Seruni.id – Wawancara kerja menjadi sesi yang paling mendebarkan bagi banyak kandidat. Karena jika seorang pelamar membeli jawaban yang kurang pas, bisa saja gagal untuk mendapatkan pekerjaan impian.
Salah satu pertanyaan yang kerap ditanyakan saat wawancara kerja adalah “Apa kelemahan Anda?” Pertanyaan ini seringkali membingungkan para pelamar kerja. Untuk itu, Seruni akan memberitahumu bagaimana cara menjawab dan menjelaskan orang kelemahanmu. Simak berikut ini, yuk!
1. Hindari Memberikan Jawaban yang Familiar
Ketika sedang wawancara kerja, dan mendapatkan pertanyaan mengenai apa saja kekurangan atau kelemaha, tak sedikit orang akan memberikan jawaban yang sudah familiar. Misalnya “Saya sering kali lupa waktu ketika bekerja”.
Dengan jawaban seperti itu, mungkin kamu berpikir akan mendapatkan simpati dari calon atasanmu. Tapi, tahu gak sih? Ternyata jawab seperti itu justru terkesan palsu dan HRD akan menganggapmu hanya bisa meniru jawaban orang lain. Jadi, usahakan untuk menghndari jawaban yang sudah familiar, akan lebih baik carilah jawaban yang unik, ya.
2. Utamakan Kejujuran
Mungkin saat wawancara kerja, pertanyaan seperti ini sepele bagi sebagian orang. Meski begitu, kamu harus memberikan pertanyaan secara jujur. Tanpa kamu sadari, pihak HRD bisa tahu kapan kamu sedang berbohong dan kapan kamu sedang berkata jujur. Maka dari itu, kamu harus hati-hati dan utamakan kejujuran. Bukan saat wawancara kerja saja, tapi di mana pun kamu berada.
3. Jangan Beri Jawaban yang Dapat Menjatuhkanmu
Meski kita harus menjawab setiap pertanyaan HRD dengan jujur, tapi ada pengecualian. Ketika meraka mulai menanyakan tentang hal-hal yang menjuru ke dalam urusan pribadi, yang tidak boleh orang ketahui, maka kamu tidak harus menjawabnya dengan jujur, loh. Bahkan, kamu pun bisa menyanggahnya. Sebab, jika kamu memberikan jawaban yang sifatnya pribadi, itu hanya akan menjatuhkanmu.
4. Pilihlah yang Menurutmu Aman
Usahakan memilih satu atau dua kelemahan yang tidak akan membuat kamu didiskualifikasi oleh perekrut. Kekurangan yang kira-kira masih bisa ditolerir dalam dunia pekerjaan. Jangan seperti: “Saya keras kepala, ceroboh, dan kurang bisa bekerja dalam tim.”. Ingat, kamu tidak perlu memberikan jawaban yang berlebihan. Hindari penggunaan kata ter-, misalnya termalas, terlemah. Kemudian, tidak melakukan pengulangan kata-kata bernada negatif.
5. Tunjukkan Kelemahan Sebagai Kekuatan
Meski kita memiliki kelemahan, tapi jangan jadikan hal tersebut penghalang bagimu. Ketika mendapati pertanyaan mengenai kelemahan atau kekurangan, maka ceritakanlah dengan cara yang positif, bagaimana caranya? Mislanya:
“Bisa dikatakan, saya adalah orang yang perfeksionis dalam urusan pekerjaan. Sifat ini terkadang membuat saya menghabiskan waktu lebih dari yang dibutuhkan pada sebuah tugas. Meskipun demikian, tapi saya tetap memerhatikan dateline. Dengan ini, saya sangat peduli terhadap detail dan meyakini bahwa apa yang saya kerjakan sudah benar. Saya jadi lebih percaya diri saat menyelesaikan tugas yang lain.”
6. Cara Mengatasi Kelemahan yang Kamu Miliki
Kalau kamu sudah menyebutkan apa saja tentang kelemahanmu pada perekrut, maka kamu juga wajib untuk menjelaskan upaya apa saja yang sudah kamu lakukan dalam mengatasi kelemahan tersebut. Dengan begitu, mereka akan menilai bahwa kamu adalah orang yang kompeten dalam mengatasi segala persolaan yang ada.
7. Jangan Lupa Sampaikan Nilai Plus
Ketika menyebutkan kelemahanmu, jangan lupa tambahkan “….tetapi saya terus berusaha memperbaikinya.”. Ceritakan juga apa saja yang kamu lakukan untuk menanggulangi kelemahanmu.
Baca Juga: 9 Tips Sukses Wawancara Kerja Secara Virtual
Berlatihlah untuk menjawab pertanyaan seperti ini sehingga kamu sudah tidak kagok lagi. Beri jawaban yang bijaksana karena pertanyaan ini juga menjadi tolak ukur kecerdasanmu dalam melakukan diplomasi. Tunjukkan kamu orang yang senang dan cepat belajar, serta punya semangat tinggi untuk maju