kebahagiaanmu
Karena aku sangat mencintaimu
Puisi Sedih untuk Ibu
Peran seorang ibu dalam kehidupan kita, sangatlah besar. Maka, apapun yang kita lakukan, belum tentu bisa membayar jasa seorang ibu dalam membesarkan dan mendidik kita. Berikut ini Seruni akan membagikan beberapa contoh pusisi untuk ibu, sebagai ucapan terima kasih.
6. Ibu Malaikatku
Oleh: Mosdalifah
Ibu,
di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu,
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga di hati
Tak terbesit sejenak pikiran lelahmu
Kau terus berjalan di antara duri-duri
Ibu,
Tak pernah ku harap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku inign kau lelah dalam usia
Selalu ku harapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu,
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu
Aku akan tetap mencintaimu
7. Ibu adalah Cinta
Oleh: Yani Utarin
Ketika cinta dipertanyakan
Ketika cinta dicari
Mengapakah mata hatiku buta
Mengapa sulit terlihat
Sedang cinta di depan mata
Selalu mengiringiku, menemaniku, menggenggamku, memelukku
Cinta itu ada pada air susu yang kuhisap kala ku sebagai makhluk bayi
Cinta itu ada pada gendongan tangan kuat ketika ku menangis dan tertidur pun tertawa
Cinta itu ada pada gandengan tangan dan peluknya
Cinta itu ada pada seral yang hangat setiap pagi
Dalam kegagalanku
Ada senyuman dan aliran kata sejuk
Dalam gembiraku
Ada tawa dan tangan mengecak rambuku
Dalam keputusan salahku
Ada pembelaku
Yang setelahnya beribu nasihat mengalir deras
Semua itu ada padamu, Ibu
Engkau adalah cinta utuh dalam diriku
Saat aku mengecewakanku
Tak pernah kau pergi dariku
Engaku membawaku di hati dan pikiranmu
Kemanapun kau berada
Hingga kau berada dalam kekekalan kau tetap menaruhku di hatimu
Dan berdoa untukku
Hingga aku merasa tak sendiri
Sekalipun kau dalam keabadian
Dan aku di dunia fana
Hingga kita bersama lagi selamanya
Aku rindu padamu, Ibu
Nantikan aku sampai saatnya tiba
Ibu,
Engkaulah cinta itu
8. Jiwa Terindah
Oleh: Dudy
Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Di saat ku sedih
Air mata doamu tiada pernah berhenti
Tiada pernah mengeluh
Tiada pernah kecewa
Tiada pernah lelah
Jiwamu sungguh indah
Akan selalu ku ingat
Cerita ini akan selalu ku kenang
Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku
wahai kau wanita terhebat, IBU
9. Kemuliaan Seorang Ibu
Terdiam sejenak dalam renungan
Kala bayang wajahmu datang menyapa
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku
Tetesan keringat dan air mata
berjuang melawan maut
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu
Saat ku mulai belajar berjalan
kau dengan setia menjaga ku
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata
Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama
Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu
Bekerja tanpa mengenal kata lelah
Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku
Tapi, balasan apa yang ku beri
Hanya goresan luka dan air mata
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun
Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu
Pepatah berkata
“surga dibawah telapak kaki ibu”
Izinkanlah daku mencium surga itu
ibu
10. Keikhlasanmu Begitu Tulus
Tak pernah ada kata letih
Walau panas menerpa
Perih mendera
kau selalu tabah
Saat mendung dukacita
Ku tau rasamu..tapi bisa apakah aku?
Saat hujan air mata
Tanganku masih terlalu kecil untuk menyekanya
Sekarang ku mengerti
Jalanmu dulu kini kulalui
Perihmu dulu kini kurasai
Kisahmu dulu kini kujalani
Ibu,
Kadang aku tak percaya
Tapi ini nyata
Yaahh, ini nyata
Kini kujalani..
Ibu,
Kerelaanmu begitu mulia
Keikhlasanmu begitu tulus
Keanggunanmu begitu nyata
Kelembutanmu begitu sempurna
Puisi Sedih Tentang Ayah
Bukan hanya ibu, sosok seorang ayah pun tak pernah luput dari perjalanan hidup yang saat ini sedang kita jalani. Sebab, dari beliaulah kita banyak belajar. Mungkin jika harus mengucapkan terima kasih secara langsung kamu merasa malu, kamu bisa memberikannya sebuah puisi, seperti contoh yang akan Seruni berikan berikut ini.
11. Ayah Segalanya untukku
Ayah,
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta tlah kau berikan
Beribu kasih tlah kau berikan
Hanya untuk anakmu
Ayah,
Kau ajarkanku tentang kebaikan
Kau tunjukanku tentang arti cinta
Kau jelaskanku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang
Ayah,
Betapa mulianya hatimu
Kau korbankan segalanya demi anakmu
Kau banting tulang hanya untuk anakmu
Kini ku berjanji tuk semua kerja keras hanya untukmu
Ku berjanji tuk semua kasih sayangmu
Dan ku berjanji untuk ketulusan hatimu
Bahwa aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku
Terimakasih ayah untuk semua kasih sayangmu
12. Rindu di Antara Hujan
Tetes demi tetes air langit membasuh wajahku
Membasahi tanah yang telah kering
Bulir itu terpecah saat membentur bumi
Setiap tetesnya mengandung rindu yang terpendam
Tak dapat ku cegah segala rasa rindu yang kian mendesak
Ingin segera kucurahkan atau sekedar ku ucap
Mataku menerawang pada masa laluku
Di mana aku dengan tanpa segan melompat pada punggung tegapmu
Di mana aku dengan lantang meminta mainan
Atau sekadar merengek minta dibelikan permen lolipop
Aku tersenyum dalam lamunku,
Masih ku ingat jelas garis tegas rahangmu menjadikan engkau semakin tampan
Masih pula ku rekam suara tegasmu namun penuh kasih
Atau tentang kekarnya tanganmu yang dengan mudah mengendongku
Atau sekedar menaikkan ku pada kursi yang tinggi.
Aku mengingat kembali kecup bibirmu di pipiku
Terasa hangat hingga hatiku bergetar
Aku selalu tertawa kala kumis tipis yang terhias diantara hidung
dan mulutmu menyentuh pipiku
Membuat aku geli hingga tertawa
Aku kembali teringat belai tanganmu di antara helaian rambutku
Mengantarkan aku pada alam mimpi
Akupun teringat kembali pelukkan hangatmu yang mendekap segala kesedihanku
Saat aku terjatuh ku lihat pancaran kekhawatiran di matamu.
Dengan lembut kau ucapkan kalimat yang membuatku kuat.
Engkau memberi pesan lewat semua kata-katamu
Katamu aku tak boleh menjadi anak yang cengeng
Katamu aku harus menjadi anak yang kuat
Meski engkau terkesan galak namun semua itu menjadikanku kuat
Ayah,
Aku menitipkan rindu ku ini pada ribuan tetes hujan
Tak usah kau khawatir, aku di sini baik-baik saja
Tak perlu kau cemas aku di sini selalu tersenyum
Untukmu ayah aku menitipkan rindu pada hujan yang menyejukkan ini
Akan segera kutelpon engkau ayah untuk sekedar berbagi cerita dan kabar
Meski kini kita jauh, setidaknya aku masih dapat memdengar suaramu
Merekam tawamu
Aku tau saat kita berbicara lewat telepon
Matamu berbinar cerah dan senyummu selalu terlembang.
Karena aku pun demikian
Ayah,
Rindu ini di antara derasnya hujan
Semoga tetesnya menyampaikan padamu
Ayah,
Sayangku sebanyak tetes hujan ini.
Tak terhitung.
Ayah,
Aku sayang ayah
13. Saat Ayah Tidur
Saat ayah tidur
Kutemukan seberkah kedamaian di sana
Tepatnya di wajahmu yang senja itu
Kulihat di sana begitu banyak sajak balada
Saat ayah tidur,
Kutemukan wajah kebebasan
Laksana rindu terbebas dari kesepian menghujam
Di sanalah kutemukan ia
Saat ayah tidur,
Saat itulah kau menjadi asli tanpa topeng tanpa drama
Kau menjadi dirimu yang rapuh dan sakit
Kau menjadi manusia wajar bukan robot
Saat ayah tidur,
Ingin rasanya kumenangis
Mengingat sebait takdir kita yang sekarat
Mati tidak mau menyerah tidak bisa
Saat ayah tidur,
Ayah kudongakkan wajahku ke atas biru
Kumohon pada-Nya dengan khidmat
Semoga aku selalu bersamamu
Melihat tidurmu, ayah
14. Dari Hati untuk Pahlawan Hidupku
Meski suaramu
Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu
Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan
Yang mengantarkan hatiku
Menuju lembah tinggi
Bernama kedamaian
Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu
Namun dengan dekapanmu
Ku terhangatkan dengan kasihmu
Ku terlenakan
Dengan cintamu
Tangisku berderai
Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku
Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku
Seperti karang menjaga debu pasir
Kau jaga aku
Kau lindungiku
Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku
Kau rela di terpa deburan buih
Yang berlalu
Demi aku
Demi anakmu
Seakan tak pernah lelah
Kau hapuskan tetes air mataku
Seakan tak pernah bosan
Kau redamkan aku dari tangisan
Ku urai hati ini
Untukmu,
Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku
Hanya sebentuk puisi
Dari ketulusan hati
Untukmu bapakku,
Terima kasih
15. Ayah
Di setiap tetes keringatmu
Di derai lelah napasmu
Si penuhi kasih sayang yang luar biasa
Demi aku kau rela disengat matahari
Hujan pun tak dapat membatasimu
untuk aku anakmu
Di setiap doamu kau haturkan segenap harapan
Ayah,
kan ku jaga setiap nasehatmu
Di setiapnafasku
Di relung hati akan ku hangatkan namamu
Akan ku kobarkan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyumu
Di ufuk senjamu, ayah
Puisi Sedih Tentang Indonesia
Demi menunjukkan rasa nasionalisme dan kecintaan kita terhadap Tanah Air, tak selalu harus melelui cara yang terkesan berlebihan. Sebab, yang dibutuhkan hanyalah ketulusan dan aksi, bukan sekadar omong kosong belaka. Salah satu caranya adalah melalui rangkaian puisi.
16. Keadamaian Abadi
Bukan kemewahan yang diperebutkan
Bukan ketenaran yang jadi dambaan
Tapi kedamaian yang tercapaikan
Kenyamanan penuh dalam kehidupan
Itulah, Indonesiaku
Negeri yang kaya oleh perilaku
Mewah karena rusuh berlalu
Dari pagi hingga malam menjamu
Rakyatnya sopan dalam bertutur
Tertanam Budi yang amat luhur
Tiap bertatap selalu bertegur
Di mana kedamaian kian subur
Semoga kedamaian jadi abadi
Di tanah bumi ibu pertiwi
Di dalam hati yang telah terpatri
Rasa cinta yang tak henti
17. Paru-paru Kami
Negeriku Indonesia raya
Pemilik jutaan hektar rimba
Menjadi paru-paru semesta
Pelangsung hidup setiap nyawa
Kita terhutang kepada alam
Dari terang hingga kelam
Jangan sampai is mengecam
Hingga marah dan beri ancam
Semoga keadaanmu selalu terjaga
Jauh dari setalah manusia
Sampai masanya tak ternoda
Tetap tumbuh sepanjang masa
Selalulah jadi paru-paru dunia
Tetaplah jadi pelindung semesta
Kami lindungi dengan sepenuh jiwa
Dibarengi rasa bersuka cita
18. Asa Para Pendahulu
Indonesia,
Seuntai negeri para sultan
Sekeping tanah para raja
Sepercik air para pelayar
Kita,
Adalah para generasi
Para penerus bangsa sejati
Kitalah yang kan memahami
Apa itu arti perbedaan ini
Jangan kau pecah, jangan kau belah
Pada Tuhan kita berserah
Bukan membabi buta dalam serakah
Hingga sampai menumpahkan darah
Jagalah asa para pengabdi
Wujudkan, jangan kau ingkari
Untuk menciptakan toleransi
Atas apa yang telah diberi
Menjemput kebahagiaan sejati
19. Di Atas Tanah Sejarah
Inilah tanah para raja-raja
Para sultan gagah bijaksana
Puluhan kerajaan nan istimewa
Hadirkan ribuan suku dan budaya
Diatas bumi penuh sejarah
Kupijak tanah yang pernah dijajah
Bermandikan peluh dan darah
Namun tiada kata menyerah
Inilah negeriku, terpampang putih dan merah
Perjuangan mereka belumlah sudah
Sebagai generasi singsingkan kerah
Terbitkan senyum ‘mereka’ yang sempat punah
Terima kasih pencipta sejarah
Pengorbanan kalian tiada terkalah
Pusaramu penuh bunga merekah
Temani kisahmu yang amat indah
20. Merdeka atau Mati
Genangan darah telah tertumpah di atas tanah tak bertuan
Beratus-ratus, beribu-beribu
Bahkan jutaan nyawa manusia telah melayang
Bergelimpangan di atas tanah tak bertuan
Sebuah tanah lapang yang dahulu
Menjadi medan pertempuran
Seorang pejuang berteriak dengan lantang
Mengangkat sedemikian tinggi panji kemenangan
Gagah berani memegang senjata
Melawan para penjajah yang nista
Dua kata menjadi opsi
Merdeka atau mati
Tak ada yang lain selain itu
Kecuali, merdeka atau mati
Hujan peluru memberondong tubuh kekar mereka
Tetap tegak meskipun tubuh berlubang
Tertembak anak peluru tajam
Darah senantiasa bercucuran membasahi medan perang
Meski namamu tak kami kenal
Meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah
Ataukah ragamu yang berserakan hancur lebur
Terkena ledakan senjata penghancur
Tetapi kaulah pahlawan sejati kami
Yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu
Demi meraih cita-cita kemerdekaan
Sekali lagi,
Mari kita lantangkan dua pilihan
Merdeka atau mati!
Puisi Sedih Islami
Selain puisi untuk orangtua dan Indonesia, Seruni juga akan memberikan beberapa contoh puisi Islami. Puisi berikut ini mengisahkan tentang kehidupan maupun untuk pengingat diri
21. Islam Palestina
Oleh: Pauz
Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu terancam melayang
Telan pahit kehidupan
Lelah akan momok tembakan
Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan
Aku bangsamu
Beda nasib, beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat
Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu
Namun sa’at ini hanya do’a yang temani jihatmu
Palestina, Islam terancam
Indonesia, Islam berang
Yahudi harus di musnahkan
22. Syair Kehidupan
Senja telah tiba
Hari telah berganti
Malam kini menyapa
Wajah pun berseri-seri
Mengetahui dia akan kembali
Tapi itu semua belum pasti
Hanya berharap agar berlabuh dalam janji suci
Dalam doaku tersimpan namamu sebagai pesan
Sebuah pesan yang ku titipkan bagi sang Pencipta alam
Luruskan niat kuatkan hati
Hal yang belum pasti bisa menjadi pasti
Asal Tuhan sudah menghendaki
23. Cinta Dunia
Terus melangkah mencari kesenangan sesaat
Lupa untuk mencari kebenaran
Lupa untuk memperbanyak keyakinan
Hingga maut datang didepan mata
Kita sendiri di dalam kandungan
Kita sendiri mengarungi bahtera kehidupan
Kita juga sendiri dalam kematian
Hanya amal soleh yang selalu setia menemani
Apalah artinya dunia jika tidak berujurng pada ketaqwaan
Apa artinya ilmu yang luas jika tidak berujung pada amal soleh
Semua itu laksana petir dan guntur yang tidak membawa hujan
24. Renungan Hidup
Senang dan sedih saling bergantian
Baik dan buruk adalah sebuah pilihan
Pikiran dan lisan juga harus sejalan
Tobat dan perbaikan harus segera dilakukan
Sebelum bencana jiwa merenggut kebahagiaan
Semua berjalan sesuai dengan lintasaanya
Diatas ketetapan sang Maha Pencipta
Iri dan dengki hanya mengotori hati
Meracuni jiwa membuat nalar menjadi dangkal
Renungan merupakan lentera jiwa
Menghadirkan pintu-pintu kesadaran akan perbaikan
Tidak bisa dipungkiri cinta dunia lalaikan hati
Lupa bahwa ajal sudah kian dekat menanti
25. Sujud
Oleh: Mawar Damayanti
Sujud pada-MU
Di penghujung waktu yang kian menghimpit
Segala resah luruh bersama
Dalam munajat panjang
Rabbi,
Akankah hatiku kuat
Saat langkah kian letih
Dan garis waktu semakin dekat menghampiri
Wahai dzat yang Terkasih,
Tak ada yang mampu kulakukan
Saat jasad kian rapuh
Dan waktu pun terhenti
Baca Juga: 20 Kumpulan Puisi Perpisahan Paling Mengesankan dan Menyentuh Hati
Itulah sekumpulan puisi sedih yang bisa mewakili senegap perasaanmu saat ini. Semoga menginspirasi.