Seruni.id – Tindakan bullying di sekolah semakin marak terjadi. Pelakunya sendiri biasanya mencari korban dari kalangan yang menurut mereka berbeda. Baik dari segi penampilan, sifat, ras, maupun suku. Tidak ada orangtua yang menginginkan putra dan putrinya menjadi korban bullying, terutama anak-anak itu sendiri. Lalu, apa yang bisa orangtua lakukan agar anak tidak menjadi korban pembully-an? Berikut caranya:
[read more]
Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
Sebagai orangtua, wajib mengenali sifat dan karakteristik anak sejak dini. Dengan begitu, akan membantu meminimalisir kemungkinan ia menjadi korban bully. Sifat pemalu dan penakut misalnya, bisa dirubah dengan cara menanamkan nilai-nilai positif ke dalam dirinya. Bagaimana caranya? Bisa dengan mengikut sertakan anak ke dalam berbagai kegiatan di luar rumah yang sifatnya akademis maupun non akademis. Tujuannya tak lain agar anak merasa bahwa ia memiliki kompetensi diri yang membuatnya merasa berharga dan percaya diri serta berani menghadaoi lingkungannya.
Melatih Kemampuan Sosialnya
Agar anak tidak menjadi korban bullying, orangtua juga harus bisa melatih kemampuan sosialnya. Libatkanlah anak pada kegiatan yang membutuhkan interaksi, misalnya seperti memasukkannya ke kelompok bermain sejak dini, mengajaknya berkunjung ke rumah saudara yang memiliki anak kecil atau bisa dengan mengadakan play date dengan teman-temannya. Cara ini juga akan membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.
Melatih Anak untuk Menyelesaikan Masalahnya Sendiri
Kemampuan anak untuk menyelesaikan masalanya sendiri sangat perlu dilatih sejak dini. Karena bukan tidak mungkin anak yang tidak pemalu dan tidak penakut bisa saja mereka juga akan menjadi korban bully. Itulah sebabnya, penting untuk diperhatikan dan melatih kemampuan anak dalam memecahkan suatu masalah. Anak perlu diberi kesempatan untuk mengatasi masalahnya sendiri sehingga ia dapat belajar untuk menghadapi konsekuensi dari setiap masalah yang dihadapi.
Berani untuk Berkata ”Tidak”
Biasanya anak yang sering menjadi korban bully, ia tidak berani untuk menolak sesuatu yang akan menyakiti dirinya. Rasa takutnya lebih besar dibanding keberaniannya untuk berkata tidak. Maka dari itu, anak harus diajari untuk berani melawan siapa yang melakukan kekerasan terhadapnya, karena menurut sebuah penelitian dalam bidang perilaku manusia dari Amerika Serikat, Dr John Demartini, para pelaku bullying tidak akan menyerang anak yang bisa memberikan perlawanan dengan baik.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Anak Momies Mengalami Bullying? Segera Lakukan Ini
[/su_box]
Itulah empat hal yang bisa diterapkan kepada anak, agar tidak jadi korban bullying. Selamat mencoba!
[/read]