Kisah dan Sejarah di Balik Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

Kisah dan Sejarah di Balik Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
dara.co.id

Seruni.id – Menjaga kesehatan fisik itu penting, begitu pun menjaga kesehatan jiwa. Sebab, jiwa yang sehat akan melahirkan sikap yang positif. Berbicara masalah kesehatan jiwa, kali ini Seruni ingin membahas mengenai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang diperingati pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.

Kisah dan Sejarah di Balik Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
dara.co.id

Tentunya kita semua penasaran kan dengan kisah di balik terbentuknya peringatan tersebut dan siapa yang mencetuskannya pertama kali? Untuk menjawab rasa penasaran serta untuk menambah wawasan, yuk simak berikut ini:

Sejarah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau World Mental Health Day pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992 silam. Hari peringatan tersebut pertama kali dicetuskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH), Richard Hunter.

WFMH adalah sebuah organisasi internasional yang berdiri sejak 1948 lalu, dengan tujuan untuk menambah pemahaman mengenai kesehatan jiwa atau mental dunia. Sejak kali pertama diperingati, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini tidak memiliki tema khusus.

Meski tak ada tema yang diusung, tapi tujuannya sangat jelas, yakni untuk mempromosikan advokasi kesehatan mental dan mengedukasi masyarakat tentang isu-isu yang relevan.

Di tiga tahun pertama, salah satu kegiatan untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah dengan melakukan siaran di televisi selama dua jam secara global melalui sistem satelit badan informasi AS dari studio di Talahssee, Florida.

Dalam kegiatan tersebut, anggota Dewan Federasi Kesehatan Mental Dunia turut berpartisipasi dari studio, dengan melibatkan partisipasi telepon langsung dari Australia, Chili, Inggris, dan Zambia dan segmen pra-rekaman dari Jenawa, Atlanta, dan Mexico City.

Tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dari Tahun ke Tahun

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, masih terus diperingati dari tahun ke tahun. Sejak tahun 1996 silam, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia sudah mengusung tema khusus. Tema ini menjadi topik kampanye yang dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Adapun tema yang diusung dari tahun 1996 hingga 2020 yakni sebagai berikut:

  • 1996, Perempuan dan Kesehatan Mental
  • 1997, Anak-anak dan Kesehatan Mental
  • 1998, Kesehatan Jiwa dan Hak Asasi Manusia
  • 1999, Kesehatan Mental dan Penuaan
  • 2000-2001, Kesehatan Mental dan Pekerjaan
  • 2002, Pengaruh Trauma dan Kekerasan pada Anak dan Remaja
  • 2003, Gangguan Emosional dan Perilaku Anak dan Remaja
  • 2004, Hubungan Anatara Kesehatan Fisik dan Mental; Gangguan yang Terjadi Bersamaan
  • 2005, Kesehatan Mental dan Fisik Sepanjang Masa Hidup
  • 2006, Membangun Kesadaran – Mengurangi Risiko; Penyakit Mental dan Bunuh Diri
  • 2007, Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah; Dampak Budaya dan Keanekaragaman
  • 2008, Menjadikan Kesehatan Mental Sebagai Prioritas Global; Meningkatkan Layanan Melalui Advokasi dan Aksi Warga
  • 2009, Kesehatan Mental dalam Perawatan Primer; Meningkatkan Perawatan dan Mempromosikan Kesehatan Mental
  • 2010, Kesehatan Mental dan Penyakit Fisik Kronis
  • 2011, Dorongan Besar; Berinvestasi dalam Kesehatan Mental
  • Depresi 2021; Krisis Global
  • 2013, Kesehatan Mental dan Lansia
  • 2014, Hidup dengan Skizofrenia
  • 2015, Martabat Kesehatan Jiwa Mental
  • 2016, Pertolongan Pertama Psikologis dan Kesehatan Mental 2016
  • 2017, Kesehatan Mental di Tempat Kerja
  • 2018, Pemuda dan Kesehatan Mental di Dunia yang Berubah
  • 2019, Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri
  • 2020, Kesehatan Mental untuk Semua; Investasi Lebih Besar-Akses Lebih Besar

Mengenal Kesehatan Mental

Di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober mendatang, kita perlu mengetahui atau mengenal tentang kesehatan mental itu sendiri. Sebab, kesehatan jiwa atau mental itu tak kalah penting dari kesehatan fisik. Kesehatan mental adalah kondisi yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial.

Beberapa hal tersebut, tentunya sangat berpengaruh terhadap seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental itu sangat penting pada setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga beranjak dewasa.

Selama hidup, mungkin saja kita pernah mengalami masalah kesehatan mental. Di mana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pemikiran, suasana hati, dan perilaku. Banyak sekali pemicu yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental, di antaranya:

  • Faktor biologis, seperti gen atau kimia otak.
  • Pengalaman hidup, bisa saja karena adanya trauma yang mendalam.
  • Riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental.

Adakah Tanda Khusus Ketika Seseorang Mengalami Kesehatan Mental?

Biasanya, mereka yang memiliki masalah pada kesehatan mental, akan menunjukkan sejumlah tanda-tanda diri. Adapun tadanya sebagai berikut:

  • Makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Menjauhi diri dari orang-orang dan aktivitas biasa.
  • Energinya yang rendah bahkan tidak ada.
  • Merasa mati rasa atau seperti tidak ada artinya.
  • Adanya rasa sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
  • Selalu putus asa.
  • Merokok, minum, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
  • Kebingungan, pelupa, gelisah, marah, kesal, khawatir berlebih, dan takut.
  • Kerap berteriak atau berkelahi dengan keluarga atau teman.
  • Suasana hati yang kian berubah-ubah, terkadang menyebabkan masalah dalam hubungan.
  • Pikiran dan ingatan yang gigih dan tidak bisa dihilangan dari kepala.
  • Mendengar suara atau meyakini hal-hal yang keliru.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri pun orang lain.
  • Kehilangan semangat atau kemampuan dalam melakukan tugas sehari-hari.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mental?

Bukan hanya mengetahui sejarah tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, kita juga mesti tahu apa saja manfaat serta bagaimana cara menjaga kesehatan mental itu sendiri. Berikut penjelasannya.

Manfaat Memiliki Kesehatan Mental yang Baik

  • Memiliki kesadaran secara penuh dalam mengerjakan setiap aktivitas.
  • Mampu mengatasi tekanan hidup.
  • Melakukan pekerjaan secara produktif.
  • Memberi kontribusi yang baik untuk komunitas sosial.

Cara Menjaga Kesehatan Mental

  • Dapatkan bantuan dari profesional, jika dibutuhkan.
  • Usahakan untuk terus terhubung dengan orang lain dan tidak memendam masalah sendiri.
  • Tetap positif, baik dalam pemikiran maupun tindakan.
  • Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara rutin.
  • Mendapatkan waktu tidur yang cukup.
  • Mengembangkan keterampilan mengatasi berbagai emosi yang dirasakan dengan baik.

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental Bagi Ibu Rumah Tangga

Demikianlah sejarah singkat tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang dapat Seruni ulas. Semoga mental dan jiwa kita tetap terjaga, ya. Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia.