Seruni.id – Seorang Ibu hamil dan anak bayi yang masih berusia 1 tahun gugur oleh serangan udara Israel ke Gaza. Serangan yang dilakukan oleh Israel telah memecah ketenangan yang sempat berlangsung selama satu bulan di daerah yang terkepung ini. Serangan tersebut terjadi pada Sabtu, (4/5/2019) setelah Hamas, yang menguasai Gaza dan Gerakan Islamic Jihad di Palestina menembakkan lebih dari 200 roket ke arah kota-kota dan desa-desa di bagian Selatan Israel.
Dilansir dari Aljazeera, Sedikitnya tiga warga Palestina, termasuk wanita hamil, seorang bayi, dan pria berusia 22 tahun gugur dalam serangan udara tersebut, ujar kementrian kesehatan Gaza, sementara 13 orang lainnya luka-luka. Sementara itu, pecahan peluru dari roket Gaza melukai dua orang Israel, salah satunya adalah seorang wanita tua berusia 80 tahun.
Eskalasi itu dimulai sejak Jumat ketika seorang penembak jitu dari Jihad Islam menembak pasukan Israel di seberang perbatasan yang melukai mereka berdua, menurut militer Israel. Sebuah serangan udara pembalasan Israel kemudian menewaskan dua orang pejuang dari Hamas.
Dua warga Palestina melakukan protes di dekat perbatasan itu juga ikut terbunuh oleh pasukan Israel. Hamas dan Islamic Jihad menanggapi dengan serangan roket pada hari Sabtu. Kedua kempok itu menyatakan akan menjanjikan respons “yang lebih luas dan lebih menyakitkan” jika Israel “mengejar agresi”. Pasukan Israel membalas dengan serangan udara dan tembakan tanak terhadap lebih dari 30 target miliki kedua kelompok.
Ledakan yang terjadi di Kota Gaza, membuat jalan-jalan yang semula sibuk dipenuhi oleh pembeli yang akan bersiap menyambut bulan suci Ramadan, justru mengguncang gedung-gedung, dan memaksa penduduk melarikan diri mencari tempat yang lebih aman.
Ibtessam Abu Arar, bibi dari bayi berusia 14 bulan yang meninggal dalam serangan Israel mengatakan, pesawat Israel menembakkan rudal di dekat rumah dan pecahan peluru memasuki rumah dan mengenai bayi yang malang.
Ibu dari anak itu, Falestine Abu Ararm 37 tahun, juga meninggal karena luka-lukanya beberapa jam kemudian, kata kementrian kesehatan dalam sebuah pernyataan. Seorang juru bicara militer Israel tidak memberikan komentar segera.
Di seberang perbatasan, sirine yang berbunyi membuat warga Israel bersembunyi seiring ledakan-ledakan roket terdengar. Jonathan Conricus, juru bicara untuk militer Israel siap untuk memperkuat serangan mereka.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Anies Baswedan Lepas 32 Relawan Indonesia ke Jalur Gaza
[/su_box]
Uni Eropa menyerukan agar segera dilakukan eskalasi pada Sabtu malam, dan mendukung upaya Mesir dan PBB untuk menenangkan situasi
“Penembakan roket dari Gaza ke Isral harus segera dihentikan. Sebuah eskalasi situasi berbahaya saat ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kehidupan warga sipil dilindungi,” kata Maja Kocijancic, juru bicara Uni Eropa.
“Orang Israel dan Palestina sama-sama memiliki hak untuk hidup dalam kedamaian, keamanan, dan harga diri,” tambahnya dalam pernyataannya.