Seruni.id – Pernikahan merupakan sebuah momen yang sangat dinantikan bagi semua orang. Bukan hanya bagi calon mempelai, kedua keluarga besar juga akan turut merasakan kebahagiaan menjelang momen istimewa tersebut.
Ada berbagai macam hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah. Salah satu diantaranya yang terpenting adalah kesiapan mental dari masing-masing calon mempelai. Hal ini bahkan harus mendapatkan perhatian yang lebih ekstra dibandingkan hal lainnya.
Pasalnya, menikah bukanlah perkara main-main, melainkan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Sehingga dengan melakukan beberapa amalan berikut ini, diharapkan kedua calon mempelai bisa mempersiapkan diri menempuh kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Lalu seperti apa amalan menjelang pernikahan tersebut? Berikut ulasannya.
Tanamkan Niat yang Baik Ketika Menikah
Nilai amal seorang mukmin, salah satunya ditentukan dari kualitas niatnya. Semakin baik niatnya, semakin sempurna nilai amalnya. Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Amal itu ada karena niat, dan pahala yang diperoleh seseorang sesuai apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari no. 1, Muslim 5036, dan yang lainnya)
Oleh sebab itu, tanamkan dalam diri bahwa kamu menikah dalam rangka mengikuti sunnah para rasul. Sebagaimana firman Allah SWT.
“Sungguh Aku telah mengutus para rasul sebelum kamu, dan Aku jadikan untuk mereka istri dan keturunan.” (QS. ar-Ra’du: 38).
Kemudian tanamkan pula bahwa kamu menikah untuk mengikuti anjuran dan motivasi dari Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Nikah itu sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunahku, bukan bagian dariku. Menikahlah, karena saya merasa bangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat.” (HR. Ibnu Majah 1919 dan dihasankan al-Albani).
Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan jaminan yang berharga bagi seseorang yang menikah dalam rangka memilih yang halal dan menjaga kehormatan diri dan pasangan. Beliau bersabda,
“Ada 3 orang yang berhak mendapatkan pertolongan dari Allah, (1) Orang yang berjihad di jalan Allah, (2) Budak mukatab yang ingin menebus dirinya untuk merdeka, dan (3) Orang yang menikah, karena ingin menjaga kehormatannya.” (HR. Nasai 3133, Turmudzi 1756, dan dihasankan al-Albani).
Mempelajari Fiqih Tentang Menikah
Setiap orang membutuhkan ilmu. Sebab ilmu merupakan modal terbesar seorang hamba untuk bisa menjalani hidup dengan selamat dan sukses. Seseorang yang memiliki ilmu, maka ia akan terbimbing untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus ditinggalkannya.
Baca Juga: Kewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua Setelah Menikah
Diantara yang terpenting untuk dipahammi mengenai pernikahan adalah, mengetahui tanggung jawab masing-masing suami istri. Sehingga tidak menjadikan keluarga sebagai sumber dosa. Selain itu, kamu juga harus mengetahui tentang fiqih perceraian. Bukan untuk diamalkan, melainkan agar kamu bisa mengetahui batasan kata-kata cerai, khulu’ dan konsekuensinya.
Belajar untuk Mulai Dewasa
Seseorang yang telah menikah, maka statusnya akan berubah. Oleh sebab itu, seseorang yang telah menikah dituntut agar bisa kebih dewasa. Dengan demikian tinggalkan segera kebiasaan yang kekanak-kanakan, tinggalkan kebiasaan yang buruk.
Dan bagi calon istri, persiapkan diri belajar dengan kesibukan rumah tangga, belajar untuk berhemat dan belajar untuk melayani suami dengan baik. Selain itu hal penting yang juga harus dipahami setelah pernikahan adalah selain orang tua kandung, ada mertua yang harus dihormati. Oleh sebab itu, posisikan masing-masing dengan benar, sehingga tidak mengecewakan salah satu diantaranya.
Kemudian hal terpenting lainnya adalah belajarlah untuk mengalah. Sebab tidak ada kehidupan rumah tangga yang bebas dari masalah. Mengalah bukan berarti kalah, melainkan memberi kesempatan pada orang lain.
Merawat Fisik untuk Kebahagiaan Rumah Tangga
Meskipun bukan hal yang wajib, namun hal ini sangat dianjurkan untuk memperoleh keluarga yang semakin harmonis. Tidak ada salahnya bila kamu bersolek dihadapan suami, merawat diri agar semakin menarik dimata pasangan. Berdandan bukan berarti harus dengan make-up, cukup dengan mandi, gosok gigi dan memakai pakaian yang indah juga bisa dikatakan berdandan.
Selain itu bersikaplah yang romantis kepada pasangan. Disebutkan dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Nikahilah wanita yang subur dan romantis.” (HR. Ahmad 12613, Abu Daud 2052 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Disamping itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan agar lelaki bisa menjadi suami yang penyayang bagi istri dan keluarganya.
“Manusia terbaik di tengah kalian adalah orang yang sikapnya paling baik kepada keluarganya. Saya orang yang sikapnya paling baik kepada keluargaku.” (HR. Turmudzi 4269, Ibnu Majah 2053, dan dishahihkan al-Albani).
Sebagaimana seorang wanita yang dituntut merawat fisiknya agar membahagiakan suami, maka seorang lelaki juga dianjurkan untuk merawat dirinya untuk membahagiakan istrinya.
Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa, “Saya suka berhias di hadapan istri, sebagaimana saya suka istri saya berhias di depan saya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah 19608).
Iringi Semua dengan Doa dan Tawakal
Tidak sedikit orang yang merasa sangat resah menjelang pernikahan. Ada setumpuk kekhawatiran yang muncul dihatinya. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk bertawakal kepada Allah SWT. Pasrahkanlah segalanya kepada Allah SWT dalam setiap upaya untuk kebahagiaanmu.
Selain itu perbanyaklah memohon kepada Allah SWT agar diberikan kebaikan bagi pernikahan kamu, kelancaran disaat akad nikah dan resepsi, serta keberkahan setelah menikah.