Seruni.id – Anak bisa mengalami pikun usia dini? Bagaimana tandanya dan apa penyebabnya? Mari simak penjelasaannya berikut ini.
Kepikunan kerap kali dikaitkan dengan usia. Katanya, orang yang lebih mudah pikun adalah mereka yang telah berusia lebih lanjut. Ya, hal ini memang tidak salah ataupun benar sepenuhnya. Apalagi, tak sedikit orang yang mulai kehilangan ingatannya seiring bertambahnya usia. Namun, tidak menutup kemungkinan anak usia dini juga bisa mengalaminya, loh.
Pikun adalah istilah klinis untuk sindrom penurunan ingatan dan daya pikir, termasuk kemampuan untuk berpikir, mengingat, dan menggunakan logika dengan baik. Hal ini biasanya ditandai dengan kondisi di mana seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengingat sesuatu yang telah terjadi sebelumnya. Lantas, mengapa anak bisa mengalami pikun usia dini dan bagaimana tandanya?
Sulit Mengingat Peristiwa Tertentu
Bukan hal yang mudah untuk mendeteksi apakah anak mengalami penurunan daya ingat atau tidak. Terlebih, jika mereka tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah masalah, sehingga tidak mengungkapkannya kepada orangtua.
Namun, para orangtua patut memperhatikan jika suatu saat mendapati anak tidak dapat mengingat peristiwa tertentu, orang, tempat, atau hal yang dia harus ingat, bahkan jika kamu bertanya padanya hingga berulang kali. Karena bisa jadi hal tersebut merupakan tanda awal dari pikun usia dini yang anak alami.
Kenapa Anak Bisa Mengalami Pikun Usia Dini?
Para orangtua pastinya penasaran mengapa anak bisa mengalami pikun usia dini. Sebenanya ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Seperti trauma yang pernah mereka alami, gegar otak, pengaruh obat, keracunan, gangguan stress kekurangan gizi, penggunaan obat-obatan terlarang, diabetes, hingga tumor otak.
Maka dari itu, jika anak mengalami benturan atau kecelakaan yang menimpa bagian kepala, segeralah mencari perawatan medis. Hal ini penting dilakukan secepatnya untuk mencegah terjadinya gegar otak pada anak.
Tanda Ada Bagian Otak yang Rusak
Penyebab seseorang mengalami penurunan daya ingat, juga bisa disebabkan oleh bagian otaknya yang rusak atau mengalami kegagalan fungsi. Seperti stroke misalnya. Seperti halnya pikun, stroke juga bisa menyerang siapapun, termasuk anak. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Penyebab terjadinya stroke pada anak bisa jadi berbeda pada stroke yang dialami orang dewasa. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, selain dapat menyebabkan terjadinya kehilangan memori atau daya ingat, stroke pada anak juga dapat menimbulkan gangguan lain seperti hilangnya aktivitas otak, kesulitan berbicara hingga kelumpuhan.
Pada dasarnya, penyakit pikun tidak memerlukan pengobatan. Hanya saja, jika kamu merasa bahwa pikun pada anak sudah cukup parah, ada baiknya untuk mengajaknya berkonsultasi pada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Biasanya, pada tahapan awal, dokter akan memeriksa riwayat pengobatan dan kesehatan dengan bantuan ahli saraf dan psikiater. Kemudian, dokter akan menyarankan serangkaian pemeriksaan, termasuk CT scan, MRI, ataupun PET scan, untuk menemukan akar masalah dan mencari pengobatan demi mencegah terjadinya komplikasi di masa depan.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Ingat Agar Tidak Mudah Lupa