Seruni.id – Harta dan kekayaan bukan lagi menjadi prioritas utama bagi Mohammad Kautsar Hikmat atau lebih akrab disapa Uki. Sejak hengkang dari grup band yang membesarkan namanya itu, kini Uki lebih fokus jualan baju.
Uki Lebih Fokus Jualan Baju
Uki bersama sang istri mencoba berdagang sekaligus menyiarkan agama Islam lewat produk busana Muslim yang dibuatnya dengan mengusung brand bernama EMKA. Target pasar yang menjadi sasarannya adalah anak-anak muda Muslim. Ia memasarkan EMKA di sejumlah acara-acara tabligh akbar maupun pengajian-pengajian.
“EMKA singkatan dari Every One Must Know Allah. Jadi, kita bersyiar lewat baju untuk mengenalkan orang-orang pada agama Islam, pada pesan-pesan Islam,” ujar mantan gitaris band Noah itu saat ditemui di Muslim United yang digelar di Masjid Gede Kauman Yogyakarta, Jumat, 11 Oktober 2019.
Membangun Jati Diri Islam Melalui Busana Muslim
Pria kelahian Bandung 5 Oktober 1981 ini, mengaku sengaja membidik pasar anak muda Muslim untuk membangun jati diri Islam melalui busana Muslim yang diproduksinya. Lewat pesan-pesan yang ada dalam kaos yang dibuatnya. Ia berharap, pesan-pesan tersebut dapat tersampaikan dan diterima dengan baik.
“Intinya kita pengin anak muda daripada mempromosikan band-band orang di luar negeri sedangkan mereka adalah umat Islam. Melalui baju yang biasa mereka pakai bisa menyebarkan pesan-pesan baik. Siapa tahu dari situ ada orang yang hijrah setelah membaca pesan itu,” terang Uki.
Ternyata, Uki sudah sejak satu tahun belakangan ini membangun busana Muslim lewat brand EMKA. Ia mengaku tak mematok harga mahal untuk setiap baju Muslim yang diproduksinya. Untuk harga baju kaos, dia menyebut ada diharga Rp 125 ribu. Sedangkan untuk kemeja, Uki mematok harga Rp 250 ribu.
“Range harga dari Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu. Kaos di sini kita jual Rp 100 ribu. Di sini lagi diskon dan promo. Kalau di online Rp 125 ribu. Masih masuk akal untuk syiar. Untuk syiar kita gak pasang harga gimana. Karena tujuan kita mencari barokah selain rezeki. Rezeki Insya Allah ada saja,” terangnya.
Ketika awal memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, ayah empat orang anak ini sempat merasa pesimis. Hal ini muncul karena saat mulai berbisnis ia mengaku belum tahu pasar yang akan dihadapinya.
“Awalnya pesimis. Dulu memang di seni ya. Dulu memang sering desain. Waktu di band sudah mulai. Tapi belum desain bertema Islam. Seiring sering baca buku Islam, baca quote terus coba dijadikan kaos. Awalnya pesimisme ada. Setelah mengetahui pasarnya ya di sini jualnya. Alhamdulillah. Insya Allah bisa lebih baik,” ungkap Uki.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Hengkang dari Noah, Ini yang Dirasakan Uki Ketika Berhijrah
[/su_box]
Namun kini, dirinya mengaku merasa sangat enjoy menjalani bisnis busana Muslim. Tak hanya itu, saat ini ia pun mulai bisa merasakan manfaat dari berjualan busana Muslim.
“Kalau sekarang lebih senang kayak gini. Manfaatnya, Insya Allah lebih banyak, ya. Kalau kita cari kesenangan ya gak ada kahirnya. Dan kesenangan belum tentu baik buat kita. Memang kemarin-kemarin senang tapi gak tau baik atau enggaknya. Sangat relatiflah,” tutup Uki.