Seruni.id – Setelah menikah, kita akan memiliki orang tua baru, yakni orang tua dari pasangan atau yang disebut sebagai mertua. Meski hanya sebagai mertua, tetapi di dalam Islam, kedudukan mereka sama halnya seperti orang tua kandung, sehingga tetap perlu dimuliakan dan dihormati. Oleh karena itu, ada beberapa adab menantu terhadap mertua yang mesti kalian ketahui nih. Jaga baik hubungan dengan mereka, jangan sampai runyam dan kurang harmonis. Berikut ini Seruni telah merangkum beberapa adab menantu terhadap mertua dalam ajaran Islam, di antaranya:
1. Perlakukan Mertua Selayaknya Orang Tua Kandung
Meski hanya berstatus sebagai mertua, tetapi kita perlu memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana kita memperlakukan orang tua sendiri. Pasalnya, mereka adalah orang yang sangat berjasa karena sudah merawat pasangan kita dengan baik. Sejak pasangan kita masih kecil dan tumbuh dewasa, sampai akhirnya menjadi istri atau suami yang kita nikahi, merupakan proses yang sangat panjang.
2. Bersikap Baik
Adab menantu terhadap mertua selanjutnya adalah bersikap baik dan tidak kasar kepada mereka. Hal ini sebagaimana yang disebutkan di dalam Surat Al-Isra ayat 23 yang berbunyi:
“Wa qada rabbuka alla ta’budu illa iyyahu wa bil walidaini ihsana, imma yabluganna ‘indakal kibara ahaduuma au kilahuma fa la taqul lahuma uffiw wa la tan har huma wa qu lahuma qaulang karima.”
Artinya: “Dari Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
3. Mendekatkan Anak-anak dengan Kakek dan Neneknya
Salah satu adab menantu terhadap mertua berikutnya adalah dengan membangun silaturahmi yang erat dengan mereka. Caranya adalah dengan mendekatkan anak-anak kepada kakek dan neneknya. Sebagai orang tua, mereka pasti akan sangat senang jika bertemu dengan cucunya. Perlu diingat, memutus silaturahmi antara anak-anak dengan kakek neneknya adalah dosa besar. Hal tersebut sebagaimana disebutkan di dalam Surat Muhammad ayat 22, yang berbunyi:
“Fa hal ‘asaitum in tawallaitum an tufisdu fil ardi wa tuqatti’u ar-hamakum.”
Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan.”
4. Memberi Rezeki kepada Mertua
Setelah berkeluarga, lantas bagaimanakah hukum nafkah bagi mertua? Sebagaimana dilansir dari laman Konsultasi Syariah, mertua wajib dinafkahi oleh anak-anak. Seorang istri bisa menafkahi orang tuanya melalui harta pribadi yang lebih dari cukup, maka wajib baginya menafkahi, karena sebagai bukti baktinya kepada orang tua. Hal ini selasar dengan perkataan Ibnul Mundzir berikut ini:
“Telah sepakat ahli ilmu bahwa nafkah kedua orang tua yang fakir tidak memiliki penghasilan dan tidak memiliki harta adalah sebuah kewajiban pada harta seorang anak.”
Bisa dikatakan, pemberian nafkah bisa dilakukan oleh suami atau istri, asalkan menyangkut kebutuhan pokok. Sebagai pasangan suami istri, kita bisa berkolaborasi atau menyisihkan kebutuhan untuk diberikan kepada orang tuanya, adik-adik maupun saudara yang memang membutuhkan.
5. Memberikan Doa Terbaik
Adab menantu terhadap mertua berikutnya adalah memberikan doa terbaik. Selama orang tua kita dan pasangan masih hidup, sebagai anak, kita wajib untuk mendoakan mereka. Mulai dari mendoakan kesehan, umur yang berkah, rezeki, dan doa-doa baik lainnya. Meski orang tua atau mertua telah tiada, bukan berarti kita berhenti untuk mendoakan mereka. Sempatkanlah untuk berdoa setelah selesai salat.
Baca Juga: Miris! Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua Sendiri
Demikianlah beberapa adab menantu terhadap mertua yang diajarkan di dalam Islam. Semoga dapat dijadikan contoh untuk terus berbuat baik terhadap mereka.
