Momies, apakah arti bahagia menurutmu? Apakah saat kau memiliki suami yang penyayang, romantis, perhatian, kaya raya, dan tampan?
Atau bahagia menurutmu adalah ketika kamu mendapat predikat staff of the year dan naik gaji 10x lipat, ketika anakmu meraih juara kelas? Ketika anakmu sukses dalam karirnya? Atau ketika anakmu akhirnya menikah?
Ya, alasan setiap orang untuk bahagia itu memang berbeda-beda.
Ada yang bahagia karena pekerjaannya, bahagia karena sahabatnya, anaknya, suaminya, orang tuanya, dan lain-lain.
Namun sejatinya, janganlah kau gantungkan kebahagiaanmu kepada orang lain atau hal lain, karena suatu saat mereka bisa saja mengecewakanmu atau bahkan meninggalkanmu.
Nah, ketika mereka tiba-tiba mengecewakan atau meninggalkanmu, maka seketika kebahagiaan kita akan langsung hilang.
Karena itu, cobalah bahagia karena dirimu sendiri, bukan karena orang lain atau hal lain.
Diri kita sendirilah yang seharusnya memegang kendali kebahagiaan itu, bukan yang lainnya.
Kita sendirilah yang seharusnya mengatur hati kita, perasaan kita, agar tetap bahagia.
Walaupun kondisi tidak mengenakan, pekerjaan ada masalah, anak-anak menguji emosi, suami menuntut perhatian, mengecewakan kita, menyakiti kita, dan bahkan meninggalkan kita, dan berbagai macam ujian hidup lainnya, kita tetap berhak untuk selalu bahagia.
Ketimbang mengatur orang lain agar membuat kita bahagia, pasti akan lebih mudah jika kita yang menjaga diri kita sendiri agar selalu bahagia tanpa bergantung pada masalah hidup, sikap atau perilaku orang lain terhadap kita.
Karena itu, bergantunglah hanya kepada Allah saja, tidak dengan yang lain, meskipun itu pasanganmu. Hanya Allahlah sebaiknya – baiknya tempat bergantung bagi kita, bukan yang lain.
Berbahagialah setiap hari karena bahagia itu ada pada kendalimu sendiri, dan berbahagialah selalu karena ada Allah yang senantiasa bersamamu setiap saat.
Salah satu tips untuk selalu bahagia adalah, bahagiakanlah orang lain, berbagilah dengan orang yang membutuhkan, hiburlah orang-orang yang sedang terluka hatinya atau yang sedang menderita hidupnya. Jangan tunggu bahagia dulu baru berbagi, tetapi berbagilah kami agar selalu bahagia.
Selamat berbahagia Moms! I choose to be happy, what about you?
-Anggraini-