6 Bahaya Terlalu Sering Mengunggah Foto dan Info Tentang Anak di Media Sosial

6 Bahaya Terlalu Sering Mengunggah Foto dan Info Tentang Anak di Media Sosial
herstory,co.i.d

Seruni.id – Teknologi yang semakin maju, membuat banyak orang tua memiliki kebiasaan baru, yaitu mengunggah foto dan info tentang anak di media sosial. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang membuat akun media sosial khusus untuk anak-anaknya.

Mereka mungkin hanya ingin mengabadikan momen dan tingkah lucu anaknya, agar kelak momen tersebut masih bisa dilihat kembali. Tak ada niat untuk menganggu tumbuh kembang anak, apalagi sampai merusak masa depannya.

6 Bahaya Terlalu Sering Mengunggah Foto dan Info Tentang Anak di Media Sosial
haibunda.com

Namun, kebiasaan ini ternyata menimbulkan kekhawatiran sendiri. Setiap orang tua juga harus menerima segala risiko yang muncul ketika posting foto anak di media sosial. Simak beberapa akibatnya berikut ini:

 

1. Pencurian Identitas

Sering kali orang tua tanpa sadar telah membagikan informasi tentang si kecil ketika mengunggah foto di media sosial. Di mana hal ini dapat mengakibatkan terjadinya pencurian identitas. Kim Komando, digital lifestyle and cybersecurity expert menjelaskan, bahwa pencurian identitas adalah sebuah masalah besar.

Sebab, kadang kala, orang tua membagikan postingan disertai dengan nama lengkap anak, tanggal lahir, kota, dan negara bagian. Hanya dengan beberapa klik, infomrasi pribadi orang tua yang seharusnya menjadi rahasia, justru akan terungkap. Jika hal ini terjadi, informasi pribadi kalian mungkin akan digunakan untuk hal-hal yang merugikan.

 

2. Foto atau Video yang Dibagikan Dapat Memicu Kekerasan dan Pelecehan

Terlalu sering mengunggah foto dan info tentang anak di media sosial tentunya sangat berbahaya. Selain bisa menyebabkan pencurian identitas, hal ini juga bisa memicu terjadinya kekerasan dan pelecehan. Bahkan, sebuah jurnal berjudul “Sharenting Syndrome: An Apppropriate Use of Sosial Media?” menerangkan, membagikan konten mengenai anak ke platform online secara berlebihan dapat menganggu privasi mereka.

Penelitian tersebut menemukan bahwa setiap anak rentan mengalami pelecehan dan kekerasan setelah dewasa karena penyalahgunaan informasi yang dibagikan saat mereka kecil. Dalam studi tersebut ditemukan, video atau foto anak dapat disalahgunakan untuk tujuan yang tidak baik, tidak pantas, seperti situs berbahaya dan porno.

Foto, video atau informasi apapun mengenai anak yang dibagikan orangtua melalui media sosial mereka, dapat dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, disarankan agar orangtua meminta izin pada anak sebelum berbagi ke publik.

Jika anak masih terlalu kecil dan belum bisa memahami konsekuensi dari perbuatan orangtuanya, sebaiknya tidak membagikan informasi secara berlebihan. Orangtua juga diharapkan dapat berlaku bijaksana dan memikirkan dampak yang akan dirasakan anak saat dewasa.

 

3. Dapat Mempermalukan Anak

Pernahkah kalian berpikir jika mengunggah foto dan info tentang anak di media sosial akan membuat mereka merasa malu? Mungkin saat mereka masih kecil, perasaan tersebut belum muncul. Akan tetapi, akan menjadi masalah saat mereka telah beranjak dewasa.

Penting bagi para orang tua untuk tidak mengunggah atau meng-upload foto-foto memalukan si kecil ke media sosial, karena hal ini mungkin akan mempermalukan mereka di masa yang akan datang. Jangan sampai karena foto yang dianggap lucu ketika kecil, justru membuat mereka merasa seperti dipermalukan, bahkan hingga menjadi bulan-bulanan di sekolah.

 

4. Menganggu Pekembangan Kepribadian Anak Hingga Menyebabkan Krisis Identitas

Mungkin sebagai orang tua, tidak ada maksud untuk membagikan hal-hal negatif mengenai anaknya, terlebih di media sosial. Namun, kita tidak bisa mengontrol mereka yang melihat, membaca, dan berkomentar tentang apa yang kita posting.

Psikolog dan ahli media, Cynthia Vinney menyebutkan, informasi yang diterima oleh orang lain bisa saja menjadi bahan bullying yang berpotensi menimbulkan rasa malu, takut, bahkan berdampak serius pada perkembangan anak.

Lebih jauh, Cynthia dalam Very Well Mind menyebutkan sharenting bisa menyebabkan krisis identitas. Konten yang diunggah orangtua akan membentuk identitas online bagi anak dan membentuk presepsi tertentu di mata orang yang menontonnya. Hal ini akan mengganggu identitas asli anak di dunia nyata dan berdampak pada perasaan mereka.

 

5. Dapat Mengganggu Hubungan Antara Anak dan Orang Tua

Anak-anak ternyata tak setuju dengan praktik sharenting terutama karena mereka mengetahuhi bahwa motivasi orangtua adalah menciptakan kesan tertentu. Pemaparan tersebut berdasarkan hasil riset dari Jurnal Children and Youth Services Review tahun 2019.

Setelah dewasa, anak-anak menilai apa yang dilakukan orangtuanya di media sosial sebagai tindakan memalukan dan tidak berguna. Namun terjadi pengecualian apabila motifnya adalah menyimpan kenangan.

Penelitian yang dijabarkan dalam Forbes juga merangkum kesimpulan bahwa anak-anak tidak boleh dieskploitasi dan mereka tak senang jika direpresentasikan secara online tanpa izin. Orangtua sebaiknya mempertimbangkan perasaan dan menghargai batasan-batasan untuk anak, bukan memanfaatkannya sebagai validasi diri.

 

6. Menimbulkan Perbandingan yang Tidak Sehat dan Isecurity

Seorang penulis dalam laman Forbes, Mark Travers, menyebutkan risiko besar akibat orang tua terlalu sering mengunggah foto dan info tentang anak di media sosial, yaitu dapat menjadi pemicu munculnya unhealthy comparison dan insecurity pada anak. Mungkin hal ini tak dirasakan langsung oleh anak, namun tetap bisa dirasakan dampaknya dengan berbagai cara.

Mengunggah informasi tentang anak ke media sosial memungkinkan orangtua membandingkan buah hatinya dengan orang lain. Dampak emosional tak hanya dirasakan oleh anak, namun orangtua juga bisa merasa kurang sempurna sebagai pribadi bila tak mencapai standar sosial tertentu.

Akibat lain yang timbul dari sharenting adalah dorongan bagi anak untuk bertindak atau bersikap tertentu sesuai metrik atau jumlah like and share. Misalnya orangtua mendapatkan banyak like saat anaknya tertawa, akan muncul dorongan bagi orangtua menyuruh anaknya bertingkah serupa agar disukai oleh lebih banyak orang.

Baca Juga: 5 Langkah Ampuh Mengendalikan Penggunaan Media Sosial bagi Anak

Demikianlah beberapa akibat buruk yang bisa timbul jika orang tua sering mengunggah foto dan info tentang anak di media sosial secara berlebihan. Sebaiknya tanyakan dulu pada anak apakah dia bersedia foto, video, atau informasinya diunggah secara online.