Seruni.id – Vaksinasi Covid-19 tengah dijalankan di Indonesia. Sejumlah orang telah menerimanya. Cepat atau lambat setiap individu pasti akan mendapatkan gilirannya masing-masing. Kendati demikian, tak sedikit orang yang masih meragukan kefektifan vaksinasi Covid-19 itu.
Belum lagi, banyak kabar yang beredar, adanya kematian setelah melakukan vaksin. Hal ini tentu saja membuat masyarakat semakin ragu. Benarkah demikian? Nah, bagi kamu yang masih ragu, lebih baik mencari tahu lebih jauh dulu, yuk. Pada artikel berikut ini, Seruni akan mengulas beberapa efek samping yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19 melansir dari laman IDNTimes:
1. Tubuh Akan Belajar Melindungi Diri dari Partikel Virus yang di Dalamnya Terdapat Vaksin
Sebelumnya kamu harus tahu nih apa saja yang terkandung di dalam vaksin. Salah satu jenis yang Indonesia gunakan adalah vaksin Sinovac, jenis ini tergolong vaksin yang belum aktif (inactivated vaccine). Di dalamya terdapat partikel virus terkontrol yang telah mati, sehingga kita berahdap dengan adanya vaksin tersebut dapat mengurangi risiko infeksinya.
Ketika telah mendapatkan vaksin, maka tubuh akan berusaha membaca dan mengenali virus tersebut. Kemudian sistem imun akan membentuk perlindungan diri terhadapnya. Proses ini diharapkan terjadi setelah melakukan vaksinasi. Saat karakteristik, protein, dan material virus sudah dikenali, tubuh pun jadi tahu bagaimana cara membunuh dan mencegah terjadinya infeksi di kemudian hari.
2. Berharap Virus Tidak Bisa Menular
Sejumlah vaksin yang telah dibuat sebelumnya, mampu menjinakkan virus, sehingga virus tersebut tidak dapat menular kepada orang lain. Hal ini tentu sangat kita harapkan, apalagi kita sudah sangat lelah dan dibuat susah dengan keberadaan virus ini.
Namun sayangnya, efek yang satu ini masih belum terlihat. Bahkan, para ahli pun belum bisa memastikan apakah orang yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 masih bisa menularkan virus ketika terpapar Covid-19 atau tidak. Inilah sebabnya, mengapa kita masih harus tetap menaati protokol kesehatan meski sudah melakukan vaksinasi.
3. Bagian Lengan yang Mendapat Suntikkan Akan Terasa Nyeri dan Lemas
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) merilis petunjuk teknis, yakni ada tiga macam reaksi yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19. Di antaranya yakni, reaksi lokal, sistemik, dan reaksi lain yang tergolong jarang terjadi. Untuk reaksi lokal ini, biasanya ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area yang disuntikkan. Kondisi ini juga kerap menyebabkan rasa lemas pada otot lengan yang menerima suntikkan.
Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan, bahwa reaksi ini terjadi pada 78 persen penerima vaksin Pfizer-BioNTech selama uji klinis. Ini merupakan efek yang masih dalam batas normal. Sebagaimana penjelasan di laman The List, kondisi ini terjadi karena jarum dan cairan sedikit menggeser jaringan otot, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan sedikit memar. Namun, efek ini hanya berlangsung sementara.
4. Akan Terasa Lemas, Nyeri Otot, dan Sakit Kepala
Efek samping samping pada tubuh setelah menerima vaksinasi Covid-19 berikutnya adalah, tubuh akan terasa lemas, nyeri otot, dan sakit kepala. Beberapa efek tersebut, merupakan reaksi sistemik. Hal tersebut merupakan reaksi umum dari vaksinasi, apa pun jenisnya. Reaksi lain yang perlu kita waspadai adalah tubuh yang terasa lelah melebihi biasanya.
Menurut laporan, efek ini dialami oleh penerima semua jenis vaksinasi Covid-19, termasuk Sinovac, Moderna, dan Pfizer-BioNTech. Biasanya reaksi tersebut akan bertahan selama 3 hingga 5 hari. Setelah itu, tubuh akan kembali normal seperti biasa.
5. Terdapat Efek Samping yang Lebih Serius
Selain beberapa efek samping yang sudah disebutkan di atas, terdapat efek lain yang lebih serius, tetapi jarang terjadi. Misalnya:
- Anafilaksis atau reaksi alergi parah yang ditandai dengan syok dan sulit bernapas,
- Urtikaria atau biduran, munculnya ruam kemerahan yang panas dan gatal pada kulit,
- Pingsan.
Tiga efek samping tersebut, sejauh ini tidak semua orang yang telah mendapatkan vaksin akan mengalami hal tersebut. Biasanya kondisi tersebut hanya dialami oleh mereka yang memiliki alergi terhadap material dalam vaksin, dengan kata lain angka kasusnya amat jarang. Oleh sebab itu, penting sekali untuk meneliti kandungan cairan vaksin terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi.
6. Testimoni Efek Samping Vaksinasi dari Mereka yang Telah Menerimanya
Apa yang dialami oleh para penerima vaksin, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kondisi yang telah Seruni sebutkan di atas. Hanya saja, untuk informasi lebih lengkap, berikut sejumlah reaksi yang dialami oleh sukarelawan vaksin Sinovac:
- Nyeri di area bekas suntikkan,
- Sakit kepala, terutama setelah menerima dosis pertama,
- Mual,
- Demam,
- Kelelahan dan nyeri otot.
Reaksi yang tak jauh berbeda pun dialami oleh mereka yang menerima vaksin Pfizer-BionTech, seperti:
- Nyeri dia rea bekas suntikkan,
- Kelelahan,
- Sakit kepala,
- Tubuh demam dan menggigil,
- Mual dan pengar.
7. Efek Samping di Atas Menunjukkan Respons Alami Tubuh Terhadap Virus
Sejauh ini, para penerima vaksin Covid-19 memang merasakan efek samping seperti flu. Mengapa hal ini terjadi? Sebagaimana yang telah Seruni jelaskan di atas, vaksin merupakan cairan yang mengandung partikel virus. Ketika tubuh telah mendapatkan vaksin, maka sistem imun akan berusaha mempelajari dan melawannya. Selama proses tersebut, maka akan muncul reaksi seperti yang disebutkan di atas. Munculnya efek samping merupakan tanda bahwa vaksin tersebut bekerja.
Jadi, kurang lebih seperti itulah perubahan yang terjadi pada tubuh pasca menerima vaksinasi Covid-19. Jika kamu telah menerimanya, bukan berarti kamu sudah terbebas dari yang namanya Virus Corona, ya. Sehingga kamu bisa seenaknya melupakan protokol kesehatan yang ada.
Baca Juga: 7 Kriteria Orang yang Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19
Kendati demikian, kamu tetap harus menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan. Sebab, sampai saat ini kita belum bisa memastikan, apakah vaksin tersebut benar-benar mencegah penularan Covid-19 atau tidak. Selalu menjaga kesehatan, ya!