Seruni.id – Bullying atau perundungan sudah banyak terjadi di lingkungan sekitar anak, terutama terjadi di sekolah. Kasus bullying di sekolah saat ini menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan. Benar kan Momies?
Perilaku perundungan bisa jadi dilakukan dengan melecehkan, mengintimidasi, merendahkan, meneror, bahkan bisa juga sampai melukai fisik. Tentu saja hal tersebut bisa membuat anak-anak jadi merasa sangat tidak nyaman di sekolah.
Ketika seorang anak mendapatkan bullying atau perundungan, tak ayal lagi, kondisi psikologisnya pun terganggu. Terganggunya kondisi psikologis anak tersebut, bukan hanya untuk sementara tapi bisa menimbulkan trauma psikis berkepanjangan bahkan menetap.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, penting untuk memperhatikan perubahan sikap anak, peka dengan situasi di sekolah dan pergaulannya.
Baca juga: Penanganan Kasus Perundungan yang Dilakukan Anak
Jika Momies mendapati anak mengalami perubahan perilaku dan perubahan tersebut ke arah yang tak baik, bisa jadi anak Momies telah mengalami perundungan dari temannya. Hal tersebut tentu saja tak boleh dibiarkan. Jangan berlama-lama mengambil sikap. Jangan biarkan anak Momies terpuruk dan bersembunyi dari ketakutannya.
Lalu apa yang harus dilakukan orangtua jika anaknya mengalami perundungan?
Hal pertama yang harus dilakukan ialah memahami emosional anak. Segera meminta anak untuk menceritakan secara detail apa yang telah dialami dan dirasakannya.
Kemudian, Momies bisa menekankan padanya bahwa hal yang dialaminya merupakan penindasan dan harus dilawan dan tak perlu malu akan hal itu. Momies harus fokus pada membangun kepercayaan diri dan mentalnya. Ajarkan dan bimbing anak bagaimana menghadapi situasi yang menekannya.
Selanjutnya, Momies harus membicarakan hal tersebut dengan pihak sekolah terkait situasi yang dihadapi anak penting dilakukan. Sebelumnya Momies bisa juga menggali cerita dari teman-teman anak di sekolah sebagai pendapat pembanding.
Agar kejadian bullying tidak terus terjadi, mencari solusi dengan pihak sekolah merupakan hal yang penting dilakukan. Namun, yang perlu Momies ingat adalah mencari solusi dengan pihak sekolah sebaiknya dilakukan dengan jalan diskusi dan dengan kepala dingin, jangan memasukkan emosi ke dalamnya.
Hal yang tak kalah penting sebagai langkah selanjutnya adalah membangun kembali kondisi mental anak. Membangun kondisi psikologi anak tersebut, bisa memintanya untuk melakukan aktivitas lain yang bisa meningkatkan kepercayaan diri. Seperti olahraga atau masuk dalam klub bela diri. Cara ini dapat memberi dorongan dan dukungan agar sang anak menjadi kuat, berani, dan tangguh.
Ajarkan dan pahamkan kepada anak Momies, ketika melihat kasus penindasan segera melapor dan jangan takut menolong teman yang tertindas. Ingatkan bahwa jangan bersembunyi, tetapi melawan. Melawan bukan berarti membalas menindas orang-orang yang telah jahat kepadanya, tapi tidak membiarkan diri ditindas oleh orang-orang yang melakukan penindasan tersebut.