Seruni.id – Silent treatment dalam hubungan pernikahan, adalah sebuah sikap mendiamkan atau mengabaikan pasangan yang berkonflik dengannya. Perilaku ini, bukan termasuk sikap yang dilakukan sementara waktu hanya untuk menenagkan diri atau meredam emosi. Namun, silent treatment bisa berlangsung lama, mungkin berhari-hari atau berminggu-minggu.
Bisa dibilang, silent treatment adalah bentuk penolakan untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. Bahkan, mungkin mereka juga menolak untuk mengakui keberadaan orang lain. Silent treatment bisa menjadi senjata bagi mereka untuk mengontrol dan memanipulasi orang lain.
Namun, ketika dalam hubungan dirundung sebuah masalah, ada baiknya diselesaikan dengan baik dan tidak mengabaikannya. Sebab, mengabaikan atau mendiamkan pasangan, hanya akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan pun. Tidak hanya itu saja, ada sejumlah dampak buruk lainnya yang mungkin saja akan terjadi. Apa saja?
1. Menyebabkan Trauma Secara Emosional
Saat diri merasa diabaikan oleh seseorang, terutama pasangan, berbagai emosi yang luar biasa akan dirasakan oleh korban. Mulai dari depresi, marah, frustasi, gelisah, kesepian, hingga merasa putus asa. Hal tersebut bukan tidak mungkin akan menganggu keharmonisan hubungan rumah tangga. Sebab, seseorang akan merasa dirinya tak lagi dihargai, dicintai, serta merasa tidak lagi berarti untuk pasangannya. Bisa dibilang, silent treatment menyebabkan seseorang menjadi insecure.
2. Memicu Stres Psikologis
Pada banyak kasus, silent treatment sering kali menjadi bentuk manipulasi psikologis. Ketika dua orang pasangan saling diam mendiamkan, bisa membuat kepercayaan diri dan harga diri keduanya menurun. Selain itu, terbiasa melakukan silent treatment bisa memicu kondisi stres yang lebih buruk. Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol dan meningkatkan rasa abai, stres bisa menumpuk menjadi satu dan memperburuk kondisi mental.
3. Menyebabkan Sakit Secara Fisik
Tahukah kamu? Ada satu bagian dari otak kita, yang dirancang khusus untuk mendeteksi berbagai tingkat rasa sakit, yakni korteks cingulate anterior. Biasanya, bagian ini akan aktif ketika seseorang menerima silent treatment, terlebih jika hal tersebut sering terjadi. Saat seseorang merasa diabaikan, otak akan memberi sinyal bahwa mereka mengalami sakit fisik.
Gejalanya beragam, mulai dari sakit kepala, sakit perut, diare, insomnia, kecemasan, hingga mudah merasa lelah. Perlahan-lahan, kondisi ini bisa menyebabakn risiko kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan makan, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, pembekuan darah, disfungsi ereksi, hingga kanker.
4. Terjadinya Perubahan Sikap
Rasa percaya diri dan harga diri akan hilang ketika kita diabaikan oleh seseorang yang paling dekat, dalam hal ini adalah pasangan. Karena hal tersebut, bukan tidak mungkin kita akan menyalahkan diri sendiri atas situasi yang sulit kita cerna. Ketika kita merasa menjadi orang yang paling bersalah dalam sebuah hubungan, secara otomatis sikap pun akan berubah. Misalnya, mulai menarik diri dan makin rendah diri.
5. Konflik yang Tak Kunjung Usai
Dampak dari silent treatment berikutnya yaitu akan membuat konflik tak kunjung usai. Sebab, mungkin saja pasangan akan berpikir, bahwa sumber masalah ada pada pasanganya. Bukannya instrospeksi diri dan berdiskusi untuk menyelesaikan konflik, ia justru berdiam menunggu pasangan meminta maaf lebih dulu. Hati-hati, kondisi ini bisa menjadi sebuah siklus yang berulang dalam sebuah hubungan. Ketika terjadi sebuah konflik, pasangan suami istri berpikir bahwa mendiamkan pasangan merupakan solusi dari masalah. Padahal, untuk menyelesaikan konflik butuh ruang dan waktu untuk berdikusi lebih dalam, loh.
6. Menghancurkan Hubungan
Dampak terparah dari silent treatment yaitu bisa menghancurkan hubungan yang telah kamu bangun. Sebab ketika komunikasi sudah tidak terjalin dengan baik, hubungan akan sulit dipertahankan. Hubungan bisa berhenti di tengah jalan. ‘Perang dingin’ yang terus terjadi, bisa menghancurkan apa yang sudah kamu bangun selama ini.
Baca Juga:
- 8 Tips LDR bagi Pasangan Suami Istri Agar Tetap Harmonis
- 5 Cara Mengasah Komunikasi di Dalam Pernikahan
Jadi, itulah dampak dari silent treatment dalam sebuah hubungan rumah tangga. Mulai saat itu, cobalah untuk lebih peduli dan saling memahami kebutuhan masing-masing. Penting sekali untuk tetap bisa berkomunikasi ketika ada masalah yang perlu diselesaikan. Jangan sampai silent treatment menghancurkan hubunganmu.