APAKAH rumah sakit di kotamu suka
memakan pasiennya juga? Apakah
pengadilan di kotamu menjual sisa
keadilan dengan harga mahal karena
telah dibeli habis oleh rumah sakit
supaya dia merasa tidak
bersalah ketika memakan pasiennya?Apakah rumah sakit di kotamu sama
seperti gedung pengadilan itu? Keduanya
sakit payah, lapar parah, dan menularkan
penyakitnya ke pada para pasien:
pasien rumah sakit, pasien pengadilan.
Lalu, lahap memakan pasien itu.
Keadilan sedang sakit. Sakit bersama
kami, para pasien yang tak tahu harus
berobat ke mana. Ke rumah sakit? Aduh,
kami akan tambah sakit, dan kami tak
boleh mengeluh, karena keluhan hanya
akan membawa kami ke gedung sakit lain
bernama pengadilan, dan di sana dengan
hakim yang sakit, keadilan yang sakit,
kami tak akan pernah bisa sembuh.
Apakah para pasien di kotamu suka
mengumpulkan koin juga? Koin-koin itu
sebenarnya adalah sunyi kata yang tak
berdaya, yang terbisukan dan bahkan
tak mampu membeli sekeping pun permen.
Kenapa rumah sakit, dan pengadilan
suka merecehkan pasien? Kenapa pasien
cuma dikoinkan lalu sembarang dibuang?
Koin itu adalah sisa yang tak termakan
oleh rakus dan lapar rumah sakit dan
pengadilan. Koin itu adalah kami para
pasien yang bermimpi hendak menyembuhkan
sakit rumah sakit dan gedung pengadilan.
(sumber)