Seruni.id – Belum lama ini, muncul sebuah video kontroversial yang viral di media sosial, khususnya TikTok. Dalam video tersebut menunjukkan seorang anak perempuan yang dimarahi oleh ayahnya karena kedapatan bermain Roleplayer. Video tersebut mendapatkan banyak perhatian dari pengguna TikTok.
Di mana dalam video itu, terlihat seorang ayah yang marah kepada anaknya karena ia terlibat dalam kegiatan Roleplayer. Belum ada informasi rinci mengenai video tersebut. Namun, beredar kabar, bahwa sang ayah tidak setuju dengan aktivitas Roleplayer yang dilakukan anaknya. Kini, video tersebut pun telah dihapus oleh penguggah.
Sebenarnya, apa sih Rolepalyer itu? Dan apa saja dampak negatif dan positif dari permainan tersebut? Untuk lebih jelasnya, berikut ini Seruni telah merangkumnya untukmu.
Apa itu Roleplayer?
Sebenarnya, dunia Rolepalyer (RP) bukanlah hal baru di era digital saat ini. Namun tak jarang, beberapa pemain RP menjadi viral di media sosial, sehingga tak heran jika mengundang rasa penasaran bagi banyak orang. Roleplayer adalah sebuah istilah untuk bermain peran yang dilakukan secara virtual, sehingga para pemainnya diharuskan memiliki media sosial.
Aktivitas ini dilakukan di media sosial dengan cara menirukan idola baik K-Pop atau artis lain, entah itu dari segi sikap, cara bicara, hingga detail aktivitas keseharian. Pemain RP harus bisa berperan secara virtual melalui teks, tanpa mengungkap jati diri yang sebenarnya.
Permainan yang satu ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berakting bersama teman-teman ketika kita kecil dahulu. Hanya saja, permainan ini dilakukan melalui media sosial. Ada beragam tema yang bisa dimainkan. Namun, biasanya tidak jauh dari sosok yang mereka idolakan.
Diketahui, ada beberapa permainan RP bertema member K-pop idola, anime, sampai selebriti Hollywood. Seperti sebutannya, ada aturan-aturan tersendiri untuk bisa bermain RP.
Cara Bermain Roleplayer
Roleplayer dapat dilakukan melalui media sosial, mulai dari Twitter, Telegram, Instagram, hingga Line. Meski dimainkan dalam platform yang berbeda, tetapi cara dan aturan bermainnya tetaplah sama. Berikut caranya:
- Pemain harus menentukan terlebih dahulu, siapa aktor atau aktris yang ingin mereka tiru.
- Kemudian, pemain harus membuat akun media sosial yang diinginkan.
- Pastikan kamu menggunakan nama dan foto idola yang ingin ditirukan.
- Lalu, carilah grup untuk mempromosikan akun dan mendapatkan teman.
- Setelah bergabung dengan grup, peserta akan diminta memperkenalkan diri sesuai dengan idola yang ditirukan, tanpa menyebut jati diri yang sesungguhnya.
- Peserta bisa mulai berinteraksi dengan teman RP yang lain.
- Peserta bisa memutuskan menjadi IC (In Character) atau mirip dengan sang idola, atau OOC (Out of Chacarter) yang artinya hanya menggunakan nama idola, tetapi dengan karakter yang berbeda.
- Peserta RP akan melaksanakan tugas dan menjalankan kebiasaan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh idolanya.
Istilah-istilah dalam Roleplayer
Ada sejumlah istilah dalam Roleplayer dalam bentuk singkatan-singkatan. Ada singkatan umum yang kerap dijumpai dan mudah dipahami, tetapi ada pula yang cenderung kasar dan harus diwaspadai, terlebih bagi anak-anak. Berikut adalah beberapa istilah dalam Roleplayer:
- Newbie: Sebutan bagi para pemula.
- Fambest: Singkatan dari family & bestie (keluarga dan teman).
- Cp: Couple (pasangan dalam RP).
- Wb: Welcome back.
- Kam: Welcome.
- Jjkp: Jomblo jelek kebelet pacaran. Istilah ini kerap digunakan bagi seseorang yang menganggu pasangan-pasangan dalam roleplayer.
- Lsb: Like share back, meminta kalian agar melakukan kembali, setelah mereka like dan share postingan kalian.
- Lb: Like back, kurang lebih sama seperti Lsb.
- Sfr: Send friend request, permintaan pertemanan.
- Accfr: Acc friend request, menerima permintaan pertemanan.
- Fl: Friend list, kontak temanmu.
- Fbio: Fake bio, bio yang berisi nama pasangan, tetapi bukan pasangan asli.
- Rbio: Real bio, merupakan kebalikan dari Fbio.
- Dn: Display name, nama kita dalam.
- Prev: Nama lama kita dalam Roleplay sebelum berganti nama baru.
- Hd: Header, latar belakang atau sampul foto profil.
- Ava: Foto profil.
- Jedor: Merupakan sebuah istilah yang artinya seperti menyatakan perasaan.
- Hp: Help promote, biasanya untuk menambah teman.
- Ddk: Daddy king
- Bbg: Baby girl
- Bbb: Baby boy
- Chara: Tokoh yang diperankan.
- Uke: Sebutan untuk Chara cowok, tetapi memiliki kepribadian layaknya cewek.
- Core: Inti atau admin dalam sebuah grup.
- Own: Pembuat sebuah grup.
- Ubab: Babu
- Ssgm: Screnchoot greeting messege, tangkapan layar pesan pembuka.
- RPRL: Mengajak teman RP untuk bertemu di kehidupan nyata.
Dampak Positif Bermain Roleplayer
Sama halnya seperti berakting, ada dampak positif yang didapat ketika bermain Rolepalyer. Beberapa di antaranya sangat menguntungkan, seperti:
- Anak dapat menyalurkan hobi dan kesukannya dengan cara positif.
- Tetap dapat bersosialisasi dengan teman-teman di dunia maya dengan hobi serupa.
- Dengan meniru idola yang berprestasi, anak juga terpacu untuk meniru hal positif dari keseharian idolanya.
- Jika menemukan teman di RP yang tepat, anak bisa saling memberi semangat dengan kawan-kawannya.
- Privasi dan data pribadi anak akan terjaga karena tidak menyebar info diri di media sosial.
Hal yang Perlu Diwaspadai
Meski bermain Roleplayer memberikan sejumlah dampak positif, tetapi orangtua harus tetap waspada dengan aktivitas ini, ya. Ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat anak menceritakan asiknya bermain RP, seperti:
- Anak diajak bermain RP, lalu kerap membicarakan hal-hal yang vulgar.
- Banyak akun yang mengirimkan pesan dan gambar berbau dewasa dan 18 plus.
- Menjadi target bully di media sosial karena perang antar grup idola.
- Diajak bertemu di dunia nyata oleh orang yang tidak dikenal.
- Menjadi target untuk diperas atau diminta uang demi idolanya.
- Data diri terancam oleh peretas.
Baca Juga: 6 Permainan yang Dapat Mengasah Skill dalam Bekerja
Ketika mengetahui anak kedapatan bermain RP, sebaiknya tidak langsung memarahinya dan mengekspos ke media sosial. Sebaiknya, ajaklah mereka berkomunikasi dan awasi permainan tersebut ketika mereka berkomunikasi dengan teman-temannya di dunia maya. Jika ada hal yang dirasa mencurigakan atau membahayakan, segera beri peringatan dan mintalah anak untuk menghentikan komunikasi dengan teman RP-nya itu.