Ada yang terlupa, dari keheningan seketika, saat angin bertiup dan hadirkan tabir diantara kata yang siap membangun takdir. Kau berlalu tanpa kata, aku terpukau tanpa sapa.
Kita menjelma awan tak berhujan. Tak ada yang menoleh kecuali daun gugur yang menarik perhatian. Sampai jauh dan kita ripuh merenungkan gugup tubuh.
Entah resah apa, ketika wajah dan nama telah terbungkus rindu, aku dirundung bingung. Ada ketidaksengajaan, kita menjelma ketakpedulian pada tubuh masingmasing.
Seandainya pun ada cakap, aku takut, huruf yang kuhimpun hanya sekadar katakata rimbun tiada makna. Seandainya ada peduli, aku pun kikuk, gerak tubuhku hanya mampu takluk.
Resahku, resah tanah dibasah hujan. Tak sanggup menolak, tak kuasa bertindak, cukup menahan diri tanpa menjadi kubangan.
Begitulah aku kepadamu, tak sanggup mengucap tak kuasa bergerak, dihadapanmu aku hanya bertahan, bertahan menjadi kenangan. Dan doa yang sudah kurapal semalam, semoga kau dapati dalam sujudmu.
Dan ada yang musti diingat, dari kehidupan yang lalu. Yang mungkin telah bersemayam pada jasad kita berdua. Kebersamaan yang kita namai cinta, tak lebih hanyalah keberanian menuju masa depan.
Dan perpisahan yang kita namai rindu, tak kurang hanyalah ketakutan untuk yang akan datang. Kedamaian kita, ada pada keheningan sesaat, untuk merenung, bahwa hidup begitu singkat.
Sampai saat kita teringat. Ada halhal terlupakan yang membangun cinta. Sampai kita bersijingkat terbawa lupa.
Ada halhal yang pantas diingat turut menyembuhkan kita. Seperti gelombang, ia perlu kembali pada samudera untuk temukan senja.
Semestinyalah kita, kembali pada masa lalu, untuk temukan kita, kita yang sederhana menjadikan tawa sebagai maaf.
Dan Ialah cinta, bingkisan ingatan yang terpilih. Yang terlupa dan tumbuh kembali bila telah bersama. Ialah rindu, kumpulan kisah yang ragu. Yang terpendam dan tumbuh mendalam bila telah berpisah.
Ialah kita, yang pernah tak saling peduli, bila kerendahan hati sekadar bayang. Sampai kita teringat, ada yang terlupa, kebersamaan ini, lahir dari ketidakpedulian yang tak sengaja.
Tatkala ada yang terlupa dari keheningan saat ini. Biarkan masa depan yang menjaganya.
Puisi dari Ijonk Muhammad