Seruni.id – Melonjaknya kasus gangguan ginjal akut, kini menjadi ancaman baru yang harus diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini menjadi penyakit misterius yang banyak menyerang anak-anak.
Ada Ratusan Kasus
Berdasarkan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), per 14 Oktober 2022, tercatat sebanyak 152 kasus, DKI Jakarta sebagai provinsi terbanyak, dengan 49 kasus. Tentunya hal ini memicu kekhawatiran bagi para orangtua, terutama pada anak-anak yang sedang sakit.
Melansir dari laman HaiBunda, Henny Adriani, Sp.A(K) mengatakan, bahwa gangguan ginjal akut pada anak, memiliki gejala yang sama dengan gangguan ginjal pada umumnya. Salah satu gejala paling umum, yaitu menurunnya jumlah urine secara drastis.
“Kalau gejalanya itu sebetulnya sama, ya. Selalu dimulai dari jumlah kencingnya yang menurun drastis (secara) tiba-tiba, kemudian tidak keluar kencingnya sama sekali,” tutur Henny.
Kendati demikian, terdapat perbedaan antara gangguan ginjal akut misterius dengan gangguan ginjal lainnya. Henny juga menuturkan, bahwa proses penyakit gangguan ginjal akut misterius ini terjadi begitu cepat.
“Tapi yang menarik dari gangguan ginjal akut ini adalah perjalanan penyakitnya. Kita melihat bahwa perjalanan penyakitnya itu cepat, kemudian terjadinya gangguan ginjal akut itu mendadak, kemudian yang ketiga adalah perburukannya juga cepat,” ujar Henny.
“Itu sebetulnya yang kemudian membuat kami sebagai dokter anak, terutama yang bergerak di bidang ginjal, itu menjadi suatu hal yang dalam tanda kutip itu tidak biasa,” lanjut dia.
Seperti Apa Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak?
Umumnya, mereka yang didiagnosis mengalami gangguan ginjal akut, biasanya memiliki gejala seperti demam dan diare. Lebih lanjut, Henny juga mengatakan, ada anak yang datang dengan atau tanpa gangguan saluran napas seperti batuk dan pilek.
Sebagai orangtua, kita harus selalu waspada dan jangan lengah dalam menjaga kesehatan buah hati. Sebab, gangguan ginjal akut bukanlah penyakit yang dapat disepelekan. Ada banyak hal yang mesti diperhatikan terkait kondisi tersebut.
Menurut Henny, ada beberapa hal yang tidak boleh luput dari perhatian. Salah satunya yaitu mengetauhi gejalanya sedini mungkin. Dengan begitu, memungkinkan anak untuk segera mendapatkan pertolongan pertama. Di antaranya adalah:
1. Urine Berkurang
“Pertama yang harus diwaspadai adalah produksi urine atau air kencing. Apakah jumlah air kencingnya berkurang? Apakah frekuensi berkemihnya berkurang?” ungkapnya.
2. Perubahan Warna Urine
Bukan hanya jumlah urinenya saja yang mesti diperhatikan, tapi warna urine juga perlu. Pasalnya, perubahan warna urine juga menjadi salah satu tanda ginjal anak mengalami gangguan.
Ketika kamu sudah mengetahui gejala-gejala awal ini, kamu bisa segera membawa si kecil ke pusat kesehatan terdekat. Tujuannya, agar anak bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
“Yang terakhir, segera bawa ke pusat kesehatan terdekat apabila moms and dads mencurigai anaknya mengalami gejala-gejala tersebut supaya bisa cepat ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut,” tutur Henny.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Kebiasaan Buruk yang Merusak Ginjal!