Seruni.id – Di tengah ramainya perdebatan tentang tertulisnya lafaz Allah di lantai dalam serial Netflix berjudul ‘The Umbrella Academy 3’, nama petinju legendaris, Muhammad Ali, juga ikut menjadi perbincangan.
Mereka memabandingkan soal Netflix yang menuliskan lafaz Allah di lantai dengan momen pemberian Hollywood Walk of Fame untuk Muhammad Ali pada tahun 2002 silam.
“Jelas-jelas nama Muhammad aja yang di nama Muhammad Ali ditaroh di dinding bukan di lantai di Hollywood Walk of Fame,” komentar salah seorang netizen.
Menolak Namanya Dicetak di Lantai
20 tahun lalu, petinju professional asal Amerika Serikat itu mendapatkan sebuah kerhomatan, di mana namanya masuk ke dalam jajaran The Hollywood of Fame.
Hal tersebut merupakan salah satu tradisi Amerika Serikat, tak sedikit nama bintang atau tokoh ternama yang terpilih untuk meninggalkan jejak atau tanda tangan di The Hollywood Walk of Fame.
Namun, Muhammad Ali justru menolak namanya dicetak di trotoar tersebut. Alasannya cukup membuat banyak orang kagum akan sosoknya. Ia tak ingin namanya diinjak-injak oleh orang yang tidak menghormati dirinya. Terlebih, ia menyandang nama Muhammad, yang merupakan Nabi sekaligus rasul terakhir dalam Islam.
“Saya menyandang nama Nabi kita tercinta Muhammad SAW, dan tidak mungkin saya membiarkan orang menginjak-injak namanya,” kata Ali.
Sampai pada akhirnya, pihak yang bertanggung jawab atas The Hollywood Walk of Fame mengizinkan agar nama Muhammad Ali tetap ada di kawasan tersebut. Hanya saja, nama tersebut tidak pada lantai, melainkan dipajang di dinding.
Muhammad Ali menjadi orang pertama yang namanya dipajang di dinding Kodak Theater. Hingga saat ini, nama tersebut masih menjadi satu-satunya bintang yang tidak dicetak di jalan.
The Hollywood Walk of Fame sejauh ini telah diisi lebih dari 2.500 nama selebritas dengan area 15 blok di Hollywood Boulevard dan tiga blok di Vine Street.
Kisah Ali di Hollywood Walk of Fame demi menghormati Nabi Muhammad itu pun mewarnai kisah legendaris dari mantan juara dunia tinju kelas berat tersebut.
Menolak Dilantik Menjadi Militer AS
Semula, petinju yang kerap dijuluki dengan “The Greatest” ini dikenal dengan nama Cassius Clay, tapi setelah ia bergabung dengan Nation of Islam pada 1964, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.
Pada 1967, Ali menolak untuk dilantik menjadi militer Amerika Serikat (AS) berdasarkan keyakinan agama dan penentangannya terhadap Perang Vietnam. Akibat penolakan tersebut, membuat dirinya dinyatakan bersalah, sehingga gelar tinjunya dicabut hingga lisensi tinjunya ditangguhkan.
Meski ia tidak dipenjara, tapi dia dilarang bertarung selama kurang lebih empat ahun dan melakukan banding ke Mahkamah Agung, AS, dan banding pun disetujui.
Selain sebagai seorang petinju, Ali juga dikenal sebagai aktivis yang cukup kritis, terlebih dalam menyikapi isu-isu utamanya tentang keadilan ras dan kebebasan beragama.
Muhammad Ali tutup usia pada usia 74 tahun, setelah dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan. Sebelumnya Ali telah berjuang melawan penyakit parkinson selama lebih dari 30 tahun.
Baca Juga: Lafaz Allah Ditulis di Lantai, Warganet Serukan Boikot The Umbrella Academy
