Seruni.id – Menikah menjadi impian setiap orang, dan menjadi ibadah terpanjang yang akan dijalani dua insan. Pernikahan dilaksanakan sepenuhnya, sebagaimana tuntunan syariat agama dan berhadap pernikahan dipenuhi keberkahan, ridha dari Allah SWT, serta kebahagiaan.
Tentunya mereka yang hendak berumah tangga, menginginkan rumah tangganya mendapatkan hal tersebut, kan? Namun, ada beberapa syarat yang mesti dimiliki. Apa saja?
1. Meluruskan Niat
Pernikahan harus dilandasi dengan niat yang lurus, bukan semata-mata karena memenuhi kebutuhan biologis saja. Sebab, menikah merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT, sebagaimana yang dituliskan dalam Al-Qur’an surat Ar Rum: 21. Niat yang lurus sangat penting, demi menentukan kondisi dan hasil akhirnya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari)
2. Tujuan yang Mulia
Apa sih tujuan untuk menikah? Untuk bersenang-senang sematakah? Sebenarnya tujuan yang mulia dalam pernikahan adalah untuk melaksanakan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Menikah juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan fitrah manusia, secara benar dan halal. Sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sholeh dan sholehah. Juga untuk membangun peradaban yang mulia sesuai arahan Allah SWT dan Rasul-Nya.
3. Sikap Toleran
Agar pernikahan dipenuhi keberkahan, kedua insan yang berbeda latar belakang, budaya, pendidikan, dan pengalaman. Perbedaan tersebut jika tidak disikapi dengan toleran, maka akan menimbulkan konflik. Oleh sebab itu, masing-masing suami atau istri harus mengenali dan menyadari kelemahan dan kelebihan pasangannya, kemudian berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada dan menumpuk kelebihannya.
4. Orientasi yang Benar
Menikah juga bukanlah sekadar dilandasi rasa suka dan cinta saja. Namun, di dalamnya harus diorientasikan untuk menggapai ridha Allah SWT. Tujuannya tak lain untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Menikahlah juga bukan hanya mendapatkan surga dunia saja, namun juga di akhirat kelak. Apabila alasanmu menikah hanya untuk mencari kesenangan semata, mungkin akan didapatkan, namun hanya bercorak semu. Berbeda jika kamu mencari ridha dan keberkahan dari-Nya, kebahagiaan sudah pasti akan didapat tanpa perlu dicari.
5. Ilmu yang Mencukupi
Jika ingin pernikahan dipenuhi keberkahan, kita juga harus memiliki ilmu yang memadai. Salah satunya adalah ilmu agama. Mulai dari munakahat, hingga berbagai syari’at dalam kehidupan berumah tangga. Hidup berumah tangga, diperluakan banyak ilmu pengetahuan demi membangun keharmonisan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bersama. Keduanya perlu mengerti ilmu komunikasi, psikologi laki-laki dan permpuan, ilmu kesehatan, ilmu gizi, pendidikan anak, dan lainnya. Maka belajar tidak pernah selesai di sepanjang kehidupan berumah tangga.
6. Persiapan yang Memadai
Menjalani pernikahan, diperluakan persiapan yang memadai. Bukan sekadar persiapan finansial semata, namun juga siap mental, batin, spiritual, dan berbagai bentuk persiapan lainnya agar semakin membentuk pribadi yang cukup matang dan dewasa. Sebab, menikah tanpa adanya perispan, maka akan menimbulkan banyak persoalan dalam membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia, harmonis, dan sejahtera. Tanpa adanya persiapan, bisa mengurangi keberkahan yang bisa didapatkan.
7. Memilih Calon dengan Kriteria Agama
Kriteria calon pasangan, perlu menjadi perhatian penting dalam membangun pernikahan agar dipenuhi keberkahan. Jangan salah dalam memilih pasangan hidup, apalagi hanya terjebak dengan casing dan penampilannya saja. Jika hanya melihat berdasarkan paras, kekayaan, keelokan bentuk fisik atau status sosialnya saja, maka akan menjadikan pernikahan semata-mata bercorak fisik tanpa pertimbangan yang matang.
8. Proses dan Langkah sesuai Aturan Syari’ah
Islam telah memberikan petunjuk, mengenai langkah dan proses menuju pernikahan. Maka dari itu, seluruh prosesnya harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syari’ah. Apalagi, Islam telah jelas-jelas melarang manusia melakukan aktivitas menuju pernikahan yang melanggar syari’ah, karena hal tersebut bisa saja akan menjadi penutup pintu keberkahan dalam pernikahan. Ingatlah, tidak ada kebahagiaan dalam pelanggaran terhadap aturan Allah. Kebahagiaan ada dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul.
9. Selalu Minta Petunjuk dan Bimbingan Allah
Pada dasarnya, setiap manusia bukanlah apa-apa, mereka hanyalah makhluk yang lemah. Maka dari itu, jangan pernah sungkan untuk selalu memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT dalam setiap prosesnya. Agar ditunjukkan dan dibimbing untuk memilih jodoh terbaik bagi urusan dunia dan akhirat. Sebab, kita tidaklah tahu siapa jodoh kita, untuk itu kita harus selalu dekat kepada Sang Pencipta, agar mendapatkan petunjuk dan bimbingan. Jangan sampai melepaskan diri dari petunjuk dan bimbingan Allah, karena kita akan tersesat.
Baca Juga: Ini Syarat dan Ketentuan Melangsungkan Pernikahan di Masa Pandemi
Demikianlah sembilan cakupan yang harus disiapkan dan dimiliki oleh setiap laki-laki dan perempuan agar pernikahan dipenuhi keberkahan. Dengan pernikahan yang berkah, menjadi pintu gerbang untuk membuka keberkahan dalam kehidupan berumah tangga nantinya. Insya Allah mereka akan berbahagia dunia hingga akhirat.