Seruni.id – Momies, dalam hidup ini, kita selalu dihadapkan dalam dua keadaan. Ada siang dan malam, ada laki-laki dan perempuan, ada suka dan duka, serta ada kebaikan dan juga keburukan.
Setiap manusia, pasti inginnya selalu dihadapkan dalam posisi yang baik-baik saja, seperti selalu baik dan selalu bahagia. Namun, roda kehidupan selalu berputar, tak selamanya kita berada di posisi yang selalu kita inginkan, suatu waktu kita pasti mendapat ujian untuk menghadapi suatu peristiwa yang tidak mengenakkan.
Salah satu peristiwa yang tidak mengenakkan adalah di saat hati kita merasa terluka oleh orang lain, apakah itu karena ucapannya, karena tatapan mata dan atau gesture tubuh yang merendahkan kita , atau karena pengkhianatan orang yang sangat kita sayangi. Pernahkah Momies mengalaminya? Saya yakin semua insan pasti pernah merasakannya.
Ketika peristiwa yang melukai hati tiba-tiba terbayang kembali karena terpicu oleh kejadian yang kita lihat atau dengar, maka pikiran bawah sadarnya pun memanggil kembali ingatan yang masih tersimpan itu, dan ternyata kita masih menyimpan kemarahan.
Ternyata tidak ada ingatan yang bisa dihapus, bahkan menggunakan metode terapi apapun kita tidak akan pernah bisa melupakan kejadian yang pernah kita alami dalam hidup ini. Meskipun kita merasa sudah lupa, tetapi sebenarnya ingatan-ingatan tersebut tetap tersimpan di alam bawah sadar kita, dan dapat muncul kembali sewaktu-waktu sebagai respon dari hal yang mengingatkan kita pada kejadian tersebut.
Jadi, bagaimanakah seharusnya kita menghadapinya, mengobati rasa luka di hati kita atas perbuatan seseorang itu?
Simaklah beberapa tips di bawah ini ya!
1. Terima dan akui dulu segala kemarahan dan kekecewaan yang Anda rasakan. Anda bisa mengalirkan emosi negatif tersebut melalui diary. Ungkapkan perasaan Anda melalui tulisan. Dan ingat, sebaiknya tulis dengan bolpoin atau pensil, jangan gunakan komputer atau alat elektronik lainnya. Karena hasilnya akan jauh lebih efektif dengan tulisan tangan. Lakukan ini sesering mungkin, kalau perlu lakukan setiap hari hingga perasaan marah dan kecewa tersebut semakin memudar.
2. Carilah orang-orang yang pernah melewati hal yang sama dan mereka benar-benar berhasil melaluinya sehingga hidup lebih bahagia dari sebelumnya. Anda tidak selalu harus bertemu orangnya langsung, tapi bisa juga melalui cerita yang mereka tulis entah itu melalui buku, status di media sosial, atau pun mendengar cerita tentang mereka melalui teman. Carilah referensi sebanyak-banyaknya karena ketika Anda menemukan cerita yang lebih pahit dan lebih parah dari Anda, maka Anda akan merasa luka hati Anda tidaklah seberapa dibandingkan mereka, sehingga kekuatan niat untuk bangkit akan lebih mudah muncul.
3. Renungkan dan sadari, apa yang akan Anda rasakan jika perasaan sakit hati ini Anda bawa-bawa terus sepanjang hidup. Pastilah tidak nyaman bukan? Sedangkan yang Anda inginkan adalah kebahagiaan. Karena itu, geserlah fokus Anda pada hal yang Anda inginkan, pada kebahagiaan yang Anda cari.
4. Berikan waktu untuk menenangkan diri dengan mengingat Allah SWT.
Tarik nafas dalam-dalam, dan lepaskan perlahan-lahan. Bagi yang beragama Islam, dianjurkan untuk beristighfar saat melepaskan nafas, bacalah “astagfirullah hal ‘aziim al-lazi laa ila ha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaik” dan pusatkan fikiran bahwa kita sedang memohon ampun dari Allah. Insya Allah, biasanya jika diulang sebanyak 7 kali, anda akan kembali tenang.
5. Menjaga Wudhu agar jiwa kita menjadi tenang dan biasakanlah untuk selalu mengambil wudhu sebelum melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang susah akan menjadi senang dan mudah terselesaikan.
6. Membaca Al-Quran, Zikir dan sholawat
Sesungguhnya ayat Al-Quran adalah penenang jiwa yang paling mujarab. Selain itu kita juga harus senantiasa berzikir dan bersholawat agar hati sentiasa tenang dan tidak gusar. Kita perlu yakin bahwa sehebat apapun tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT pasti akan datang.
7. Tegakkan Solat Wajib dan Perbanyak menjalankan Sholat Sunnah. Sebagai makhluk paling mulia di sisi Allah, kita dituntut membanyakkan amal ibadah kita sehari-hari. Diantaranya, selain kita harus melaksanakan kewajiban kita mendirikan solat yang 5 waktu, kita dianjurkan untuk menambah ibadah dengan mendirikan solat sunat. Seperti sholat sunat dhuha, sholat sunat hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat tahajud dan sebagainya. Biasakan bangun pada sepertiga malam dan mendirikan solat-solat sunat tersebut agar kita peroleh ketenangan dan kekuatan daripada Allah.
8. Sabar dan Syukur. Selalu berusaha untuk bersabar dan bersyukur, karena setiap ujian yang datang pasti akan berganti dengan kebaikan serta kebahagiaan dan setiap perbuatan buruk yang telah dilakukan orang lain, pasti akan kembali kepada dirinya.
Akhirnya, adukanlah segala persoalan yang kita hadapi hanya kepada Allah. Karna Ia lebih berhak mendengarkan keluh dan kesah semua hamba-hamba-Nya. Mintalah kepada Allah agar menyembuhkan luka di hati kita dan menggantinya dengan kebaikan.
Lebih mudah mana, menjaga mulut setiap orang agar tak bicara yang menyakitkan atau menjaga hati kita sendiri agar menjadi lebih kuat dan tidak mudah marah atau tersinggung?
Yang terutama adalah bukan bagaimana agar orang lain berbuat baik pada kita, namun bagaimana agar kita dapat berbuat baik kepada semua orang.
Sejatinya, akan jauh lebih sulit menguasai orang lain, ketimbang menguasai diri kita sendiri bukan?
Semoga bermanfaat ya Moms!
-dari berbagai sumber-