Seruni.id – Bukan hal yang aneh jika anak-anak melakukan beberapa kesalahan. Tinggal bagaimana peran orangtua yang memberitahu jika apa yang dilakukan anak kurang baik. Namun sayangnya, terkadang orangtua lebih mendahulukan emosinya, sampai akhirnya tak jarang mereka mengucapkan kalimat yang kurang pantas.
Mungkin kalimat ini dilontarkan tanpa sengaja. Tapi, ternyata bisa berdampak buruk untuk anak, loh. Apa saja sih kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan orangtua terhadap anak? Yuk simak baik-baik di bawah ini.
1. “Jangan Menangis, Cengeng!”
Sepertinya menangis bukanlah suatu hal yang salah jika dilakukan oleh anak kecil. Moms, harus tahu, bahwa menangis adalah cara ampuh yang bisa dilakukan oleh anak untuk menyalurkan emosi dan perasaannya. Maka dari itu, jangan pernah mengucapkan kalimat “Jangan menangis” pada anak. Sebab, ia akan berpikir bahwa menangis adalah hal yang tidak wajar dan tidak pantas dilakukan.
Akan lebih baik, jika kamu meminta anak untuk menjelaskan emosi yang ia rasakan. Katakana saja, “Bagaimana perasaanmu saat ini, Nak?”, dengan kalimat tersebut anak pun akan jauh lebih tenang, loh. Selain itu, kamu juga telah mengaharkan sikap empati dan simpati. Sehingga, mereka akan tumbuh menjadi anak yang jujur terhadap perasaannya sendiri.
Jangan lupa untuk memperkenalkan hal baru yang bisa menjadi hobi untuk si buah hati. Mereka bisa melakukan apa aja yang disukainya, termasuk juga pada saat ia merasa senang atau sedih. Anak juga menjadi tahu cara mengekspresikan perasaannya dengan cara yang positif.
2. “Duh, Jangan Ganggu Dong”
Ada masa dimana anak rewel dan maunya terus nempel dengan orangtuanya. Pernahkan kamu melontarkan kalimat seperti di atas? Jika iya, mulai sekarang sebaiknya dihindari ya, Moms. Karena bisa saja nantinya anak menjadi ragu dan takut dekat-dekat denganmu lagi.
3. “Kamu Sih”
Kalimat ini sebaiknya juga tidak diucapkan orangtua terhadap anaknya, ya. Sebab, kalimat ini bersifat labeling dan judgemental yang terdengar biasa, biasa berdampak buruk bagi anak. Mereka bukan hanya terluka secara emosional saja, namun juga bisa meniru mengatakan hal yang serupa pada orang-orang sekitarnya.
Daripada melontarkan kalimat seperti di atas, lebih baik ubahlah kalimat menjadi lebih suportif. Misalnya, “Ibu tahu kamu pintar, apalagi kalau kamu semakin rajin belajar”. Buatlah anak merasa didukung, ya.
4. “Caranya Bukan Seperti itu, Biar Ibu Saja yang Kerjakan”
Saat kinerja anak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan orangtua, kalimat tersebut tak jarang akan terlontar. Misalnya ketika menyuruh anak melipat sebuah kertas, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Tanpa orangtua sadari, kalimat seperti itu hanya dapat menghambat perkembangan anak untuk lebih aktif dalam melakukan sesuatu.
Bisa saja anak akan merasa takut salah dan minder saat melakukan suatu pekerjaan. Lebih baik, jika kamu dan buah hati melakukan pekerjaan secara bersama sambil dijelaskan cara melakukannya dengan baik dan benar. Dengan begitu, bisa membantu anak untuk semakin mengerti dan bisa tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi.
5. “Kamu Nakal!”
Anak ibratkan sebuah spons yang dapat menyerap air, begitupun dengan kata-kata yang diucapkan orangtua dan lingkungan sekitarnya, akan mudah sekali terekam dalam otaknya. Jadi, jangan heram jika kamu sering mengucapkan kata-kata buruk, lambat laun anak juga akan berkembang dan sering mengatakan apa yang orangtuanya katakan.
Mulai sekarang, ubahlah kata-kata negative tersebut menjadi kalimat yang memberikan energy positif. Misalnya, “Kalau kamu rajin belajar kamu akan mengerti banyak hal, kamu kan anak yang pintar.” Kamu juga bisa menjelaskan, apa sih untungnya menjadi orang pintar. Dengan begitu, anak akan merasa lebih semangat dan termotivasi.
6. “Masa Gitu Aja Takut Sih”
Jangan lupa, anak kita masih kecil dan kadangkala dia ingin mengekspresikan rasa takutnya. Kalau kamu mengatakan kalimat ini, anak bisa jadi menganggap ibunya tidak mengangap penting apa yang ia rasakan.
7. “Salah Kamu Sendiri Sih”
Sekecil apapun kesalahan sang anak, sebaiknya orangtua tidak langsung menyerang dan menyalahkannya dengan kalimat simpel ini, karena bisa saja anak jadi merasa tidak berharga.
8. “Hayo, Kalau Kamu Tidak Nurut, Nanti Ibu Akan…”
Para orangtua pasti sering mengucapkan kalimat seperti ini ketika sang anak tidak nurut. Sebaiknya, hindarilah mengucapkan kata-kata ancaman seperti ini saat mengasuh anak. Pasalnya, kebanyakan mengancam tapi hanya sebatas omongan nanti akan membuat anak jadi tidak memerdulikan perkataan orangtuanya.
9. “Dulu Kakakmu Bisa Melakukan Ini Saat Kecil, Kenapa Kamu Tidak?”
Tidak ada anak yang ingin dibandingkan dengan anak lainnya, tak terkecuali dengan saudara kandungnya sendiri. Perlu diketahui para orangtua, bahwa membandingkan anak dengan kakak atau teman sebayanya akan berdampak buruk untuk masa depannya. Nantinya ia akan tumbuh dengan rasa minder dan rendah diri. Selain itu, saat dewasa anak juga akan mencoba berperilaku seperti orang lain. Biarkanlah lebih baik jika si anak tumbuh sebagai dirinya sendiri.
10. “Harusnya Kamu Bisa Lebih Pintar”
Ucapan seperti ini akan membuat anak jadi tidak percaya diri loh, Moms. Daripada mengucapkan hal yang menyakitkan ini ketika anak sedang merasa gagal atau melakukan kesalahan, lebih baik ubahlah dengan menggunakan kalimat yang lebih membesarkan hati.
Baca Juga: 7 Keutamaan Mengucap Kalimat Istighfar
Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Kita sebaiknya menghindari kalimat terlarang bagi orangtua. Jadi, usahakan untuk tidak mengucapkan 10 kalimat di atas pada anak-anak, ya. Agar mereka tumbuh sebagaimana mestinya dan lebih percaya diri.