Seruni.id – Selama ini berkembang pemahaman dan kebiasaan di tengah masyarakat, bahwa mendidik dan mengasuh anak adalah tugas seorang Ibu. Seolah, Ayah hanya berperan untuk membantu saja. Jika ada undangan dari sekolah untuk menghadiri pertemuan orang tua murid dengan guru, yang lebih sering hadir adalah Ibu.
Jika ditanya, mengapa Ayahnya tidak ikut hadir? Alasanya sedang sibuk kerja. Begitupun ketika pengambilan raport anak, tetap saja yang hadir adalah Ibu. Padahal, mengambil raport merupakan tugas kedua orangtua, bukan hanya Ibu.
Ayah harus turut hadir dalam pengambilan raport anak, karena jika kedua orangtua hadir, anak akan senang dan merasa diperhatikan. Selain itu, hadir dalam pembagian raport ataupun acara lainnya di sekolah anak, dapat membawa banyak manfaat.
Pertama, menjalin hubungan baik dengan pihak sekolah. Kedua, memperoleh informasi tentang perkembangan anak dan program sekolah, dan yang ketiga, sebagai bentuk dukungan kepada anak, agar anak merasa bangga. Tentunya sebagai orangtua, tidak mau dong jika anak hanya merasa didukung oleh Ibunya saja? Begitu pentingnya kehadiran Ayah dalam kegiatan sekolah anak.
Saat bertemu dan berdikusi dengan guru di sekolah anak misalnya, Ayah dapat mendukung pembahasan perkembangan anak dan program sekolah menjadi lebih terarah, efektif, dan efesien. Maklum, secara fitrah lelaki lebih sedikit berbicara dibandingkan wanita. Jadi, bisa saja Ayah dan guru akan lebih fokus terhadap masalah anak tanpa banyak basa-basi.
Selain anak akan merasa mendapatkan dukungan, kehadiran Ayah juga membuat anak merasa penting dan dihargai. Apalagi, jika ia tahu bahwa Ayahnya bisa menyempatkan waktunya untuk hadir dalam pembagian raport, atau setidaknya pada hari itu, Ayah menomordukan pekerjaannya demi sang anak. Perasaan ini dapat mendongkrak kepercayaan diri anak yag tentu sangat penting untuk menunjang proses belajar anak.
Tak hanya itu, kehadiran Ayah dapat meningkatkan prestasi anak. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan Ayah terhadap pendidikan anak akan menaikkan nilai akademik anak, terutama dalam mata pelajaran matematika dan membaca. Keterlibatan Ayah juga akan menurunkan tingkat impulsif, kemampuan anak dalam mengendalikan diri dan mengatasi dan mengatur stres meningkat. Apalagi, jika Ayah terlibat sejak dini.
Kehadiran Ayah secara fisik dan psikologis begitu penting untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak. Apalagi, pembagian raport hanya terjadi satu semester sekali. Jadi, mulai sekarang, coba yakinkan Ayah untuk meluangkan waktunya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Mengisi Liburan Sekolah Anak dengan Kegiatan yang Positif
[/su_box]
Siapa tahu, ini bisa jadi langkah awal untuk melibatkan Ayah lebih jauh lagi. Misalnya dengan lebih sering mengantar anak sekolah, menghadiri pertemuan Komite Sekolah, menghadiri acara edukasi untuk orang tua seperti seminar pengasuhan anak, menghadiri pertandingan atau pentas seni sekolah, hingga menjadi guru tamu di acara kelas. Percayalah, semua ini akan berdampak langsung terhadap anak maupun keluarga. Semoga bermanfaat.