Sehat  

Daftar Jajanan Indonesia yang Tinggi Lemak Trans, Bisa Picu Penyakit Jantung!

Daftar Jajanan Indonesia yang Tinggi Lemak Trans, Bisa Picu Penyakit Jantung!
siloamhospitals.com

Seruni.id – Tahukah kamu? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan uji penelitian terhadap jajanan Indonesia. Hasilnya, ditemukan sejumlah jajanan yang mengandung lemak trans, di mana lemak tersebut tidaklah sehat, bahkan bisa memicu penyakit jantung. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya berikut ini:

Dalam studi tersebut, WHO telah melakukan pengujian laboratorium terhadap 130 produk yang terbagi atas empat kategori makanan. Mulai dari minyak dan lemak, margarin dan olesan, makanan kemasan yang terbuat dari lemak, serta makanan siap saji di Jakarta dan Bogor.

Adapun makanan kemasan dari lemak yang diuji adalah biskuit, kue kering, wafer, kue, dan roti. Sementara makanan siap saji yang dimaksud berupa mi goreng, ansi goreng, ayam goreng, kentang goreng, dan roti.

Berdasarkan penelitian tersebut, hampir 10 persen produk atau sekitar 11 makanan yang telah diuji terbukti mengandung kadar lemak trans, dengan jumlah yang melampaui rekomendasi WHO. Sebagai informasi, WHO merekomendasikan kadar lemak trans dalam pangan kurang dari 2 gram per 100 gram total lemak.

Studi WHO menemukan, bahwa konsentrasi lemak trans tertinggi dalam pasokan pangan di Tanah Air terdapat pada campuran margarin dan mentega, yakni 10 kali lebih tinggi dari batas rekomendasi WHO.

Daftar Jajanan Indonesia yang Mengandung Lemak Trans

Berikut adalah daftar jajanan Indonesia yang mengandung lemak trans cukup tinggi:

  • Mentega Putih atau Shortening Produk dalam Negeri
    (Kandungan lemak trans: 4,21 gram per 100 gram lemak)
  • Mentega Putih (Desa)
    (Kandungan lemak trans: 2,40 gram per 100 gram lemak)
  • Campuran Margarin dan Mentega
    (Kandungan lemak trans: 22,68 gram per 100 gram lemak)
  • Biskuit Pai Polos dalam Negeri
    (Kandungan lemak trans: 9,34 gram per 100 gram lemak)
  • Wafer Salut Cokelat dengan Isian Cokelat Impor
    (Kandungan lemak trans: 2,38 gram per 100 gram lemak)
  • Keik Red Velvet dalam Negeri
    (Kandungan lemak trans: 2,33 gram per 100 gram lemak)
  • Roti Maryam Cokelat (Kota)
    (Kandungan lemak trans: 4,50 gram per 100 gram lemak)
  • Roti Maryam Cokelat (Desa)
    (Kandungan lemak trans: 6,48 gram per 100 gram lemak)
  • Martabak Cokelat (Kota)
    (Kandungan lemak trans: 4,19 gram per 100 gram lemak)
  • Kroisan (Toko)
    (Kandungan lemak trans: 2,09 gram per 100 gram lemak)
  • Kroisan dengan Isian Cokelat (Kemasan Pabrik)
    (Kandungan lemak trans: 5,34 gram per 100 gram lemak)

Mengenal Lemak Trans

Lemak trans atau bisa juga disebut dengan asam lemak trans, merupakan asam lemak tak jenuh yang berasal dari sumber alami, seperti daging ayam dan daging merah. Lemak trans juga bisa berasal dari sumber buatan, seperti es krim, santan, maupun mentega.

Jika lemak trans dikonsumsi dalam jumlah tinggi, maka akan memicu berbagai masalah kesehatan. Seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, peradangan, kanker, menurunkan kesehatan otak, hingga peningkatan berat badan.

Berkaitan dengan risiko kesehatan tersebut, lemak trans dinilai sebagai jenis lemak yang paling berbahaya karena dapat memicu peningkatan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

Baca Juga: 38 Jajanan Pasar Tradisional yang Masih Eksis Sampai Sekarang