Seruni.id – Kepulangan Nani Wijaya ke pangkuan Sang Pencipta, pada Kamis (16/3/2023), menjadi duka yang mendalam bagi banyak orang. Bukan hanya bagi keluarga maupun rekan sesama artis saja, melainkan seluruh penikmat hiburan yang dibintangi oleh artis senior tersebut.
Diketahui, Nani Wijaya sudah dua tahun vakum dari dunia hiburan karena kondisi kesehatannya. Bahkan, pada awal Maret lalu, ia sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Fatmawati lantaran mengalami sesak napas. Ia sempat dikabarkan mengalami sakit paru-paru dan demensia.
Jejak Karier
Sepak terjangnya di dunia hiburan tanah air, berhasil membawa nama Nani Wijaya begitu dikenal oleh publik. Wanita kelahiran Cirebon 10 November 1944 itu, memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1958 silam. Kemudian di tahun 1960, Nani Wijaya mendapat peran pendukung di film berjudul “Darah Tinggi”. Seiring berjalannya waktu, tawaran demi tawaran pun ia terima, sampai pada akhirnya ia mendapatkan peran utama dalam film “Di Balik Dinding Sekolah”.
Sepanjang kariernya di dunia hiburan tanah air, Nani Wijaya telah membintangi sedikitnya 115 film. Terakhir, ia bermain film layar lebar berjudul “Mama Cake” yang rilis pada 2012 silam. Tak hanya di layar lebar saja, ia juga aktif di layar kaca. Setidaknya ada 41 judul sinetron yang pernah diperankan oleh ibu enam anak ini.
Mendapatkan Banyak Penghargaan
Kepiawaiannya dalam berakting, membuat Nani Wijaya berhasil menyabet sejumlah penghargaan. Ia tercatat pernah dua kali menang Piala Citra, Nani Wijaya dinobatkan sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) melalui film Yang Muda Yang Bercinta (1978) dan RA Kartini (1983).
Selain itu, ia juga pernah mendapat tiga nominasi FFI lewat film Bukan Sandiwara (1981), Yang Terlarang Tersayang (1984) dan Selamat Tinggal Jaenette (1988). Pendukung sinetron Anak Masjid ini juga pernah meraih tiga Lifetime Achievement Awards yakni dalam ajang Festival Film Bandung 2010, Indonesian Movie Actors Awards 2021 dan Indonesian Drama Awards 2022.
Berbagai peran pernah ia mainkan, termasuk peran menjadi seorang ibu. Seperti di film Catatan Si Boy (1987). Kemudian ketika industri serial televisi atau sinetron mulai berkembang, ia juga melebarkan sayapnya ke industri pertelevisian. Kala itu, ia pertama kali bermain sinetron berjudul Pondokan yang tayang di TVRI pada era 1980-an.
Bermain dalam Sejumlah Judul Sinetron
Di usianya yan tak lagi muda, Nani Wijaya pun masih muncul di layar kaca. Seperti pada tahun 2021 lalu, ia masih tampak lewat sinetron Cinta Mulia yang tayang di SCTV. Kiprah Nani di layar kaca juga menghasilkan karakter ikonis. Dalam sinetron Wah Cantiknya (2001), ia berperan sebagai Mak dari Cecep (Anjasmara). Nani memerankan sosok ibu yang bersahaja namun juga sabar dalam merawat putranya yang berbeda dengan anak lain.
Nani juga melahirkan karakter ikonis lewat sitkom Bajaj Bajuri. Berperan sebagai Emak Eti, ibunda Bajuri (Mat Solar), Nani kerap bikin penonton gemas bahkan sebal. Eti adalah sosok ibu yang blak-blakan, materialistis dan mau menang sendiri. Interaksi dengan sang menantu yang culun, Oneng (Rieke Diah Pitaloka) juga menjadi daya tarik tersendiri.
Peran lain yang berkesan adalah sebagai Emak Haji dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Kembali memerankan ibunda dari karakter yang diperankan Mat Solar, Nani menjadi sosok yang kalem dan bijak. Sinetron ini bertahan tayang selama lima tahun.
Baca Juga:
- Kabar Duka, Artis Senior Nani Wijaya Meninggal Dunia
- 110 Contoh Ucapan Turut Berduka Cita dalam Agama Islam yang Baik dan Benar
Namun, kini karyanya hanya bisa kita kenang saja. Apapun yang almarhumah lakukan, semoga mendapatkan nilai pahala. Mari sama-sama kita doakan agar almarhumah berpulang dalam keadaan husnul khotimah dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin ya rabbal’alamin.