Seruni.id – DBD merupakan salah satu penyakit berbahaya yang mengintai banyak orang. Bahkan, sepanjang tahun 2024 ini, tercatat sudah ada 62 ribu kasus demam berdarah di Indonesia.
Banyaknya orang yang sakit demam selama berhari-hari, berujung pada gejala DBD. Tak sedikit pula yang akhirnya harus dirawat karena kondisinya tidak memungkinkan jika rawat jalan di rumah.
Diperkirakan, kasus DBD ini akan terus berlanjut sampai bulan April, seiring dengan selesainya muslim hujan serta El Nino. Berikut Seruni telah merangkum detail kasus DBD di Indonesia. Simak baik-baik agar tetap waspada.
Beberapa Kota dengan Kasus DBD Tertinggi
Berdasarkan catatan Kementrian Kesehatan RI, per minggu ke-15 di tahun 2024, setidaknya ada 62 ribu kasus demam berdarah dengue di Indonesia. Kasus DBD terbanyak diketahui ada di Kabupaten Tangerang dengan jumlah 2.540 kasus.
Kemudian disusul dengan Kota Bandung dengan 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 1.422 kasus, Kabupaten Lebak dengan 1.326 kasus, dan Kota Depok dengan 1.252 kasus.
Waspadai Dengue Shock Syndrome
Menurut Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa sebenarnya DBD bisa disembuhkan, tetapi masyarakat perlu mewaspadai adanya komplikasi DBD. Komplikasi ini disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS) di mana kondisi tersebut sangat berbahaya dan bisa memicu kematian.
Kondisi tersebut biasanya terjadi lantaran penderita terlambat mendapatkan penanganan. Hal ini termasuk dengan kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda shock dini. Jadi, penting sekali untuk selalu memperhatikan gejalanya secara seksama.
Gejala Dengue Shock Syndrome yang Harus Diwaspadai
Agar kita bisa lebih waspada dan tidak terlambat untuk mendapatkan penanganan, maka kita perlu mengetahui seperti apa gejala Dengue Shock Syndrome. Adapun gejalanya antara lain:
- Muntah secara terus-menerus.
- Nyeri perut hebat.
- Kaki dan tangan pucat.
- Dingin dan lembap.
- Nadi melemah.
- Perasaan lesu dan gelisah.
- Terdapat pendarahan.
- Jumlah urine menurun.
Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, dengan riwayat demam tiga hari berturut-turut disertai mual, muntal, nyeri otot, nyeri belakang telinga dan sakit kepala, sebaiknya segera datangi faskes terdekat untuk secepatnya mendapatkan penanganan.
Cara Menjaga Kesehatan Agar Terhindar dari DBD
Kemenkes menginformasikan ada lima cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit DBD, terutama saat memasuki musim penghujan. Berikut caranya:
- Menerapkan 3M plus, mulai dari menguras, menutup, dan mendaur ulang. Kuraslah tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, dan drum air, minimal sekali dalam seminggu. Setelah dibersihkan, kamu bisa menutup rapat tempat penampungan air, gunakan kelambu saat tidur, dan menutup lubang di tembok dan talang air. Lalu, daur ulang atau menjual barang bekas yang masih memungkinkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
- Jangan lupa untuk menggunakan repellent atau obat anti nyamuk.
- Memasang kelambu di kamar tidur dan kasa di setiap lubang ventilasi serta jendela.
- Mengambil vaksin dengue. Untuk mendapatkannya, kamu bisa mengunjungi rumah sakit terdekat yang memang menyediakan vaksin tersebut.
- Rutin mengonsumsi vitamin C. Sebab, vitamin C memiliki banyak manfaat. Salah satunya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Apakah Gejala DBD Dahulu dan Sekarang itu Berbeda?
Selain itu, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Serta melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala DBD. Jangan tunggu sampai terlambat. Semoga bermanfaat!