5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
bobo.grid.id

Seruni.id – Perubahan iklim yang terjadi di dunia, sangat berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Cuaca yang panas, kekeringan, banjir, kebakaran hutan, salju ektrim, serta kelembapan udara yang berlebihan, dapat mengancam kerawanan pangan. Akibat perubahan iklim ini, ada sejumlah bahan makanan yang terancam langka. Bukan hanya stok makanan saja yang menjadi terbatas, melainkan kualitas bahan pangan terkait kandungan gizi yang kita konsumsi pun akan berkurang jauh.

Stok yang terbatas pun akan berpengaruh terhadap harga yang kian mengalami lonjakan. Bahkan, bukan tidak mungkin jika di kemudian hari, kita tidak lagi bisa memilih apa yang ingin kita makan karena bahan pangan yang kita nikmati saat ini telah langka akibat perubahan iklim yang cukup ekstrim. Lantas, bahan makanan apa saja yang terancam mengalami kelangkaan? Berikut daftarnya:

 

1. Beras

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
sajiansedap.grid.id

Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Namun, akibat krisis iklim, membuat beras terancam mengalami kelangkaan. Tanaman padi mengalami penurunan produktivitas sebesar 20-40 persen. Berdasarkan laporan oleh Fitch Solutions Country Risk & Industry Research, sebanyak 3,5 miliar penduduk global akan terdampak defisit produksi beras global sebanyak 8,7 juta ton pada 2023 ini.

Kabarnya, ini merupakan kondisi defisit beras terburuk di dunia dalam dua dekade terakhir. Alhasil, membuat harga beras diperkirakan akan tetap berada di sekitar level tertinggi saat ini hingga tahun 2024 mendatang.

Hal ini mungkin akan membuat masyarakat bertanya-tanya, apa sih penyebabnya? Faktor penyebab kekurangan pasokan beras global sangat beragam, mulai dari penurunan produksi yang signifikan akibat cuaca buruk di negara penghasil beras terbesar seperti Cina dan Pakista, serta perang di Ukraina.

Mengutip dari laman CNBC Indonesia, analis senior di bank pangan dan pertanian global Rabobank, Oscar Tjakra, mengingatkan bahwa dampak kondisi ini akan meningkatkan biaya impor beras bagi negara importir besar seperti Indonesia.

 

2. Ikan

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
which.co.uk

Saat ini, laut Indonesia tengah mengalami kenaikan suhu lebih dari 0,5 derajat celcius, kondisi ini akan terus terjadi selama beberapa puluh tahun ke depan. Perubahan iklim ini telah memengaruhi populasi, persebaran, dan perilaku migrasi biota laut.

Akibat kondisi ini, nelayan skala kecil menjadi pihak yang paling dirugikan. Alhasil, ikan menjadi salah satu bahan makanan yang terancam langka. Hal ini sebagaimana yang disebutkan pada laman Mongabay, diprediksi hasil tangkapan ikan akan menurun sebanyak 20-30 persen di seluruh daerah pada tahun 2050 mendatang. Tangkapan ikan yang paling terdampak adalah sarden, selar tetengek, makarel, dan cakalang.

 

3. Kedelai

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
medicalnewstoday.com

Dahulu, tempe dan tahu disebut-sebut sebagai makanan yang murah meriah. Namun, sebutan tersebut sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang. Karena tahu dan tempe semakin mengalami kenaikan harga. Ini terjadi akibat adanya perubahan iklim, suhu panas dan kekeringan sangat berpengaruh terhadap produksi kedelai dunia, hingga berdampak ke Indonesia.

Bahkan, Argentina yang dikenal sebagai salah satu produsen kacang kedelai terbesar di dunia saja, mengalami penurunan produksi sebanyak 4,5 juta ton pada periode 2022-2023. Belum lagi, produksi kedelai di Ukraina sepanjang 2022–2023 ikut merosot sampai berkisar 400 ribu ton akibat perang.

 

4. Cabai

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
tastingtable.com

Gagal panen menyebabkan produksi cabai pada periode tahun 2023 anjlok hingga lebih dari 50 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis iklim yang membuat cabai rentan terserang penyakit sehingga produktivitasnya menurun.

Kondisi ini dapat berujung pada kenaikan harga cabai yang melonjak tinggi lantaran tingginya permintaan. Terpantau, harga rata-rata cabai rawit merah di DKI Jakarta per Selasa (28/11/2023), tembus Rp102.463/kg.

 

5. Cokelat dan Kopi

5 Bahan Makanan yang Terancam Langka Akibat Perubahan Iklim
cftproastingco.com.au

Dalam sejarahnya, komoditas cokelat dan kopi termasuk barang yang mewah. Akan tetapi, keduanya bisa menjadi bahan makanan yang terancam langka dan tak lagi mewah akibat krisis iklim. Seperti kenaikan suhu, kemarau yang lebih panjang, curah hujan yang lebih sedikit, serta hama dan penyakit baru.

Perubahan lingkungan serta teknik pertanian yang tidak berkelanjutan menyebabkan krisis produksi kakao dan kopi, bahkan juga menurunkan kualitasnya. Merujuk BBC, perubahan iklim dapat menghapus setengah dari lahan yang digunakan untuk menanam kopi di seluruh dunia pada tahun 2050, menurut sebuah studi tahun 2015.

Selain bahan makanan di atas, masih banyak bahan makanan lain yang juga terancam langka akibat krisis iklim. Hal ini menunjukkan bahwa krisis iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan pangan global.