Seruni.id – Sebagai orangtua, kita dituntut untuk menjadi guru yang pertama kali akan mengajarkan anak tentang segala hal. Terutama yang berkaitan dengan agama, misalnya shalat. Ibadah yang satu ini penting sekali untuk diajarkan kepada anak sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Sebab, shalat menjadi ibadah yang akan dihisab pertama kali ketika seorang Muslim meninggal dunia.
Membiasakan buah hati dengan adab-adab amalan, maupun akidah Islami harus dilakukan semenjak dini. Dengan begitu, akan membuat apa-apa yang kita ajarkan dapat tertanam kokoh di dalam jiwa mereka.
Ketika hamil, sebaiknya dibiasakan untuk shalat pada tepat waktunya. Dan usahakan untuk mengajak biacara janin dalam kandungan untuk menyembah Allah SWT serta memohon kelancaran dalam persalinan. Meski kewajiban shalat baru setelah anak baligh, namun hal ibadah ini harus dibiasakan sejak usianya tujuh tahun. Sebagaimana yang tertuliskan dalam hadits HR. Abu Dawud dan Al Hakim berikut ini:
“Perintahlah anak-anakmu agar mendirikan shalat tatkala mereka telah berumur tujuh tahun, dan pukullah karenanya tatkala mereka telah berumur sepuluh tahun.”
Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam telah mensyariatkan agar pendidikan shalat dimulai sejak usia dini, yakni sebelum mereka mencapai usia baligh. Bahkan, ketika mereka sudah memasuki usia tujuh tahun, mereka telah diperintahkan untuk menjalankan shalat. Lantas, bagaimana caranya untuk membiasakan anak shalat tepat waktu?
1. Menjadi Contoh Utama
Agar anak shalat tepat waktu, kuncinya adalah ada pada orangtua. Sebagai orangtua kita harus menjadi contoh yang baik untuk mereka, agar anak dapat mengikuti apa yang dilakukan. Usia balita merupakan masa di mana anak senang memerhatikan atau mengamati serta meniru tingkah laku atau perilaku dari orang sekitar, terutama orangtuanya.
Terlebih, mereka adalah peniru yang sangat andal. Tak butuh lama bagi seorang anak untuk meniru perilaku yang ia lihat. Jadi, mulailah menjadi contoh untuk mereka dan mulailah shalat di depan anak. Ketika adzan telah berkumandang, tingalkan aktivitas dan bersegeralah mengambil air wudhu. Perlahan-lahan anak akan mengerti jika ia harus shalat setelah adzan.
2. Ajak Anak Shalat
Ketika di usia tiga tahun mereka sudah mengerti, maka anak sudah bisa diajak shalat bersama. Meski belum sempurna, namun setiaknya ia mulai bisa melakukan gerakan shalat dan terbiasa untuk melakukan ibadah. Berdoa bersama jadi ritual yang pastinya sangat menyenangkan dan menenangkan bagi anak dan orangtua.
3. Ceritakan Makna Shalat
Dan setelah memasuki usia tujuh tahun, wajib bagi anak untuk melakukan shalat. Selalu ingatkan dan jangan lupa memberikan pujian padanya jika anak melakukan shalat tepat waktu. Apabila mereka lalai, berikan konsekuensi atau hukuman. Namun, jangan lupa menceritakan arti dan makna dari bacaan shalat.
Agar anak shalat tepat waktu, ceritakan pula hikmah shalat dan bagaimana ibadah ini bisa menjauhkannya dari segala hal yang negatif. Misalnya dengan menceritakan peristiwa perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad. Anak biasanya akan lebih mengerti dan tertarik dengan cerita-cerita Nabi.
Baca Juga: Tips Agar Tidak Malas Bangun untuk Shalat Malam
Meski memang tidak mudah untuk membiasakan anak shalat tepat waktu. Akan tetapi, jika konsisten, disiplin serta menjadi contoh yang baik, ini akan menjadi mudah dilakukan. Saat anak memahami pentingnya solat bagi dirinya, ia akan merasa rugi jika meninggalkannya atau tidak tepat waktu.