Seruni.id – Presenter Jody Sumantri alias Jody ‘Super Bejo‘ terus berupaya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ia memutuskan untuk berhijrah usai terkena serangan jantung pada 2016 lalu. Proses yang dilakukan selama berhjrah tidaklah mudah. Ia kerap melaksanakan salat tahajud selama 40 kali dalam rentang waktu 2 bulan. Baginya, amalan tersebut terasa asing kerena sebelumnya ia hampir tak pernah melakukan itu.
Tak hanya itu, ia juga sedang berupaya menjauhkan diri dari transaksi riba. Bahkan, ia rela menjual rumah, mobil, serta barang-barang yang ia dapatkan dari hasil riba. “Ya karena saya mau lepas riba. Alhamdulillah saya tidak punya rumah lagi, saya sudah jual rumah, saya jual mobil,” ujar Jody.
Jody lebih memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama anak dan istrinya. Ia memutuskan untuk hijrah dan mendekatkan diri kepada sang pencipta. Jody mengaku tak mau melewatkan kesempatan hidup untuk ke dua kali. Setelah sempat ia mengalami sakit yang hampir merenggut nyawanya.
Jody juga memutuskan melepas rumah tersebut karena sudah beberapa bulan dirinya tak membayar cicilan bank. Sempat takut dengan kondisi anak dan istri jika rumahnya dilepas, ternyata keluarga justru memberikan dukungan penuh.
“Ya karena anak saya dan istri yang dukung, mereka ketika surat pengosongan rumah itu datang, nah itu finalnya. Gue bilang, “Percuma papa sering ke masjid segala macam tapi masih ada ganjelan,” ucap Jhody Super Bejo.
Selain melunasi hutang, menghindari riba dari cicilan rumah itu menjadi bonus amalan yang didapatkan oleh pria 49 tahun ini. Alih-alih merasa sedih, Jody justru bersyukur saat dia diselamatkan oleh Allah dari riba. Baginya, tinggal di rumah kontrakan dirasa lebih nyaman dibandaing hidup di rumah dengan hasil riba. Beruntung, tidak butuh waktu lama bagi Jody untuk menemukan tempat tinggal yang baru. Ia pun bersyukur bahwa doa yang dipanjatkan itu dilancarkan oleh sang Khalik.
“Sekarang saya ngontrak, pokoknya nyaman. Luar biasa artinya nikmat banget hidup itu,” ujar Jody.
Mengontrak rumah, kemudian menjadi keputusan Jody hingga saat ini. Walau hanya kontrak, tapi Jhody dan keluarga merasa senang serta damai di rumah mereka yang baru.
“Karena rumah kontrakan itu dekat dengan sekolah anak, jadi kami tinggal di sana sampai sekarang. Allah selamatkan kami dari riba, dan terlepas dari itu rasanya senang dan damai,” jelas Jhody.
Jody pun tak mempermasalahkan keputusannya untuk megontrak rumah meski ia berstatus sebagai artis. Baginya ketentraman hati dan kebahagiaan menjadi fokus utama.
“Kami tertawa di rumah itu dan selalu bersyukur. Terus apa yang mau disesalkan? Insya allah apa yang Jhody sampaikan ini semoga tidak riya dan bisa menginspirasi. Sesungguhnya kita tidak miskin di dunia, tapi kaya di akhirat,” pungkasnya.
Saat ini, Jody juga sedang rutin menjalani traetment untuk menghilangkan tatonya. Ia mengaku sempat ditegur lantaran tato ditubuhnya saat menjalani ibadah umroh untuk pertama kalinya.
“Dari mulai umrah yang pertama waktu itu pakai ihram begini, Jody ditegur masalah tato. Ya ini sudah yang keempat kali tatonya. Ini lagi treatment tato terus, karena untuk laser tato itu tidak cukup sekali, jadi harus berkali-kali,” ungkap Jody.
Biaya yang dikeluarkan untuk menghilangkan tato yang ada di tubuhnya tidaklah murah. Namun dia bersyukur, karena banyak yang membantunya dalam usahanya untuk menghilangkan tato.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Hijrahnya Seorang Penggila Pesta, Heather Matthews
[/su_box]
“Luar biasanya Alhamdulillah diendorse juga. Karena menghilangkan tato itu mahal sekali, satu senti itu 30 ribu. Jadi, kalau mau dilihat ini yang mau dilaser dan ini yang sudah dilaser. Jadi perbedaannya jauh sekali, yang belum dilaser sebelah kiri, itu masih perang banget kan,” jelasnya.
Jody mengakau sempat menanyakan kepada ustaz terkait keberadaan tato di tubuhnya dalam proses hijrahnya. Setidaknya, Jody merasa lega setelah mendengar jawaban dari ustaz soal tatonya itu.
“Jadi, sempat nanya juga ke ustaz Khalid Basalamah, sama ustaz Adi Hidayat. ‘Tadz ana gimana nih, ana banyak tato gini gini’. Dua duanya sama bilangnya ‘antum tahu enggak ceritanya Umar sahabat rasul yang dulunya parah banget, kemudian jadi tangan kanannya rasul bahkan makamnya pun di sebelah makam Rasulullah. ‘Jadi antum ini belum seberapa’, mereka dua duanya bilang seperti itu,” ucap Jody bercerita.
“Jadi Islam itu melihat yang masa sekarang dan masa yang akan datang. Apa masa yang akan datang? cuma satu batu nisan hehehe. Jadi kita harus punya bekal apa sebelum kita dikafankan,” tutur Jody Super Bejo.