Sehat  

Artis Senior Nani Wijaya Mengidap Demensia, Apa itu?

Artis Senior Nani Wijaya Mengidap Demensia, Apa itu?
cnnindonesia.com

Seruni.id – Artis senior, Nani Wijaya, dikabarkan mengidap penyakit demensia yang membuatnya kesulitan untuk mengingat anak-anak. Bahkan kabarnya, saat ini, pemeran Emak dalam sintron Bajaj Bajuri tengah dirawat secara intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, ia mengalami sesak napas, hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Mengenai kabar demensia yang diidap oleh Nani Wijaya, hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anaknya, Cahya Kamila. Ia mengatakan, demensia membuat sang ibu sulit mengingat anak-anaknya.

“Sudah enggak ingat sama sekali. Makin ke sini, ingat. Dipancing, ingat. Nanti lama-lama semakin galak, lama-lama semakin enggak kenal, lama-lama sudah neglihat saja, lama-lama teriak-teriak kayak bayi,” ungkap Cahya mengenai kondisi sang ibu.

Artis Senior Nani Wijaya Mengidap Demensia, Apa itu?
doktersehat.com

Apa sih demensia itu? Bagaimana gejala serta apa saja yang menjadi faktor pemicunya? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini, yuk!

 

Pengertian Demensia

Demensia adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan daya ingat serta cara berpikir. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap gaya hidup dan kemampuan untuk bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya. Adapun jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit alzheimer dan demensia vaskular.

Alzheimer merupakan jenis demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sedangkan demensia vaksular adalah jenis demensia akibat gangguan pembuluh darah otak.

Kamu perlu kamu ingat dan garisbawahi, bahwa demensia tidaklah sama dengan pikun. Pasalnya, pikun adalah perubahan berpikir dan mengingat pada seseorang yang kerap dialami seiring bertambahnya usia. Perubahan tersebut bisa memengaruhi daya ingat, tetapi tidak signifikan dan tidak menyebabkan seseorang bergantung pada orang lain.

 

Apa Penyebabnya?

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia, di antaranya yaitu:

  • Usia: Risiko untuk mengalami demensia meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
  • Genetika: Beberapa jenis demensia, seperti alzheimer, dapat terjadi karena faktor genetik. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan demensia, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya juga.
  • Gaya hidup yang tidak sehat: Merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, kurang berolahraga, dan makan makanan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • Penyakit kronis: Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular dapat meningkatkan risiko tersebut.
  • Cedera kepala: Cedera kepala yang serius dapat meningkatkan risiko demensia di kemudian hari.
  • Penyakit degeneratif: Beberapa penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit Parkinson dan Huntington juga dapat meningkatkan risiko demensia.
  • Faktor lingkungan: Polusi udara dan paparan bahan kimia tertentu juga dapat berkontribusi pada perkembangan demensia.

Namun, perlu dicatat bahwa kondisi tersebut juga dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki faktor risiko di atas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan secara umum dan mengadopsi gaya hidup yang sehat untuk mengurangi risikonya.

 

Apa Saja Gejalanya?

Demensia adalah istilah umum yang merujuk pada berbagai kondisi yang mempengaruhi fungsi otak, seperti memori, kemampuan berbicara, orientasi, pemikiran abstrak, serta kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala yang umum meliputi:

  • Gangguan memori jangka pendek: Orang dengan kondisi demikian, sering kali mengalami kesulitan untuk mengingat hal-hal yang baru saja terjadi, seperti nama orang, tempat, atau acara yang baru saja mereka alami.
  • Kesulitan berbicara dan berkomunikasi: Orang dengan demensia mungkin kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dan memahami bahasa, dan mungkin mengalami kesulitan untuk mengikuti percakapan.
  • Kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari: Orang dengan demensia mungkin kesulitan melakukan tugas-tugas sehari-hari, seperti memasak, membersihkan rumah, atau mengendarai mobil.
  • Kesulitan dalam memahami waktu dan tempat: Orang dengan demensia mungkin kehilangan kemampuan untuk memahami waktu dan tempat, seperti tidak tahu hari apa atau di mana mereka berada.
  • Perubahan suasana hati: Orang dengan demensia mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan sulit diprediksi, seperti menjadi cemas, marah, atau sedih tanpa sebab yang jelas.
  • Kesulitan dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah: Orang dengan demensia mungkin kesulitan dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah yang sederhana, seperti memilih pakaian yang akan dikenakan atau membuat rencana perjalanan.
  • Perubahan kepribadian: Orang dengan kondisi demikian mungkin mengalami perubahan dalam kepribadian mereka, seperti menjadi lebih paranoid, curiga, atau agresif.

Baca Juga: 8 Tips Sederhana Buat Kamu yang Pelupa

Gejala di atas dapat bervariasi antara individu dan tergantung pada jenis yang dialami seseorang. Namun, jika kamu atau orang yang kamu cintai mengalami gejala yang terkait dengan demensia, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.