Seruni.id – Tahukah kamu? Cara menyimpan daging dapat memengaruhi kualitasnya, loh. Tidak hanya berpengaruh pada rasanya, rupanya kesehatan keluarga di rumah juga begantung pada cara penyimpanannya. Sebab, beberapa mikroorganisme dapat berkembang pada daging mentah apabila penyimpanannya tidak tepat. Salah satu bakteri yang terdapat pada daging mentah adalah salmonella, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tifus, hingga E. coli yang menyebabkan infeksi usus serius.
Dan pada faktanya, pertumbuhan bakteri tersebut dapat kita cegah dengan menyimpannya pada suhu tertentu. Untuk mengawetkan daging, pastikan freezer memiliki suhu di bawah 0° F (-18° C). Suhu tersebut memang tidak membunuh bakteri, tapi dapat meperlambat pertumbuhannya. Namun, bukan berarti kamu dapat menyimpannya dalam waktu yang lama, ya. Karena hal tersebut dapat memengaruhi rasa hingga keempukannya bisa berkurang. Lalu, bagaimanakah cara menyimpan daging secara tepat?
1. Jangan Cuci Daging
Mencuci bahan makanan sebelum dimasukkan ke dalam kulkas adalah hal yang wajib untuk menjaga kebersihannya. Namun, hal ini tidak berlaku pada daging sapi maupun kambing, ya. Sebab, ketika daging dicuci lebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, maka kemungkinan daging tersebut terkontaminasi oleh bakteri akan lebih besar.
Sehingga pada akhirnya, akan membuat daging lebih cepat membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap. Nah, cara menyimpan daging yang tepat yakni dengan tidak mencucinya. Namun, jika ingin dimasak, barulah mencucinya hingga bersih.
2. Potong-potong Sesuai Takaran Konsumsi Keluarga
Sebelum menyimpan daging di dalam lemari es, sebaiknya potong-potong daging terlebih dahulu sesuai dengan ukuran konsumsi keluarga dalam sehari-hari. Sebab, biar bagaimanapun, mencairkan daging beku dengan ukuran lebih kecil, tentunya akan lebih mudah daripada bongkahan daging yang besar. Selain itu, daging yang lebih kecil juga tidak memakan banyak tempat.
3. Gunakan Wadah Kedap Udara
Setelah memotong daging sesuai dengan porsi, cara menyimpan daging berikutnya adalah menyiapkan wadah yang kedap udara. Kamu bisa menggunakan wadah yang bisa dipakai ulang atau plastik ziplock. Sebenarnya menggunakan plastik pun tidak masalah, asalkan plastik tersebut sudah memiliki fasilitas food grade. Karena kalau plastik yang digunakan tidak food grade, akan sangat membahayakan bagi kesehatan, apalagi plastik tersebut akan menempel dengan waktu yang lama.
4. Memastikan Tempratur Kulkas Sudah Sesuai
Dari sekian cara menyimpan daging di atas, tempratur kulkas memegang peranan yang sangat penting. Maka dari itu, sebelum memasukkan daging ke dalamnya, pastikan kamu telah mengatur suhu tersebut di bawah – 18° C. Selain itu, jangan biarkan kulkas terlalu penuh atau terlalu kosong. Karena jika terlalu penuh, sirkulasi udara tidak dapat mengalir dengan baik.
Begitupun jika terlalu kosong, kulkas akan berusaha lebih keras untuk mendinginkan makanan sehingga menarik daya listrik yang cukup besar. Apabila mati lampu, kamu bisa menyimpan thermometer di dalamnya, ya. Namun, pastikan thermometer tersebut tahan suhu ekstrim. Jangan pula membiasakan membuka tutup freezer kalau tidak ada keperluan, hal ini akan memengaruhi suhu di dalamnya. Saat listrik menyala, segera cek thermometer. Jika masih dalam kisaran suhu optimal, berarti semua makanan masih aman.
5. Cairkan dengan Cara yang Tepat
Selain harus tahu cara menyimpan daging dengan tepat, kamu juga harus tahu nih cara mencairkannya. Cara mencairkannya tidak bisa sembarangan, ya. Jadi, kamu harus memindahkan daging di kulkas yang suhunya lebih tinggi dari freezer.
Biarkan daging mencair secara alami. Setelah itu, keluarkan daging dan taruh di suhu ruang, barulah cairkan dengan menyiramkan daging di bawah air keran. Saat menyiram daging, usahakan menggunakan wadah, agar daging tidak langsung terkena air.
6. Jangan Lupa Memberi Catatan Tanggal
Bagaimana kalau kamu lupa kapan memasukkan daging ke dalam kulkas? Solusinya adalah dengan memberikan catatan setiap kali membeli daging. Tulis tanggal pada wadah atau pembungkusnya. Catatan tersebut akan menjadi pengingat untuk memilih mana daging yang harus diolah lebih dulu. Daging sapi maupun ayam memiliki daya tahan yang berbeda.
Daging sapi bisa disimpan di freezer dengan suhu di bawah -18° C selama maksimal 6-12 bulan. Sedangkan daging ayam bisa lebih lama, yakni satu tahun asalkan dimasukkan ke dalam freezer dalam keadaan segar. Beda bagian daging, maka beda pula daya tahannya. Untuk bagian daging khas dalam bisa mencapai 12 bulan, sedangkan untuk bagian lidah atau jeroan hanya bisa bertahan maksimal 4 bulan di freezer. Namun untuk penggunaan di rumah, tentu idealnya tidak perlu selama itu dan bisa segera dipakai untuk kegiatan masak sehari-hari.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Bau Amis pada Daging Kambing
Itulah enam cara menyimpan daging dengan tepat agar kualitasnya tetap terjaga. Cara menyimpan daging di atas akan terasa lebih ringan jika sudah terbiasa melakukannya. Dengan memberikan perhatian lebih untuk hal sederhana, kesehatan keluarga pun akan lebih terjaga dan rasa masakan yang dihasilkan pun akan semakin lezat. Selamat mencoba!