Doa Meminta Hujan di Kala Musim Kemarau Panjang Melanda

Doa Meminta Hujan di Kala Musim Kemarau Panjang Melanda
bogordaily.net

Seruni.id – Musim kemarau tengah melanda Indonesia. Hujan yang tak kunjung turun, membuat beberapa wilayah mengalami kekeringan. Belum lagi, masalah polusi yang kian mengkhawatirkan. Membaca doa meminta hujan menjadi salah satu upaya yang bisa kita lakukan. Sebab, Sang Pemilik Semesta-lah yang memiliki kendali atas hal ini.

Doa Meminta Hujan di Kala Musim Kemarau Panjang Melanda
beuatynesia.id

Bagi sebagian orang, musim hujan adalah sebuah anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT. Dengan hujan, lahan pertanian menjadi subuh, manusia terhindar dari kekeringan, dan terhindar dari kehausan atau dehidrasi pada hewan. Biasanya, musim penghujan di Indonesia terjadi pada bulan Novumber-Oktober.

Namun, karena adanya pemanasan global, musim hujan menjadi tak menentu datangnya. Dalam Islam ketika musim kemarau melanda, ada doa meminta hujan yang bisa kita panjatkan. Berikut ini, Seruni telah merangkum doa tersebut, yang diharapkan bisa kita amalkan bersama.

 

1. Doa Meminta Hujan Turun yang Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud

“Allahummasqina ghaitsan mughitsan mariam mari’a, nafi’an ghaira dlarrin, ‘ajilan ghaira ajilin.”

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda,”

 

2. Doa Meminta Hujan Deras Ketika Rasulullah SAW Menghadapi Kekeringan

Dahulu, Rasulullah SAW pernah memanjatkan doa meminta hujan saat beliau mengalami kekeringan. Akan tetapi, sebelum membaca doa tersebut, Rasulullah SAW lebih dulu membaca doa kurab. Hal ini sebagaimana yang tercantu dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi:

“Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.”

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia,”

Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa istisqa untuk meminta hujan. Adapun bacaan doanya sebagai berikut:

“Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī’an (lan riwayat murī’an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.

Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj’alnā minal qānithīn

Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Allāhumma anbit lanaz zar’a, wa adirra lanad dhar’a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi

Allāhummarfa’ ‘annal jahda wal jū’a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka

Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.”

Artinya: “Ya Allah turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.

Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan.

Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.

Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.

Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.

Ya Allah, sungguh kami memohon ampunan kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”

 

3. Doa Meminta Hujan di Masa Paceklik

Selain itu, ada pula doa meminta hujan yang diriwayatkan oleh Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan lainnya, saat mengalami musim kemarau, adapun bunyi doa tersebut yaitu:

“Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesemmpitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu,”

 

Tata Cara Salat untuk Meminta Hujan

Setelah kita tahu doa meminta hujan beserta artinya, kini kita bisa mulai untuk mempraktikannya. Berikut adalah tata cara salat untuk meminta hujan:

 

1. Awali dengan Niat

Sebelum memulai salat, makan awalilah dengan membaca niat. Berikut niatnya:

“Ushalli sunnatal istisqa’i rak’ataini (imaman/ma’muman) lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala,”

 

2. Tata Cara

Salat minta hujan dilakukan sebanyak dua rakaat dengan menghadap kiblat. Berikut tata cara salat meminta hujan:

  • Pada rakaat pertama, takbir sebanyak tujuh kali.
  • Membaca surat Al-Fatihah.
  • Rukuk, sujud, duduk di antara sujud, dan sujud kedua seperti salat dua rakaat pada umumnya.
  • Pada rakaat kedua, takbir lima kali.
  • Melanjutkan bacaan surat Al-Fatihah.
  • Rukuk, sujud, duduk di antara sujud, sujud kedua, dan terakhir salam.
  • Khutbah 2 kali dengan mengucapkan istigfar 9 kali lalu dilanjutkan membaca doa meminta hujan.

Baca Juga: 5 Sumber Polusi Udara di Dalam Rumah dan Cara Meminimalisirnya

Demikianlah beberapa doa minta hujan turun dan tata caranya yang telah Seruni rangkum untuk dipraktikan bersama. Semoga kita semua terhindar dari kekeringan atau cuaca ekstrem serta selalu dalam lindungan Allah SWT.